Jumat, 22 Juni 2012

HyoHyuk fanfiction : SECRET part 1/2


Genre : Romance
Rating : T
Language : Bahasa Indonesia
Author : @MarthAngel1004 / martha_sujushinee@ymail.com
Main Cast :
Lee Hyuk Jae / Kim Eunhyuk
Kim Hyoyeon / Kim Hyoyeon
Support Cast :
Taeyeon
Leeteuk
Siwon

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SUM : Sebenernya ini lanjutannya dari FF Taeteuk ONE WAY, so yang belum baca disarankan baca dulu biar ga pusing, Okay? Let's Cekidot~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

-->
*Author POV*

"Kau mau ini?"
"Aaaahh.."

Saat Taeyeon membuka mulutanya untuk menerima suapan ice cream, Leeteuk malah mendaratkan ice cream di hidung Taeyeon, dan tanpa rasa bersalah ia mulai tertawa.

"Hahahaha, mian mian" ujar Leeteuk.
"Aish.. Oppa!" kata Taeyeon yang kemudian menyolek ice cream dan memeperkannya di wajah Leeteuk.
"Ya! Chagi ya!"
"Hahaha, ayo Oppa.. Kejar aku!" ujar Taeyeon yang kemudian berlari.
"Taeyeon-ah! Kemari.. Malu dilihat orang.." balas Leeteuk sambil berlari kecil.

Tapi Taeyeon tidak mendengar dan malah berlari lebih jauh. Dengan terpaksa Leeteuk mengejarnya sampai akhirnya dengan nafas tersengal-sengal ia berhasil mendapatkannya...

*Taeyeon POV*

Di rumah, aku langsung masuk kamar...

"Hahahahaaaahh~"
"Tsk, kali ini kemana?" tanya Eunhyuk tiba-tiba.
"Aish, kenapa kau selalu ada di kamarku sih? Aku ke festival.. Kenapa?" balas ku ketus.
"Ah kau ini.. Ckckck, bagaimana bisa kau kembali padanya hah?"
"Karenaaa.. Karena kekuatan CINTA!"
"Hoek.."Ledek Eunhyuk.
"Waeyo? Kau iri ya? Tenang akan ku carikan pacar untuk mu?" ujarku santai.
"Ap.. Ap... Apa maksudmu?!" tanyanya gugup.
"Kau iri karena aku punya pacar, makanya aku akan berusaha mencarikan pacar yang baik untukmu.." kataku menyindir Eunhyuk.
"Bu, bu, buat apa?"
"Agar kau tidak iri lagi padaku. Atahu kau sudah punyapacar ya? Kenapa aku tidak pernah melihatmu membawa-nya?" balasku lagi dengan nada menyindir.
"Mmm..mm.. Ak.. Aku punya!" ujarnya ragu.
"Jinjja?! Waahh kau hebat Eunhyuk-ah! Besok kenalkan padaku ya?" ujarku yang kemudian berlalu ke kamar mandi.

*Eunhyuk POV*
"Hehehe, ye Noona.. Jangan Terburu-buru!" balasku.

Haaah.. Eothokke? Dalam waktu kurang dari 24jam bagaimana aku bisa menemukan seorang wanita? Untuk di jadikan pacar lagi, pinjam pulpen ke teman sebangkuku di sekolah saja aku tidak berani... Hufftt, aku bisa gila kalau begini cara-nya!

. . . . . . . . . . . .

Keesokan paginya, dengan merasa berat aku mencoba membuat diriku terlihat lebih rapih dengan seragamku, untuk menambah kemungkinan ada yang menyatakan cintanya padaku. Hahh, bagaimana supaya terlihat keren ya?

"Pagi Eomma, pagi Eunhyuk-ah.." sapa Yeona menuju meja makan, ia duduk dan mengambil 2 lembar roti, kemudian mengoleskan selai diatasnya.

Haahh.. Aku berharap dia Amnesia..

"Oh iya, Eunhyuk, aku hari ini banyak pekerjaan. Tapi aku masih penasaran, temui aku jam 8 malam saja ya? SMS-kan aku tempatanya, aku akan pergi bersama Leeteuk Oppa." ujarnya girang.
"Kalian bertiga.. Nanti malam mau kemana?" tanya Eomma.
"Bukan bertiga, tapi berempat. Eunhyuk akan memperkenalkan pacarnya padaku." balas Yeona berbisik pada Eomma.
"Yeona!" kata ku agak berteriak.
"Eunhyuk-ah! Sudah kubilang jangan panggil dengan nama orang lain, yang benar Taeyeon Noona." ia membenarkan.
"Tidak mau, aku mau-nya seperti itu. Kalau tidak suka kau cari saja adik yang lain!"
"Ishh.. Kau.. Ingat nanti malam jam 8 tepat!" balasnya menggeram padaku.
"Ish, ya ya... Ayo!" ujarku.
"Hati-hati bawa mobilnya!"
"Ye, Eomma.." balas kami bersamaan.

Di mobil, aku berusaha untuk diam, mencoba untuk tidak melakukan kesalahan dengan setiap kata yang kubuat... Tapi dia malah melempariku dengan banyak pertanyaan."Siapa dia?, Seperti apa wajahnya?, Dia pintar? Kaya?".
Sesampainya di depan gerbang, aku keluar mobil tanpa pamit padanya.

"Eunhyuk-ah! Tidak ada cium untukku hari ini? Apa karena kau sudah punya pacar?! Hihihi" katanya menyindirku lagi.
"Muaacchh!" tanpa dia sadari, aku sudah mencium pipinya.
"Eunhyuk! Ish, basah tahu! Awas kau ya!"
"Yeona, annyeong~"

*Taeyeon POV*

Haaahh... Adik ku itu.. Eunhyuk-ah mana ada yang sepertimu? Kau menyuruhku cari adik lain? Kau... Mengingatkanku pada Appa..

Echo, echo, echo in my mind~  Dering ponsel mengagetkanku.

Sooyoung        : Ya! Eodiseo? Cepatlah sedikit!
Taeyeon          : Ah iya, segera! Tunggu aku!

Bip!
Segera kumatikan ponselku, kemudian memacu mobilku.

*Eunhyuk POV*
Aku melamun saja di kelas sampai bel istirahat berdering. Pikiranku benar-benar kosong.

"Eunhyuk Oppa~" seorang yeoja menghampiriku.
"Ada ap, kau.. Sulli kan?"
"Mm, Oppa mengenal ku?"
"Hmmh ya baiklah, sekarang kau mau apa?" tanyaku.
"Ini..." dia memberiku sebuah kotak kecil berwarnya merah muda.
"Mian, Sulli-ah.." kataku yang kemudian menoleh ke luar pintu. "Ya! Taemin-ah!" aku memangil Taemin yang kebetulan lewat.
"Ye, Hyung.. Ada apa?"
"Ini, dari Sulli!" aku langsung mengambil kotak tersebut dari tangan Sulli, dan memberikannya pada Taemin.
"Oppa! Inikan untuk..." Sulli menghentikan ocehannya saat matanya melihat Taemin.
"Ah.. Sudahlah kalian berdua, pergilah.." aku langsung mendorong kedua pasangan baru itu keluar, kemudian dengan kesal kembli duduk.
"Haah... Kenapa Sulli? Noona tahu yang seperti itu bukan tipeku."

Bel pulang...

"Hmm.. Enakanya kemana ya?" pikirku sambil melewati gerbang sekolah.
"Eunhyuk!" panggil Sungmin yang kemudian langsung merangkul pundakku. "Jalan yuk!" lanjutanya.
"Kemana?"
"Kudengar ada Street Dance di Mall, ayo kita kesana!"
"Jinjja? Ayo kalau begitu, jangan buang waktu" aku langsung menarik tangan Sungmin.
"Eh eh eh... Tunggu! Kita ganti baju dulu.."
"Ahhh benar juga, tapi aku tidak bawa."
"Tenang, aku ada. Aku tahu kau pasti mau aku ajak, makanya aku sudah siap" kata Sungmin enteng.
"Kau memang temanku,Ayo!" balasku girang.

            Setibanya di Mall mataku hanya menangkap segerombolan orang, tidak panggung, atahu sorot lampu. Orang-orang menghalangi pandangan.

"Waaa... Ramai sekali"
"Jelas, ini Mall" jawabku. "Ah disana!" lanjutku saat melihat banner Street dance.
"Kau mau ikut?!" tanya Sungmin.
"Kenapa tidak? hadiahnya lumayan 300 ribu won." Kataku sambil menunjuk papan persyaratan peserta, “Lagipula sayang kalau kita hanya menonton.”
"Kalau kau sudah bicara begitu apa boleh buat."

*Author POV*
Eunhyuk yang hendak menuju meja pendaftaran tiba tiba menabrak sesorang.

"Aduh.."
"Ah, Aghassi..." Eunhyuk membantunya berdiri, saat melihat wajah orang yang ditabrakanya. "Wah cantiknya~” Bisikku “Mmm.. Mm.. Maaf.."
"Gwaenchana.."
"Boleh aku.." Saat Eunhyuk mau menayakan namanya, wanita itu pergi.
"Next.. Next! NEXT!" teriak panitia.
"Ah iya iya, aku..." dengan gugup aku mendaftar ‘Siapa ya wanita cantik itu?’ ucapku dalam hati.

*Taeyeon POV*
"Haahh... Beres juga, sekarang jam~... 6?!"
            Saat itu juga aku langsung menekan nomer telepon Leeteuk di ponselku.

Tuuutt.. Tuuutt...
Leeteuk          : Ne, ada apa Chagi?
Taeyeon          : Oppa sibuk tidak?
Leeteuk          : Tidak juga, ada apa?
Taeyeon          : Jam 8, temani aku makan malam.. Eunhyuk akan memperkenalkan pacarnya padaku.
Leeteuk          : Aaaa~ arrasseo, baiklah kujemput setengah 8 ya?
Taeyeon          : Bye, Chuuu~
Bip!

"Aku tidak sabar melihat bagaimana ekspresi Eunhyuk saat memperkenalkan pacarnya nanti, dia kan anak pemalu. Hihihi"
"Taeyeon, ada apa?" tanya Sooyoung.
"Bukan apa apa, hehehe"

*Eunhyuk POV*

"Peserta nomer 113 dan 114 , silahkan naik ke panggung!"
"Ah itu aku.." dengan segera aku langsung naik ke panggung.
"Eunhyuk! FIGHTING!" teriak Sungmin.
"Eh? Ini lawanku? Seorang Yeoja?" kataku dalam hati. Topinya menutupi separuh wajahnya, hanya rambut panjangnya yang terlihat jelas.

Musik dimulai, awalnya aku hanya melakukan gerakan yang biasa saja, tapi lama-kelamaan wanita itu mengeluarkan gerakan yang indah dan sulit. Dia Pro! Lalu karena tidak ingin kalah aku mengerahkan seluruh kemampuanku melawannya sampai waktunya habis. Sampai saat terakhir ia baru melepaskan topinya, dia?!

"Hosh.. Hosh.. Hosh." Kami berdua menuruni pangung diiringi sorakan penonton.
"Eunhyuk! Kau keren sekali!" puji Sungmin.
"Tentu... Saja.. Hufft, tapi wanita cantik itu juga.."
"Sebentar lagi diumumkan pemenangnya, ayo mendekat!" ajak Sungmin.
Tapi aku menolakanya, "Min, aku pergi dulu! Kau tolong jaga dulu disini!"

Aku pergi mencari wanita tadi, berkeliling diantara penonton dan sampai akhirnya kutemukan dia berbalur keringat juga sedang menunggu hasil pemenang.

"Aghassi!" panggilku, dia menoleh.

Setelah menoleh ia langsung memalingkan wajahnya. Aku menghampirinya

"Aghassi.." ulangku.
"Pemenangnya adalah Kim Eunhyuk!! Selamat anda memenangkan 300 ribu won!!" teriak dewan juri.
"Aghassi.. Jadilah pacarku!" pintaku tanpa memperdulikan pengumuman itu.
"Cih.. Siapa kau? Kau datang dan mengalahkanku. Kemudian memintaku menjadi pacarmu?! Yang benar saja!" jawabnya ketus, tapi aku menyukainya.
"Tolong, jadilah pacarku, setidakanya malam ini saja.."
"Apa kau tahu? Aku sudah lama mengicar posisi dalam kompetisi ini, aku butuh uang!" katanya lantang.
"Baiklah, begini saja. Anggap kau yang menang, dan aku akan memberimu 300 ribu won itu. Setuju?" tawarku.
"Jadi pacarmu malam ini saja kan? Baiklah."
"Baguslah, ayo!" aku langsung mengajakanya untuk berdandan.

To : Sungmin
Mian, aku ada urusan lain. Kau pulang saja duluan ^^

To : TaeyeonNoona
Yeonna, ke Seoul Tower!

Setelah mendandaninya dan merapihkan diriku, aku pergi dengannya menggunakan Taxi. Di Taxi aku menjelaskan apa yang akan dilakukan di depan Noona nanti.

*Author POV*

Tak lama, Eunhyuk sampai. Belum ada tanda-tanda Taeyeon disana.

"Haahh.. Belum sampai, oh iya Aghassi siapa namamu?" tanya Eunhyuk.
"Bagaimana dengan mu?"
"Oh, aku? Benar harusnya aku yang duluan, aku Kim Eunhyuk."
"Cukup begitu? Baiklah, aku Hyoyeon.. Kim Hyoyeon rago haeyeo." balas wanita yang sekarang megenakan Simple Dress itu.
"Wah.. Kebetulan marga kita sama..." Eunhyuk tersenyum.

*Hyoyeon POV*

Dia tersenyum, padaku?
Deg!
Hah?! DEG apa?! Tidak, andwe! Kami hanya terikat kontrak.

"Baiklah, silahkan duduk chagiya. Kita pesan makanan duluan saja."
Aku kaget dipanggil seperti itu, jadi aku menyangkalnya. "Ya! Jangan seenakanya panggil seperti itu. Lakukan jika keluargamu sudah disini!"
"Mianhae, aku hanya berusaha menyesuaikan diri. Karena sebenarnya aku belum pernah merasakan yang seperti ini, hehehe".
"Mwo? Maksudmu seperti ini... Kencan? Belum?" tanyaku tidak percaya.
"Hei~ aku baru kelas 3 SMA, ini bukan berarti aku tidak laku. Tapi aku belum menemukan yang seperti dirimu..." ucapannya terhenti ".. Yang mempsona seperti mu Hyoyeon-ah." lanjutanya pelan.
Aku hanya diam dengan mulut hampir terbuka, sampai kemudian sesorang menyerukan sebuah nama.
" Eunhyuk-ah!" sepertinya Noona-nya sudah datang.
"Ah, Noona!" balas Eunhyuk berdiri, kemudian melambai padanya.

Saat ia mendekati meja, aku ikut berdiri lalu memberi salam.

"Annyeong Haseyo... Joneun Hyoyeon rago haeyo. Bangapseumnida." ujarku berusaha ramah.
"Annyeong, kau.. Yeojachingunya Eunhyuk kan?" jawab yang wanita.
"Waahh... Kau cantik." kata yang pria, sedangkan aku hanya bisa tersipu malu.

*Author POV*
Hyoyeon tersipu malu. Lalu Taeyeon buru buru mencubit lengan Leeteuk.

"Aduh, sakit.." rengek Leeteuk. Disusul dengan wajah cemberut Taeyeon.
"Hehe, iya, iya, kau yang paling cantik Taeyeon-ah" lanjut Leeteuk sambil mencubit pipi Taeyeon manja.

Eunhyuk dan Hyoyeon mengelengkan kepala bersamaan, dan saat itu juga secara tidak sengaja mereka berpandangan. Wajah mereka begitu dekat, saking dekatanya samapi wajah keduanya memerah.

"Ehem... Ayo kita... pesan makanan dulu." Eunhyuk duduk dengan cepat, lalu membuka-buka menu dengan gugup.
"Ya, benar. Aku juga sudah lapar.. Chagi kita makan apa?" timpal Leeteuk.

Tak berselang lama, akhirnya mereka makan sambil bercakap-cakap.

"Jadi... Siapa namamu tadi, Hyoyeon!?" tanya Taeyeon.
"Benar, Eunhyuk Noona." jawab Hyoyeon.
"Hahaha, iya aku belum memperkenalkan diriku secara resmi. Aku Kim Taeyeon, kakakanya Eunhyuk. Kau bisa memanggilku Eonni kalau kau mau." Taeyeon tersenyum.
"Ye, Eonni." Hyoyeon ikut tersenyum.
"Sudah berapa lama?"
“Ne?”
“Sudah berapa lama kau pacaran dengan Eunhyuk?” tanya Taeyeon penasaran.
“Aku?” tanya Hyoyeon kaget, tapi lalu ia berusaha tenang, “Baru satu minggu.”
Kali ini Eunhyuk yang terlihat kaku, “Maka dari itu kak, aku belum berani mengenalkannya padamu.”
“Begitukah?”
“Hei, Taeyeon-ssi kau ini. Kenapa curiga sekali sih?” bela Leeteuk.
“Ah, benar. Kalu begitu maafkan aku.” Kata Taeyeon sambil tersenyum malu.

*Eunhyuk POV*

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, diikuti dengan hari yang juga telah berlalu. Matahari sudah terbenam, kami keluar meninggalkan tempat duduk kami yang masih terasa hangat, dan berdiri bersamaan di lobby.

"Yaa~ baiklah Eunhyuk aku akan pulang dengan-nya. Ini sudah malam, jadi kau antar dia dulu!" Taeyeon menunjuk Hyoyeon lalu dengan cepat menggandeng Leeteuk dan menariknya menjauh dari kami.
"Ta.. Tapi Yeonna.." kataku pada orang yang sudah tak terlihat. “Yasudah, ayo kuantar!”
"Gwaenchana, aku bisa pulang sendiri."
"Tidak apa, bagaimanapun juga Namja macam apa yang tidak mengantarkan Yeoja-nya pulang?" Sambil mnggandeng tangan Hyoyeon aku keluar. Sesampai-nya di luar..

"Sudah, lepaskan aku! Aku bisa jalan sendiri" pinta Hyoyeon.
"Dimana rumahmu? Aku mau mengantrmu pulang"
"Tidak perlu, toh kau juga naik Taxi kan?" Hyoyeon mencibir.
"I.. I.. Iya, tapi bagaimana jika nanti Noona-ku bertanya?"

Tak lama aku mengucapkan kalimat itu..

"Eunhyuk-ah! Kau blum brangkat?" Taeyeon Noona muncul kambali.
"No.. Noona?! Aku, aku..."
"Eonni, Eomma ku menelpon. Aku harus cepat pulang jadi aku duluan saja ya?! Annyeong-gil haseyo..." salam Hyoyeon.
"Hyoyeon Annyeong! Hati-hati ya!" aku melambai pada Taxi yang sudah berlalu.
"Baiklh, Oppa ayo pulang!" ujar Yeonna, aku buru-buru berbalik.
"Yeonna! Bagaimana dengann ku? Aku tidak bawa motor."
"Itu urusanmu, terserah kalau kau mau naik Taxi. Yang jelas aku tidak dapat memberimu tumpangan, karena Oppa-ku membawa mobil sport-nya." balas-nya panjang lebar.

Tapi aku memaksa, aku buru-buru masuk mendahului mereka dan duduk di kursi Taeyeon Noona. Awal-nya aku dimarahi, tapi memang dasar aku tidak akan mengalah akhir-nya dia membiarkan-ku ikut.

Dirumah...

"Eunhyuk, keluar!"
"Shilleo!"
"Kenapa kau selalu masuk ke kamarku?!"
"Eh, Noona, bagaimana pacarku? Cantik kan?" aku mengalihkan pmbicaraan.
"Ya, seleramu bagus juga.. Dia baik.." balas Taeyeon yang lngsung reda dari marah-nya.
"Kalau begitu sudah ya.. Jangan ganggu aku dengan-nya lagi yaaa~?!" kemudian aku keluar dari kamar-nya dan menuju kamarku.

Haahh.. Tidak buruk, semua-nya berjalan lancar. Tapi... OMO! Aku lupa menanyakan nomer Ponsel-nya, gawaaatt. Sudahlah kalau jodoh pasti bertemu lagi. Lalu dengan cepat aku tidur dengan menyimpan harapan bisa bertemu lagi dengan-nya.

"Pagi bu, aku ambil ini ya? Aku berangkat!" setelah menyambar sebuah roti, aku langsung berlari meninggalkan rumah.

*Taeyeon POV*

"Ada apa dengannya? Buru-buru sekali.." gumamku.
"Taeyeon, bagaimana kemarin?" tanya Eomma.
"Ah, kemarin... Lancar, kurasa Eunhyuk pasti akan bahagia punya pasangan yang cantik dan baik seperti wanita itu." jelasku yang sambil menyuapkan sepotong roti.
"Siapa nama-nya? Profesi-nya?" eomma kmbli bertanya.
"Nama-nya Hyoyeon. Kim Hyoyeon, dia juga suka menari sama seperti Eunhyuk. Tapi, kalau profesi atau latar belakang keluarga-nya kami belum membicarakan-nya sampai disitu."
"Emm.. Ibu jadi penasaran seperti apa dia, Taeyeon kau bilang pada Eunhyuk ya? untuk mengenalkan pacar-nya pada ibu!"
"Ye, arraseo. Kalau bgitu aku berangkat ya bu?" aku mengecup pipi Eomma lalu brangkat ke kantor.

Dikantor aku hanya menandatangani berkas-berkas keuangan, tidak ada yang penting yang benar-benar perlu dikerjakan. Haahhh..

"HA! Taeyeon-ah!"
"Sooyounnnggg... Kau bikin kaget saja!"
"Hehehe, kenapa? melamun saja." tanya Sooyoung.
"Bosan" jawabku singkat.
"Trus, kerjaanmu sudah beres smua?" aku mengangguk.
"Kita keluar yuk?!"
"Kemana?"
"Mmm... Jemput Eunhyuk yuk! Dia sudah pulang kan jam segini?" saran-nya.
"Ah~ ide bagus. Ayo!"

Sesampai-nya disana.

"Wah, anak-anak sudah keluar. Apa Eunhyuk juga?" tanyaku.
"Apa kita mau menunggu-nya?" timpal Sooyoung.
"Kau kan yang mengajakku kemari! Tapi.. Oh iya! Eunhyuk kan bawa motor.."

Sooyoung menepuk dahi-nya saat kemudian aku melihat Eunhyuk.

"Eunhyuk-ah!" aku berteriak.
"Ah, Noona? Sedang apa disana?" jawab Eunhyuk saat dia tepat menghentikan motor-nya di depanku.
"Kau mau kemana? Kita makan yuk!" tawarku.
"Memang-nya aku pria macam apa, jalan-jalan dan makan bersama dua Ahjumma?"
"Ish.. Kau ini.."
"Ehm, mian Noona. Aku sudah ada janji. Annyeong!" Eunhyuk pergi.
"Percuma kita kemari." Keluh Sooyoung.
"Sooyoung, kita ikuti dia bagaimana?"
"Ahh.. Aku bukan penguntit.." tolak Sooyoung.
"Eiishh.. Bukan penguntit, begini, mmm.. Anggap saja detektif!?"
"Detektif kan pekerjaan-nya menguntit."
"Ya! Detektif itu menyelidiki. Lagipula kenapa kau mnggunakkan kata yang tidak menyenangkan seperti itu sih?!" protesku lagi.
"Menguntit maksudmu?" ujar-nya polos.
"Ahh, sudahlah. Ayo!"

*Eunhyuk POV*

“Ahh.. Apa aku bisa bertemu Hyoyeon lagi?”

Ckiiittt!
Mendadak aku mengerem laju motorku, saat seseorang menghalangi jalanku.

"YA NEO!” nada bicaraku tiba-tiba berubah halus saat ku ketahui yang menghalangiku adalah Wanita. “Gwaenchanayo?"
"Kau, perhatikan jalanmu. Bagaimana kalu nanti aku..." dia menghentikan perkataan-nya saat melihat wajahku.
"NEO!" ujar kami berbarengan.
"Wae?!" berbarengan lagi.
"Ahh, aku duluan!" dan tidak disengaja, berbarengan lagi.
"Ladies first.." akhirnya aku mengalah.
"Sudahlah..." dia berlalu pergi.
"Hyoyeon-ah!"

*Hyoyeon POV*

Dia memanggilku, dan aku berhenti, tanpa membalikkan badan aku merespon panggilannya.

"Apa?!"
"Saranghae... Nan.. Nan neol jeongmal Saraghae... Saranghamnida.."

Aku kaget tiba-tiba dia berkata seperti itu, dan yang mmmbuatku lebih kaget lg dia memelukku dari belakang yang sebelumya tidak aku duga. Aku "deg degan" setengah mati.

"Ap.. Ap.. Apa yang.. Kau lakukan? Lepaskan aku!" ujarku ragu, sambil berusaha menggerakan badannku untuk melepaskan diri.
"Tolong jangan lepaskan, teruslah begini.. 2 menit saja.."
"Ya! Ini ditengah jalan dasar kau babo!" aku terus berteriak. Aku melepaskan lengan-nya yang memelukku dengan paksa. "Sudah cukup!" lalu aku meninggalkan-nya. "Si.. Siapa dia?! Berani-beraninya, Huh.." aku terus mengomel di sepanjang jalan. "Si.. Siapa? Kenapa? Sa.. Saranghae?"

DEG!

"Hah?! Deg apa lagi ini?! Ani, ani, andwe.." aku berjalan cepat.

*Eunhyuk POV*

‘Hahhh... Aku bertindak bodoh lagi, kenapa aku sok akrab dengan-nya? Bukan. Itu bukan sok akrab lagi, tapi sudah melewati batas.’ Batinku. Lalu sambil berjalan pelan menghampiri motorku...

TIIINNN!!!!

Suara klakson mobil mengagetkanku, dan tanpa sadar aku langsung menendang bamper depan mobil tersebut. Aku hnya menunduk sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal itu, sambil menunggu sang pemilik keluar.
Pemilik-nya keluar aku mencoba memandang-nya, dia sedang mengecek bamper-nya yang barusan kutendang. Aku kembali menunduk saat namja tampan pemilik mobil itu menghampiriku.

"Jeosong hamnida, jeosong hamnida.." ujarku yang memberanikan diri.
"Ehem, gwaenchana... Tidak ada goresan disana. Mmm.. Seperti-nya kau sedang membutuhkan pertolongan."
"Hah, ye?" kemudian aku memandang motorku yang tergeletak tepat di sampingku.
"Hehehe, aku sengaja menjatuhkan-nya." jawabku.
Sambil mendirikan motorku yang terjatuh ia bertanya "Kau.. Bagaimana kalau brgabung dengannku?"
"Ye?"
"Aku melihatmu di Mall waktu itu. Tak disangka bertemu juga, bagaimana kalau kau bergabung dengan grup dance kami?"
"YE?" tanyaku lagi tidak prcaya.
"Hm, ini kartu namaku. Hubungi aku kalau mungkin kau berminat. Oh iya namaku Siwon.. Choi Siwon."
"Ah, ye~ aku Eunhyuk." singkatku.
"Baiklah, aku pergi. Annyeong Eunhyuk-ah"

Sesampai-nya di rumah...

"Aku pulang~"
"Eunhyuk, kau sudah makan?" Eomma menyambutku.
"Aku tidak lapar, aku ke kamar dulu ya bu?" lalu aku berlalu prgi.

Dikamar, aku langsung merebahkan tubuhku di kasur.

"Haahh.. Aku tidak percaya ini. Aku memeluk Hyoyeon, dan bertemu orang baik." kemudian aku mngeluarkan kartu nama tadi.
"Choi~ Si~ Won~ SM~ Entertaiment~ SM~ SM? SM! Waaa!!!" aku brteriak.
"Eunhyuk ada apa?" Eomma mmbuka pintu kamarku.
"Ye? A.. Anio.. Hehehe"
"Kalau kau tidak tidur, makan dulu sana!" Kemudian Eomma kembali menutup pintu.
Aku menutup wajahku dengann bantal, lalu kembali berteriak. "SSSSMMMMMM!!!!!"

*Hyoyeon POV*

"Hmmhh..."
"Hyoyeon-ah, gwaenchanayo? Kelihatan-nya kau tidak brsemangat, kau sakit?"
"Ani Siwon-ssi, hanya.. Biarkan aku duduk sebentar saja."
"Arraseo, cepat menyusul ya. Yang lain sudah menunggu." ia tersenyum padaku, lalu pergi.

‘Ahh! Ada apa dengannku? Kenapa hal yang paling kusukai kini terasa menyebalkan?! Semuanya jadi kacau! Kenapaa saat ada Eunhyuk tadi aku tidak bilang "Nado Saranghae Eunhyuk-ah"? Wae?! Wae?!’ Dengan terpaksa aku kembali melanjutkan menari.

Keesokan hari-nya, aku kembali tidak bersemangat saat latihan.

"Pagi!" suara seseorang mengagetkanku.
Setelah suara itu, Siwon-ssi langsung menghampiri-nya.
"Oh kau, akhir-nya datang juga."
"Ah, ne.. Annyeong haseyo."
"Jadi kau sudah memutuskan bergabung dengan kami?"

Aku dapat dengan jelas mendengar apa yang mereka bicarakan, tapi aku tidak dapat melihat dengan siapa Siwon-ssi bicara, karena badan-nya menghalangi lawan bicaranya. Tapi tanpa ragu aku pun kembali mendengarkan...

"Mmm... Siwon-ssi, mungkin aku akan mencoba dulu bagaimana?"
"Ah~ baiklah kalau bgitu.. Santai saja. Sudah kalau begitu, kau berkenalan saja dulu dengan yang lain-nya!"
"Ne, annyeong gil haseyo Hyung.."

Setelah itu Siwon menghampiriku.

"Oppa, ada apa? Baru menemukan talent lagi?" tanyaku.
"Hehehe, ne. Jangan lupa berkenalan ya? Jangan hanya duduk saja, dia orang hebat!" dia tersenyum.
"Ah, ya baiklah"
"Sudah ya, aku ada urusan lain. Latihan yang benar ya Hyoyeon-ah, annyeong!" ujar-nya berlalu setelah menepuk pundakku.

Aku penasaran seperti apa orang baru itu, aku malas menghampiri-nya duluan tapi, kenapa dari tadi ia tidak menampakan wajah-nya padaku? Ah, sudahlah, lagi pula aku tidak peduli, mau dia kenal aku atau tidak. Aku mengambil botol air minum, dan meminum isi-nya dengan cepat, sampai seseorang menepuk pundakku sambil mengucapkan sesuatu yang tidak ingin kudengar.

"Sillyehamnida~ Eunhyuk imnida, boleh saya berkenalan dengan anda?"

Uhuk! Aku hampir menyemburkan air yang ada di mulutku. Dengan memberanikan diri sebagi senior-nya aku berbalik, dan saat itu juga...

"NEO??!!" dia berteriak sambil menunjuk padaku. Sedangkan aku berusaha menatapnya dengan ketus.


~ToBeContinue~ 

Cr : martha-kpop.blogspot.com
fanfict & cover by @MarthAngel1004 / martha_sujushinee@ymail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar