DEATH
NOTE : The First Name
SM
TOWN VERSION part 2
Genre : Crime, Mistery, Romance
Language : Bahasa Indonesia, English, Korean
Rated : T
POV : Author
Main Cast :
Yesung
as Yesung (Lawliet)
Kyuhyun
as Choi Kyuhyun, KIRA
(KIRA / Light Yagami)
Eunhyuk
as Hyuk (Ryuk)
Heechul
as Heenim (Rem)
Sungmin
as Minie (Misa Amane)
Siwon
as Mr. Choi (Mr. Yagami, kepala polisi)
Ryeowook
as Wookie (Watari)
Support Cast :
Leeteuk
as Agen Park
Shindong
as (Misa's Fan)
Seohyun
as Shiori (Light Girlfriend)
Sooyong
as Agen Choi
Kibum
as Polisi
Donghae
as Polisi
Minho
SHINee as Polisi
. .
. . . . . . . . . . . . . .
‘Choi Sooyoung Seoul Church’ tertulis disebuah kertas file.
Sooyoung duduk menunggu suaminya Park Jung Soo di lobi
apartemen untuk bersama-sama pergi ke gereja. Lalu Jung Soo datang dengan
wajah gelisah dan masih dengan seragam
ala FBInya, ia mendekati Sooyoung yang kemudian berdiri.
“Jung Soo-ssi”
“Sooyoung. Maaf, aku ada
panggilan penting. Kau pergilah sendiri.”
“Tapi...”
“Kau bisa mengatasinya
sendiri. Sampai jumpa” lalu agen Park beranjak pergi keluar lagi. Sooyoung
hanya bisa menggelengkan kepala.
Agen Park pergi ke stasiun kereta, tapi karena penasaran
diam-diam Sooyoung mengikutinya. Cukup cepat untuk mengejar kereta yang
pintunya hampir tertutup. Ia melihatnya Sooyoung melihat agen Park berdiri
dengan gelisah di di depan kursi kosong. Karena takut terlihat Sooyoung
bergeser dan berusaha menutupi wajahnya dengan kertas.
Park menatap seluruh sudut, memastikan semuanya aman,
lalu berbalik untuk mengambil sebuah map di tempat penyimpanan tas di atas
kursi, kemudian duduk. Ia merogoh dan mengeluarkan semua isinya, beberapa
lembar kertas, pulpen, dan walkie talkie. Dan ia pun menyambungkan headset dari
walkie talkie itu ke telinganya.
“Senang bertemu denganmu, ini Kira. Aku sudah menunggumu cukup lama.
Jangan mencoba turun dari kereta ini sebelum aku perintahkan. Kau tahu aku bisa
membunuhmu kapan saja.”
Wajah Agen Park Jung Soo sekarang terlihat khawatir, ia
tidak bisa menemukan sudut dimana KIRA bisa melihatnya. Sedangkan Kyuhyun
dengan hoodie-nya dan koran yang ada
ditangannya juga sebuah walkie talkie sedang berdiri memperhatikan Agen Park
dari gerbong disamping gerbong dimana Agen Park duduk disana, ia dapat melihat
dengan jelas.
Jung Soo mengangkat walkie
talkie-nya “Apa kau benar Kira?”
“Izinkan aku memperlihatkannya padamu. Kau lihat pria yang duduk
disampingmu? Namanya Taruhito Oozaki. Dia orang Jepang, dua tahun lalu judi
tersangka pemerkosaan.”
Lalu orang bernama Taruhito itu mengankat kepalanya,
tanpa suara, tiba-tiba memejamkan matanya.
“Jangan terlalu kaget, buatlah posisi tidur padanya, supaya kau tidak
dicurigai! Dan tetap tenang.”
Agen Park sangat kaget saat ia tidak menemukan denyutan
pada pria itu. Lalu ia menyandarkannya ke pojok lalu menutup wajahnya dengan
buku.
“Jadi kau percaya aku KIRA?”
“Kau membunuh orang hanya
untuk itu?” jawab Park agak kesal.
“Sudahlah, jawab saja pertanyaanku. Sebutkan semua agen FBI yang
menangani kasus di Korea! Kalau kau tidak mau bekerjasama aku akan membunuh
orang-orang dalam kereta ini satu persatu.”
“Baiklah. Aku, dan ada 11
orang lainnya.”
“Apa kau tahu semua nama dan wajah mereka?”
“Tidak. Tapi aku bisa minta
biodata mereka ke FBI.”
“Kalau begitu lakukan!
Didalam map itu ada lima lembar kertas, tuliskan semua nama yang kau tahu dulu.
Pastikan kau menulis nama dengan jujur. Karena aku pasti tahu kalau kau salah
tulis.”
Setelah beberapa saat. “Aku
sudah menerima e-mail.”
“Tolong buka.”
Agen Park sudah membuka e-mail-nya. Disana tertulis jelas
nama dan foto anggota FBI, dengan segera ia mengambil kertas dan membuka tutup
pulpennya. Ia menuliskan nama anggota FBI lainnya satu persatu dangan tangan
bergetar tapi masih dapat menulis dengan baik.
Even if you do not
actually possess the DEATH NOTE, the effect will be the same if you can recognize
the person and his/her name to place in the blanK.
(Walaupun kau tidak
benar-benar memiliki Death Note, efeknya tetap sama kalau kau mengenali orang
yang namanya kau tulis di tempat kosong.)
Setelah
menyelesaikan semuanya, Kira meminta agen Park untuk keluar di stasiun
berikutnya. Agen Park masih dengan berkeringat dan tangan gemetar meletakan
kembali barang yang dia gunakan tadi kembali ketempatnya, lalu segera setelah
kereta berhenti ia keluar. 3 Detik. Angen Park mendapat serangan jantung, dan
tewas ditempat seketika. Kira yang melihatnya tersenyum puas dari balik pintu
kereta yang sudah tertutup.
…….
Kantor Kepolisian Seoul, 15.27
“Pak, dilaporkan semua agen FBI yang bertugas untuk Korea
meninggal karena serangan jantung!”
“APA?!” teriak Mr. Choi, kemudian ia segera membuat pertemuan
anggota secara mendadak. “Kira telah mengetahui semuanya, bahkan sampai ke FBI.
Kira ini sangat berbahaya, mungkin dia
juga sudah menguasai kepolisian. Bagi kalian yang merasa takut dipersilahkan
untuk keluar dari misi ini!”
Beberapa
orang berdiri, setelah member salam pada Mr. Choi mereka keluar meninggalkan
ruangan. Banyak orang tidak mau terlibat dalam misi ini, hanya tersisa tiga
orang anak buah Mr. Choi, Kibum, Donghae, dan Minho.
“Tidak apa, pergilah!” perintah Mr. Choi pelan.
“Tidak pak! Kami akan setia pada anda!” ucap Donghae.
“Benar!” kata Kibum dan Minho setuju.
Mr. Choi menganggukan kepala, “Terimakasih.” Lalu ia
berbalik dan melihat Wookie dibelakangnya “Mr. W (Doubleyu), hubungi Y
sekarang.”
“Aku mengetri.” Wookie membuka sebuah laptop yang kemudian
diarahkan anggota polisi itu.
“Annyeong Haseyo, aku Y”
“Kita, harus melakukan sesuatu.”
“Baiklah, aku siap membantu.”
“Tapi kami butuh kepercayaanmu.” Pinta Mr. Choi
“Seperti?”
“Tidak adil, jika tidak ada seorangpun yang mengetahui kau
yang sebenarnya. Masalah kasus ini kaulah yang paling aman.” Jelas Minho.
“Baiklah aku mengeti. Wookie!”
Wookie menutup laptopnya, “Mari ikut saya.”
Wookie
membawa para polisi itu masuk ke sebuah kamar Hotel, seorang laki-laki tiba-tiba
keluar dari balik tembok. Ia tampak berantakan. “Annyeong Haseyo, aku Y”
“Aku kepala polisi Choi.”
“Aku Lee”
“Aku Kim”
“Aku Choi,”
Y menodongkan tangannya ke arah
polisi itu “BANG! BANG! BANG! Jangan takut,
jika aku Kira pasti aku sudah membunuh kalian lebih awal.” Y lalu lompat ke bangkunya dan duduk berjongkok. “Silahkan
duduk, mulai sekarang buatlah nama palsu. Jadi tolong panggil aku Yesung.”
..........
“Haiiii~ Jumpa lagi dengan
minimie~ ahh.. senang sekali. Kali ini aku akan memasak sesuatu yang spesial
untuk kalian. Lihat... TADA!!!! Kue Labu!!! Hahaha, selamat mencoba~” ia
melambaikan tangannya ke kamera.
“CUT! Bagus Minnie!”
“Terimakasih sutradara.” Lalu
Minnie duduk sambil meminum jusnya, sampai seorang reporter menghampirinya.
“Minnime, apa kabar?”
“Baik!”
“Aku ingin wawancara
denganmu apa boleh? Tapi bisakah kita wawancara tanpa didengar orang lain?”
“Ne?”
Reporter itu menarik Minnie
keluar, ke suatu gang sempit dan gelap “Minnimie~”
“Apa? Apa yang mau kau
lakukan?! PERGI!”
“Aku mencintaimu Minnie,
ayo kita mati dan hidup abadi selamanya~”
“Tolong!!!!!”
Pria itu mengeluarkan sebilah pisau dan mengacungkannya
pada Minnie, ia adalah seorang yang sangat tergila-gila padanya.
“TIDAK! PERGI!”
Dan saat itu juga tiba-tiba orang itu memegang dadanya,
lalu jatuh dan menjatuhkan pisaunya. Orang itu sudah mati. Lalu sebuah buku
hitam jatuh dari atas, dan Minnie mengambilnya.
“Apa ini? Seseorang
menjatuhkannya dari atas?”
Lalu sesuatu dari aas datang mendekat, dan Minnie kembali
berteriak karena melihat sosok yang aneh yang mengaku sebagai... SHINIGAMI..
“Namaku Heenim... Mulai sekarang aku akan menjagamu.”
. . . . . . . . . . .
“Jadi Yesung-ssi, apa yang
harus kita lakukan?”
“Mr. Choi, sebelumnya aku
minta maaf. Sebenarnya aku mencurigai putramu adalah KIRA.”
“Apa?”
“Choi Kyuhyun, putramu,
adalah Kira.” Ulang Yesung tenang.
Mr. Choi mencengkram kerah
baju Yesung dan memaksanya berdiri “APA KAUBILANG?”
“Dugaanku 7% saat ini. Satu
cara yang mungkin bisa membuktikannya yaitu dengan memasang CCTV di rumahmu.”
Mr. Choi melepaskan
cengkramannya. “Begitukah?”
Yesung kembali duduk. “Ya.”
“Baiklah kalau begitu, kau
dapat izin dariku.”
“Tapi Pak, berarti istri
dan anakmu....” kata Donghae.
“IYA! Aku tahu, tapi ini
demi keluargaku juga. Aku tidak ingin anggota keluargaku dicurigai.”
. . . . . . . . . . .
“Hah.. lelah sekali” ujar
Kyuhyun saat masuk ke kamarnya, tapi kemudian ia merasakan sesuatu.
“Hei tolong
beri aku apel sekarang Kyu!” pinta
Hyuk, tetapi Kyuhyun hanya diam. “Ayolah~ aku bisa gila nanti!” Lalu
Kyuhyun bangun dari kursinya, dan kembali memakai jaketnya dan keluar dari
rumah.
Kyuhyun berjalan ke Supermarket dan menuju rak buah “Ada
yang aneh dengan kamarku. Rasanya seperti aku sedang diawasi.”
“Oleh?”
“Y.”
“Begitukah?”
“Dengar jadi jangan pernah
mengajakku bicara dirumah. Atau mungkin pasti aku tidak akan menjawabnya.”
“Hahh...
Pasti akan sangat membosankan.”
Satu minggu berlalu, tidak ada yang aneh dari kelakuan
Kyuhyun sehari-hari. Ia anak yang rajin, sepulang sekolah kalau bukan tidur ia
pasti akan duduk di meja belajarnya dan membuka buku tebal.
“Pak, kematian karena
serangan jantung terjadi lagi siang ini!” lapor Kibum.
“Benarkah?!” Mr. Choi menundukkan
kepalanya singkat “Bukan maksudku senang karena adanya korban lagi tapi...
Yesung-ssi, saat kejadian itu kau lihat apa yang putraku lakukan.”
Yesung diam sejenak “Kemungkinan
10%, ia masih bisa melakukannya diluar rumah.”
“Apa yang barusan kau
katakan?” tanya Mr. Choi sedikit tidak mendengarkan.
“Baiklah, tarik semua
kameranya!”
. . . . . . . . . .
“Semua kameranya sudah hilang.”
“Cih, dasar mereka itu.”
*Flashback* Kyuhyun POV
“Aku sudah selesai makan.” Ujarku
yang kemudian mengambil sekantong keripik kentang.
“Kakak, kau bisa jadi babi
nanti.” Kata adikku.
“Haha, kau jangan
menyumpahi kakak ya!”
“Dasar Oppa~” setelah
dengar itu aku kembali kekamarku.
Aku duduk dimeja belajarku. Sambil membaca buku aku
memakan chipsku menggunakan tangan kiriku, sebenarnya chips itu hanya alih-alih
kamera. Sebenarnya didalam kantong chips itu aku menyimpan, televisi kecil dan
kertas death note. Karena diawasi menggunakan CCTV aku tidak bisa melihat nama
dan wajah penjahat itu, jadi aku berusaha mendengar sebaik mungkin.
Lalu menggunakan tangan kiriku aku menulis nama-nama
orang yang harus mati. Untuk saja aku bisa melakukannya dengan baik.
*Flashback End*
‘Pipipipipi...’
“Yeoboseyo?”
‘Kyuhyun-ssi, ini aku Seohyun. Bisa kau datang ke museum
sekarang?’
“Ada apa?”
‘Aku ingin bertemu denganmu, jadi cepatlah!
“Baiklah, tunggu aku!”
Segera saat Kyuhyun sampai, Seohyun sudah ada di tangan
Agen Sooyong yang tengah menodongkan pistol ke kepala Seohyun.
“Kau... KAU MEMBUNUH
JUNGSU!” teriak Sooyoung.
“Apa maksudmu?” balas
Kyuhyun.
“Buktikan kalau kau Kira, nama
asliku Sooyoung! Choi Sooyong! Bunuh aku dengan tanganmu sendiri!”
“Apa yang kau lakukan?! Apa
maksudmu? Ia tidak ada hubungannya dengan semua ini, lepaskan dia!”
“Tentu saja ada, akan
kubiarkan kau merasakan bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang kau cintai.”
Lalu
terdengar dari luar suara Sirine Polisi, Sooyong mengalihkan pandangannya, dan
Seohyun memanfaatkannya untuk lari. Tapi saat berusaha lari Sooyong malah
menembaknya dari belakang dan tepat mengenai jantungnya. Karena kaget Sooyong
memutuskan menembak sendiri kepalanya saat polisi masuk.
“Seohyuuunnnn!!! Tidak! Kau
tidak boleh seperti ini!” rengek Kyuhyun.
Setelah itu semuanya dibereskan, Kyuhyun membenamkan
wajahnya saat duduk di tangga.
“Sudah, tidak apa wanita itu mati. Masih banyak kan yang menyukaimu?”
Kyuhyun
mengangkat wajahnya “Tidak, tidak apa.”
“Apa saat kau membunuh Sooyoung kau juga menyertakan nama pacarmu? Tapi kau
tahu kan ‘Tidak bisa membunuh orang menggunakan orang lain’”
“Ya aku
tahu, aku juga membunuhnya.”
“Apa?!”
Tak lama
Ayah Kyuhyun menghampirinya, mengetahuinya Kyuhyun segera berdiri. Mr. Choi
menepuk pundak putranya, berusaha menenangkannya.
“Ayah,
izinkan aku bergabung dengan timmu sekarang.” Mr. Choi mengangguk, kemudian
berbalik.
“Yesung,
Kau harus minta maaf padanya.” Pinta Mr. Choi lalu pergi.
Y ada disana memegang bungkus chips sama dengan yang
dimakan Kyuhyun waktu itu, ia memakan isinya dengan cepat “Annyeong haseyo, aku
Y. Panggil aku Yesung.
Selamat bergabung Kyuhyun-ssi.”
~END~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar