Minggu, 11 Desember 2011

FanFiction TaeTeuk : ONE WAY

Cover FF


Nyoba nih bikin FF Romance, hahaha XD mian yak kalo gaje... Yang berminat baca Let's CEKIDOT!!!


Genre            : Romance
Rating           : T
Author          : Martha / Park Seul Chan

Cast              : Park Jung Soo as Leeteuk
                      Kim Taeyeon as Taeyeon
Support Cast : Sooyoung
                       Eunhyuk as Kim Eunhyuk (Taeyeon Dongsaeng)


*Flash Back*
"Annyeong~" sapa seorang Namja.
"Oh, annyeong oppa~" balas yeoja yang di sapa.
"Maaf membuatmu menunggu."
"Ah tidak apa, aku juga baru datang." ujar Yeoja tersebut dengan senyum manis...
*Flash Back END*

*Author POV*
Pagi hari yang sibuk...

"Ahhh aku terlambat lagi!!!" ujar seorang Yeoja sambil hendak mengambil ponselnya.

Sooyoung      : Yeobseyo? Taeyon, ada apa?
Taeyeon       : Sooyoung, tolong aku!
Sooyoung      : Ah, dasar kau ini... Kebiasaan, pasti kau bangun siang lagi!
Taeyeon       : Ah, mian mian.. Kau bisakan gantikan aku sebentar di rapat? Atau  tunda saja rapatnya, ya.. Jebal!
Sooyong       : Ne, mau bagaimana lagi? Yang penting kau cepat sampai di sini!
Taeyeon       : Ya ya ya..

Bip.. Taeyeon mematikan ponselnya kemudian beranjak dari kasur untuk bersiap.

Di kantor, KIM MUSIC STUDIO...

"Joseong hamnida... Tuan-tuan , Presdir Kim mungkin akan sedikit terlambat. Di mohon pengertiannya..." ujar Sooyong sahabat sekaligus sekretaris Taeyeon.
"Baiklah, 30 menit. Sooyoung-ssi.." Kemudian Sooyong membungkuk.

*Taeyeon POV*
"Aku terlambat, aku terlambat, aku terlambat!!! Aduuuhh kenapa harus di saat penting seperti ini?" aku terus saja mengomel di perjalanan, karena ulahku sendiri.
"Ahh.. Payah! Mana mobil di bengkel, ga' ada Taxi, terpaksa.."

Dengan memakai sepatu Kets aku berlari menuju kantor, sampai sesorang menabrakku..

"Aduuhh... Hati hati kalo jalan!" ujarku yang terjatuh sambil mengusap pergelangan kakiku.
"Aghassi, jeoseong hamnida." katanya sambil mengulurkan tangan padaku.
"Duuhh, aku kan sudah terlam..." saat aku melihat wajahnya aku menghentikan ucapanku.
"Neo-ya!"

*Sooyoung POV*
"Maaf tuan-tuan, saya akan hubungi Presdir. Mohon tunggu sebentar lagi.." ujarku.
"Ahh.. Bagamana ini? Ini sudah lewat dari 30 menit! Kami jugaa punya urusan yang lain." protes seorang Manager.
"Maaf.. Tolong, sekali lagi saya minta maaf" ujarku sambil hendak menekan nomer telepon Taeyeon.

Tuutt.. Tuutt..

*Taeyeon POV*
"Neo-ya!" ujarku kaget.
"Tae.. Taeyon-ah?! Benarkah ini kau?" ujar Namja itu dengan tampang kaget juga.

Echo~Echo~Echo in my mind~
Ponselku berdering, aku buru-buru mengangkatnya tanpa memperdulikan namja tersebut.

Taeyon         : Ne, Yobseyo?
Sooyoung      : Mmm.. Presdir, anda ada di mana? Para Manager sudah ada ditempat
Taeyeon       : Ahh! Sooyoung, mian! Aku sampai mm.. 5 menit lagi... Ya ya..

Lalu aku berlalu, masih dengan ponsel di telingaku.

"Taeyeon-ah!" oh iya aku lupa, namja itu.
"Ah, mianhae aku ada rapat! Jam 3 sore temui aku ditempat biasa!" ujarku agak berteriak padanya.

Di kantor... Aku buru-buru kembali berdandan, karena tadi aku berlari. Kemudian aku segera ke ruang rapat.

"Pagi, maaf tuan-tuan saya agak terlambat. Bisa kita mulai rapatnya?"

Kami memulai rapat, bisa kulihat diawal wajah ketidakpuasan di antara para Manager. Tapi untungnya rapat berjalan lancar.

"Hufftt..." desahku.
"Ya! Kau masih beruntung kau tau?" ujar Sooyoung.
"Ya ya, ini berkatmu. Gomawoyo" balasku.
"Hanya itu? Gomawoyo?"
"Kau mengharapkan apa?" tanyaku.
"Molla, mungkin kau bisa mentraktiku makan siang?" ujar Sooyoung.
"Sekaraangg.. Jam 2.30.." gumamku.
"2.30? Ah iya! Aku harus menemui seseorang! Mian Sooyoung, lain kali!" ujarku sambil mengambil tas.
"Lagi?! Hah sudahlah.."

Aku pergi naik Taxi, menuju tempat yang sudah kujanjikan dengannya. Restoran dimana dia memutus janji setianya... Leeteuk... Oppa..

*Leeteuk POV*
"2.45.. Sebaiknya aku bergegas" ujarku seraya melihat jam tangan kemudian pergi keluar memangil Taxi.
"Pak, ke Namsan Tower" ujarku.

Taeyeon tunggulah aku.. Benarkah kau mau bertemu? Di tempat saat pertama kita membuat janji setia sebagi pasangan kekasih...

*Taeyeon POV*
Mana dia?! Aku sudah menunggu kurang lebih 30 menit disini.. Mana aku juga tidak bisa menghubunginya lagi, karena nomer ponselnya sudah ku hapus waktu itu..

*Leeteuk POV*
Mana Taeyeon? Aku sudah sejam berada disini, aku juga sudah mencoba menghubunginya tapi tidak bisa.

Aku memutuskan mencoba menelpon Sooyoung..
Tuutt.. Tutt..

Tersambung! Ahhh! Kenapa tidak aku coba dari tadi?
Sooyoung      : Sooyoung here~
Leeteuk       : Soo.. Sooyoung? Benar ini kau?
Sooyoung      : Seperti yang kubilang tadi.. Siapa d sana?~
Leeteuk       : Ini aku, Leeteuk!
Sooyoung      : LEETEUK?! Jinjja?!
Leeteuk       : Ne, begini aku mau tanya apa kau punya no. ponsel Taeyeon?
Sooyoung      : Untuk apa? Kau mau menggodanya lagi? Tidak akan ku biarkan!
Leeteuk       : Ani! Begini, aku sedang menggunya. Sudah sejam tapi ia belum datang, kau tau kemana dia?
Sooyoung      : Mm.. Memang tadi dia bilang akan bertemu sesorang, tapi aku tidak tau kemana. Ah! Mungkin YEOLBONG RESTO! Dia sering kesana..
Leeteuk       : Ya baiklah, gomawo.
Sooyoung      : Ya! Awas kau berani macam macam!

Lalu aku buru buru pergi. Yeolbong? Tempat itu... Tidak mungkin!
Sesampainya disana, kemudian aku melihat ke setiap meja.. Ketemu! Taeyeon disana! Kemudian aku segera menghampirinya.

"Taeyeon-ah! Annyeong~" sapaku.
"Mm.. Kau sudah datang?"
"Maaf membuatmu menungu lama"
"Tidak, aku.. Aku juga baru datang" ujarnya ragu.
"Jinjja? Dasar kau ini, masih suka berbohong.. Hahaha.." ujarku sambil tertawa kecil.

*Taeyeon POV*
Banyak gelas di mejaku, sekilas saja sudah ketahuan aku sudah lama disni.

"Ehem, Ehem.. Jadii.. Bagaimana? Apa kau akan gati rugi?" ujarku ketus.
"Ganti rugi? Jadi jauh-jauh kemari kau hanya minta ganti rugi?!"
"Iya! Ap lagi.. Kau sudah menabrakku, membuatku terlambat ke kantor dan sekarang aku harus menuggumu.." ujarku enteng.
"Taeyeon-ah... Mianhaeyo.." ujarnya lembut.
"Ya, tentu saja kau harus minta maaf. Dan sekarang ganti rugi! Pali."
"Bukan itu maksudku.. Mianhae, atas kesalahanku waktu..."
"Cukup! Aku tidak mau mengingatnya lagi!" setelah berteriak padanya, aku langsung pergi.

Aku pergi meninggalkannya begitu saja, aku tak tahan mengingat apa yang terjadi 3 tahun yang lalu. Tak terasa air mataku mengalir.

*Flash Back Taeyeon POV*
"Mianhae..." ujar Leeteuk lirih.
"Hm? Wae oppa?" balasku.
"Mianhaeyo... Taeyeon-ah, mianhae.." ujarnya lagi.
"Ad apa Oppa? Kenapa meminta maaf?" ujarku penasaran.
"Sepertinya hubungan kita tidak akan berhasil.."
"Mwo? Wae?!"
"Aku akan dikirim ke L.A. aku akan kuliah disana.." jelasnya.
"Mungkin kita akan sulit kontak..." sambung Leeteuk.
"Kalau begitu aku ikut! Dengan begitu tidak akan ada masalah kan?"
"Kau masih SMA, kau harus tinggal disini menjaga adikmu, Eunhyuk..."
"Tapi oppa.. Aku ingin bersamamu!" bujukku.
"Mianhae... Mianhanda.." ujarnya, yang lalu mengecup keningku tanda perpisahan.
Esoknya aku, sengaja tidak ikut ke bandara. Tentu sj.. Mulai sekarang aku akan berusaha melupakannya.

*Flash Back END*
Aku kembali kerumah dalam keadaan menangis, aku langsung menuju kamar dan berbaring terlungkup di kasur.

"Noona?" suara adikku Kim Eunhyuk.
"Noona, gwaenchanayo? Kau kenapa?" sambungnya halus.
Aku berusaha menyembunyikan wajahku darinya.
"Ceritalah padaku... Atau perlu ku telpon Sooyoung noona?"
"Hiks.. Ani, gwaenchana.." balasku seraya bangun dari posisi tidur.
"Kalo begitu ayo cerita!"
"Tadi... Aku bertemu Leeteuk.." kataku pasrah yang didesak Eunhyuk.
"Leeteuk? Leteuukkk... Ah! Namja payah itu? Aishh.. Apa yang dia lakukan padamu?!" ujar Eunhyuk tidak sabaran.
"Ani... Hanya saja, aku belum bisa melupakannya..."
"Ah, wae? Sudahlah noona, masih banyak namja diluar sana yang cocok denganmu. Seperti Lee Hyukjae Super Junior? Kau cocok dengannya." kata Eunhyuk tanpa ragu.
"Ahh, menghayal saja kamu! Udah sana keluar. Aku mau tidur!" suruhku.
"Tidur jam gini? Ni udah sore woy!" balas Eunhyuk.
"Lalu kau mau sampai kapan dsni? Udah sana.. Terserah aku mau ngapain juga!" ujarku sambil mendorongnya melewati pintu kamarku.

Seharian aku mengurung diri dikamar. Jika ada yang memanggil, aku sudah siapkan 1000 alasan. Sampai besok paginya aku berangkat ke kantor, tumben hari ini aku bangun pagi..
TIINN!! TTIINN!!!

Sepertinya suara klakson. Aku mengintip ke luar jendela, ada mobil disana, nuguyo? Aku menyipitkan mataku untuk memperjelas pandanganku. Sepertinya... Itu mobil... Leeteuk?!

Ah tidak tidak tidak! Itu... Sooyoung! Oh iya aku lupa Sooyoung menginginkan mobil sport seperti miliknya. Sooyong melihatku di lantai atas kemudian melambai padaku. Aku membalas lambaiannya, setelah itu buru-buru menyelesaikan riasanku, lalu beranjak ke bawah, mengambil roti yang sudah dilapisi selai punya Eunhyuk kemudian ngloyor keluar.

"Aku berAngkaaatt!!"ujarku berpamitan.
"Sooyoung annyeong~" sapaku.
"Tumben kau udah siap, nona Presdir?" katanya menyidirku.
"Hehehe... Sudahlah ayo berangkat!" ujarku sambil masuk kedalam mobil yang kemudian diikuti Sooyoung.

Di perjalanan di dalam mobil...

"Sooyong, jadwal hari ini apa? Rapat? TTD kontrak? Masalah studio?" tanyaku tidak sabaran.
"Hari ini... Tidak ada jadwal apa apa kok. Kosong!" balas Sooyoung.
"Ne? Jinjja? Kok bisa?"
"Ya memang hari ini hari Minggu, makanya tadi aku heran kau sudah rapih.."
"Lah, kok ga' bilang dari tadi?!" kataku protes.
"Ahh.. Udahlah nurut aja sama aku. Arraseo Taeyeo-ssi?" ujar Sooyong iseng.
"Kalo kau udah bilang gitu, klo aku tanya mau kemana pasti ga' akan di jawab kan?"
Sooyoung diam tapi sambil senyum-senyum, yang membuatku makin penasaran.

*Leeteuk POV*
Aku berdiam diri di cafe, menghabiskan sarapanku. Akuu... Menunggu Sooyong... Lebih tepatnya Taeyeon...

*Taeyeon POV*
Sooyoung menghentikan mobilnya tepat di sebuah cafe.

"Kajja" ujarnya sambil membuka pintu mobil.
"Hah? Mau apa kesini? Kau mau mentraktirku ya?"
"Jika maumu begitu" balasnya seraya menarik tanganku.

Kami masuk. Kami melangkah menuju meja sambil mengobrol, saat Sooyoung bilang "duduk disni" aku menoleh, dan yang kudapatkan ada Leeteuk dihadapanku.
Bisa kurasakan jantungku berdebar, apa perasaan kesal atau apa? Tanpa pikir panjang aku berusaha keluar, ingin buru buru meninggalkan tempat ini. Tapi kemudian Leeteuk menarik tanganku, mencegahku pergi. Dia mengecup keningku.

"Taeyeon-ah.. Ayo, kita mulai semua dari awal!" ujarnya pelan tapi dengan nada yang mantap.
"Apa?! Sebenarnya apa maumu? Memulai dari awal? Apanya? Membuat hatiku sakit lagi? Membuatku melihatmu dengan gadis lain?! Hah?!" ujarku marah.
"Ani.. Bukan itu maksud..."
"Sudahlah! Leeteuk! Cukup!" ujarku sambil berusaha melepaskan tanganku dari gengamannya.

Tapi genggamannya terlalu kuat sampai menyakiti tanganku.

"Tsk, aww!" aku meringis kesakitan.
"Ah, maaf!" ujar Leeteuk seraya melepas tanganku.
"Sudahlah! Sooyong ayo pergi!" ujarku.

Awalnya Sooyong diam, memberi sinyal-sinyal pada Leeteuk sampai aku bilang..

"Sooyoung! Kajja! Kau mau aku pecat?"

*Sooyoung POV*
Aku bingung, yang bisa kulakukan hanya sorry sorry pada Leeteuk karna tidak bisa menepati janji akan menyatukan mereka kembali, seraya brjalan mangikuti Taeyeon.
Di mobil, Taeyeon terus saja mengomel...

"Apa yang kau lakukan barusan?" kata Taeyeon.
"Aku? Aku tidak melakukan apa apa di sana." balasku.
"Ish, bukan itu maksudku! Apa kau merencanakan semua ini?"
"Rencana? Rencana apa?" ujarku mengelak.
"Kau sekongkol dengannya kan, agar aku bertemu dengannya?"
"Dengannya? Leeteuk maksudmu?"
"Ah.. Sudahlah, aku tidak mau membicarakannya lagi!"

Dan setelah percakapan itu, Taeyeon berdiam diri menatap keluar kaca mobil. Aku mengantarnya pulang, sesampainya disana dia langsung keluar dari mobilku tanpa mngucapkan sepatah katapun.

Di rumah aku mondar mandir, takut Taeyeon benar benar marah padaku. Akupun memutuskan menelponnya...

Hahh... 3 kali Misscall... Aku mencobanya lagi untuk yang keempat kalinya.

Taeyeon       : Apa?!
Sooyoung      : Ah! Taeyeon-ah.. Syukur kau mengangkat telponku.
Taeyeon       : Yasudah, jadi ada apa?
Sooyoung      : Taeyeon-ah~ mianhaeyo..
Taeyeon       : Ya ya, karena kau sahabatku, kali ini kumaafkan.
Sooyoung      : Yay! Taeyeon is the best!
Taeyeon       : Ih, kau ini! Tidak usah merayuku..
Sooyoung      : Hehehe, ketauan ya?
Taeyeon       : Sudah dulu ya, aku ngantuk! Bye..
Bip! Taeyeon menutup telponnya.

*Author POV*
Keesokan paginya...

"Diiinn.. Diiinn!!!"

Taeyeon yang sedang berdandan untuk ke kantor kaget..

"Cih, siapa sih?" ujar Taeyeon, kemudian menengok ke jendela.
"Ah! Mobilku..."
"Akhirnya... Selesai juga ini mobil.." ujar Taeyeon sembari mengelus-elus stir mobil BMW-nya.

Taeyeon segera berangkat ke kantor, sesampainya disana..

"Siapa itu? Kenapa hanya berdiri didepan pintu?" pikir Taeyeon yang akan melangkah masuk.
Taeyeon segera masuk tanpa memperdulikan pria yang berdiri didepan kantornya, dengan wajah ditutupi topi.

"Aduh!" ringis Taeyeon.
"Du, du, duh.. Siapa sih?"
"Taeyeon-ah!" ujar pria itu sambil membuka topinya. Taeyeon kaget..
"Kau?! Apa maumu? Lepaskan!"
"Taeyeon-ah.. Mianhae..." ujar Leeteuk berusaha tidak melepaskan genggamannya.
"Apa?! Maaf untuk apa?!"
"Maaf... Maaf aku sempat meninggalkan mu... Maaf! Karena membuatmu kecewa! Maaf... Karena aku... Mencintaimu..." ujar Leeteuk dengan nada yang semakin lama, semakin mengecil.
"Mwo, ap.. Apa yang kau bicarakan?"
"Dengar! Taeyeon-ah, baiklah, aku aku bersalah, terbukti dari sikapmu. Walau aku... Tidak tau dimana tepatnya letak kesalahanku, kepergianku bukan kehendakku, tapi..."

*Taeyeon POV*
"Saranghae... Saranghaeyo Taeyeon-ah"

Aku kaget mendengar kata itu dari mulutnya, kemudian aku melepaskan tanganku dari genggamannya.

"Maaf Leeteuk-ssi... Saya ada pekerjaan, saya permisi masuk..." ujarku.

Aku berjalan cepat masuk sambil mengusap-mata mataku yang mulai berair, aku segera menuju toilet. BLAM! Aku membanting pintu kemudian berdiri di depan wastafel dan membasuh wajahku.
Aku berdiam diri di toilet cukup lama, sampai kudengar seseorang masuk.

"Taeyeon?" ternyata Sooyoung.
"Sooyoung-ah~" aku langsung memeluknya.
"Taeyeon ada apa? Kau kenapa?"
"Leeteuk... Hiks.. Aku yang salah... Kan?" ujarku kembali terisak.
"Kenapa? Bersalah apanya? Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan?" ujar Sooyoung bingung.
"Leeteuk! Kau tau dimana rumah barunya? Atau nomer ponselnya?" pintaku sambil menghapus air mata.
"Leeteuk? Aku ada nomer ponselnya.."
"Berikan padaku!"
"Ada apa Taeyeon-ah? Bukannya dia akan kembali lagi ke L. A.?" ujarnya sambil mengetik nomer ponsel Leeteuk di ponsel ku.
"MWO?! Kenapa tidak bilang dari tadi?! Kapan?" ujarku tidak sabaran.
"Bukannya kau tidak peduli padanya lagi? Lagipula pagi tadi aku belum melihatmu..."
"Oke, my bad.. Sekarang beritahu aku kapan ia akan berangkat?"
"Mmm... Sekitar 20 menit lagi, dia akan Take-off baru saja dia menelponku tadi."
"Baiklah kalo begitu, annyeong!"
"Eh, eh, mau kemana?"

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Aku buru-buru bergegas keluar, mengambil mobilku, kemudian tancap gas menuju bandara. Sesampainya disana, aku langsung menuju meja resepsionis.

"Sillyehamnida, keberangkatan ke L. A. Kapan? Apa sudah berangkat?"
"Pesawat ke L. A. Berangkat akan take off sekitar 5 menit lagi Aghassi.."
"Baiklah, Gamsha hamnida.."

Kemudian aku buru buru menuju pintu bandara menuju L. A. sambil juga mencari-cari dimana Leeteuk.

"PINTU BANDARA TUJUAN LOS ANGELS SUDAH DIBUKA, DIHARAP PENUMPANG TUJUAN L. A. SEGERA MASUK KE PASAWAT. TERIMAKASIH"
Hah? Mwo?

Aku mempercepat langkahku, saat sampai kulihat penumpang terakhir sudah masuk, aku berusaha menerobos masuk. Tapi petugas menghalangiku.

"Maaf Aghassi, anda mau kemana?"
"Saya mau bertemu teman saya pak, tadi dia bilang dia akan naik pesawat ini ke L. A.. Ahjussi, tolong minggir sebentar!" ujarku.
"Maaf, tapi pesawat akan segera lepas landas."
"Tolonglah, sebentaaar saja" pintaku lagi.
"Tidak bisa Aghassi.. Tolong, jangan memaksa."

Akhirnya aku menyerah, berjalan dengan sangat lemah penuh dengan rasa bersalah. Lalu aku duduk, kemudian menutupi wajahku.

Hiks... Hiks... Eothokke? Dia sudah pergi, dan mungkin tidak akan kembali. Ini semua salahku! Hiks... Kenapa aku kurang mempercayainya?

Aku terus berada dalam pikiranku, dikuasai oleh kesediahan. Aku sudah tidak peduli lagi dengan keadaan sekitar.

"Aghassi? Pakailah ini!" ujar seorang namja.
"Tidak, sudahlah tidak usah memperdulikanku!" tolakku masih dengan wajah tertutupi.

Lalu bisa kurasakan sesorang menyentuh tanganku, kemudian menggesernya dari wajahku. Pria itu memegang pipiku, menghapus air mataku. Aku belum mengenalinya karena aku memejamkan mata tanpa rasa penasaran.

"Uljimma! Uljimmayo... Taeyeon-ah" seperti suara yang kukenal.

Saat aku mendongak untuk mengetahui siapa dia, dia menciumku! Leeteuk! Awalnya aku kaget, tapi kemudian aku memejamkan mata, aku... Aku bisa merasakan kehangatannya.

"Saranghae..." gumamnya.
"Mianhae... Jeongmal mianhe, seharusnya aku mempercayaimu, seharusnya aku mengatarmu ke bandara, seharusnya aku tidak berusaha melupakanmu, seharusnya...."
"Seharusnya kau tidak mengatakan ini semua, dan hanya mencintaiku seorang." lanjut Leeteuk.
"Tayeon-ah, aku percaya padamu... Dan jangan membuatku mengingkarinya ne?"
"Mm...Ne" balasku.
"Mmm.. Jadi sekarang kau tidak mau memanggilku Oppa lagi hah?"
"Hahaha, okey... Oppa!" ujarku.
"Allright! Chagi-ya! Let's gooww!"
"Ne, aku lapar! Ke Yeolbong!" teriakku.
"Eh? Tapi kau yang bayar ya nona Presdir?"
"Hahahaha" kami tertawa bersma.

Oppa tetaplah disini, dihatiku...

END~

TAKE OUT WITH FULL CREDIT PLEASE!!!
Credit : martha-kpop.blogspot.com
by @MarthAngel1004 / martha_sujushinee@ymail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar