Senin, 10 Desember 2012

K-pop : SECRET got car accident!


SECRET terlibat dalam kecelakaan mobil.

Saat itu mereka sedang berada di Seoul, Yanghwado di sekitar jam 02.00 KST di pagi hari tanggal 11 Desember 2012. Mobil menabrak rel penjaga, dan melukai 5 orang.

Hyosung terluka parah dan segera dibawa ke rumah sakit. Para anggota lain juga sedang dirawat karena luka ringan di rumah sakit. Belum di ketahui dimana tepatnya mereka cidera.
Polisi saat ini sedang menyelidiki kecelakaan melalui saksi.

Sumber: Laporan TV SBS +

UPDATE: TS Entertainment telah mengkonfirmasi bahwa mobil van SECRET telah menyelinap di salju dan terbalik.

Seperti diberitakan, mereka pergi ke Jamshil dan van mereka menghantam es dan tergelincir di jalan berbelok, menabrak penjaga rel kemudian terbalik. Semua anggota segera dipindahkan ke ruang gawat darurat di rumah sakit terdekat. Berbeda dengan laporan sebelumnya yang menyatakan Hyosung terluka parah, tenyata Zinger yang menderita cedera terburuk dengan patah tulang rusuk dan paru-paru memar. Sisa anggota dan manajer yang mengemudi menderita luka ringan dan memar, dan keluar dari rumah sakit.

TS Entertainment mengatakan, "Prioritas utama adalah 'kesehatan' untuk anggota", menyatakan bahwa kegiatan SECRET akan diubah sesuai dengan kondisi kesehatan para anggota.
Read More..

Jumat, 30 November 2012

Haha & Byul Wedding Photo!

Kyaaa~ Uri Haroro!!!
Haha dan Byul akhirnya melaksanakan pesta pernikahan pada 30 November 2011 kemarin yang bertempat di The 63 Building... Check This Outtt~!!! ^^


Haha_Byul_Wedding_Card
Kartu undangan Pernikahan Haha & Byul

_Para Tamu_

Yoona_Taeyeon_on_HahaByul_Wedding
Taeyeon & Yoona SNSD

Haha Byul Wedding Photo
Member Infinity Challenge

Haha Byul Wedding Photo
Leesang & Yoon Do Hyun

Haha Byul Wedding Photo
Kim Jong Kook & Kang Ho Dong


Haha Byul Wedding Photo
Ji Suk Jin


Haha Byul Wedding Photo
Ucapan dari Park Ji Sung

___________________________________________



Byul Wedding Dress..
So gorgeous~ ^^


Mahkota bertatahkan berlian, seperti bintang menghiasi kepala Byul


Tempat pernikahan Haha Byul di salah satu bangunan mewah tertinggi di Korea, The 63 Building.



cr : Berbagai Sumber
Read More..

Jumat, 23 November 2012

Kim Jong Kook - Men Are All Like That (Hangul + English Trans + Romanization)



Hangul

남자가 다 그렇지 뭐 나라고 다르겠니
처음엔 다 아껴줘도 날아가버리고 마는
남자가 다 그렇지 뭐 나라고 특별할까
니 맘을 다 가져도 날아가버리고 마는
남자가 다 그렇지 뭐

잡을 수 없을 것 같던 니 맘이
조금씩 내 손안에 들어오더니
이젠 나 없인 살 수 없단 말이 부담스러워

혹시나 밤새 맘이 변했을 까봐
눈 뜨면 목소릴 확인해보고
지금이 영원하기를 바랬는데

남자가 다 그렇지 뭐 나라고 다르겠니
처음엔 다 아껴줘도 날아가버리고 마는
남자가 다 그렇지 뭐 나라고 특별할까
니 맘을 다 가져도 날아가버리고 마는
남자가 다 그렇지 뭐

몇 분이고 그저 바라만 보고
손 놓으면 잃을까 힘껏 쥐었고
헤어짐에 아쉬워 몇 번이고 돌아봤는데
이젠 너보다 앞서서 길을 걷고
말할 때 더는 니 눈을 보질 않고
널 사랑하지 않아서가 아닌데

남자가 다 그렇지 뭐 나라고 다르겠니
처음엔 다 아껴줘도 날아가버리고 마는
남자가 다 그렇지 뭐 나라고 특별할까
니 맘을 다 가져도 날아가버리고 마는
남자가 다 그렇지 뭐

여자가 다 그렇지 뭐 너라고 다르겠니
내 맘을 다 알고도 돌아오기를 바라는
여자가 다 그렇지 뭐 너라고 특별할까
아닌 줄 알면서도 마지막 이길 바라는
여자가 다 그렇지 뭐

Romanization

Namjaga da geureochi mwo narago dareugenni 
Cheoeumen da akkyeojwodo naragabeorigo maneun 
Namjaga da geureochi mwo narago teukbyeolhalkka 
Ni mameul da gajyeodo naragabeorigo maneun 
Namjaga da geureochi mwo 

Jabeul su eobseul geot gatdeon ni mami 
Jogeumssik nae sonane deureoodeoni 
Ijen na eobsin sal su eopdan mari budamseureowo 

Hoksina bamsae mami byeonhaesseul kkabwa 
Nun tteumyeon moksoril hwaginhaebogo 
Jigeumi yeongwonhagireul baraenneunde 

Namjaga da geureochi mwo narago dareugenni 
Cheoeumen da akkyeojwodo naragabeorigo maneun 
Namjaga da geureochi mwo narago teukbyeolhalkka 
Ni mameul da gajyeodo naragabeorigo maneun 
Namjaga da geureochi mwo 

Myeot bunigo geujeo baraman bogo 
Son noheumyeon irheulkka himkkeot jwieotgo 
Heeojime aswiwo myeot beonigo dorabwanneunde 
Ijen neoboda apseoseo gireul geotgo 
Malhal ttae deoneun ni nuneul bojil anko 
Neol saranghaji anhaseoga aninde 

Namjaga da geureochi mwo narago dareugenni 
Cheoeumen da akkyeojwodo naragabeorigo maneun 
Namjaga da geureochi mwo narago teukbyeolhalkka 
Ni mameul da gajyeodo naragabeorigo maneun 
Namjaga da geureochi mwo 

Yeojaga da geureochi mwo neorago dareugenni 
Nae mameul da algodo doraogireul baraneun 
Yeojaga da geureochi mwo neorago teukbyeolhalkka 
Anin jul almyeonseodo majimak igil baraneun 
Yeojaga da geureochi mwo


Translation

* Men are all like that, I wouldn’t be any different
I valued you at first but then I flew away
Men are all like that, I wouldn’t be any special
I had all of your heart but then I flew away
Men are all like that

It seemed like I could never catch your heart
But little by little, your heart became to come into my hands
Now I feel burdened when you say you can’t live without me
I used to stay up all night, worried that your heart would change
When I opened my eyes, I called you to make sure of your voice
I used to hope that the moment would last forever

* Repeat

I used to just look at you for minutes
I held your hand tight, afraid that I might lose you if I let go
I used to be sad when we said goodbye so I turned back multiple times

Now I walk ahead of you
When we talk, I don’t look at your eyes
But it’s not because I don’t love you

* Repeat

cr : lyric


Read More..

Senin, 19 November 2012

[ KyuYoung Fanfiction ] : My House

NO SILENT READER!
NOT LIKE DONT READ

MY HOUSE

KyuYoung FF Cover


Main Cast       :
Kyuhyun (Super Junior) & Sooyoung (SNSD)
Support Cast  :
Lee Hye Young as Kyuhyun’s Mom, Ryeowook (SJ), Siwon (SJ), Seohyun (SNSD)
Genre              : Romance, Family
Rating             : T
Language       : Bahasa Indonesia
Length            : One shoot (5,327 words)

Warning Typo /.\


Seorang namja bersetelan jas mewah berjalan menyusuri luasnya sebuah Mall di Seoul –ibukota dari sebuah negara maju di belahan bumi bagian Timur. Dengan di ikuti beberapa wanita yang berjajar rapih di belakangnya, juga seorang pria tinggi yang juga mengenakan setelan jas dan memegang sebuah Tab mengikutinya perlahan dari samping kanannya.
Namja yang mengenakan setelan jas mewah itu tiba – tiba berhenti di depan etalase toko perhiasan. “Sajang-nim.” Panggil Choi Siwon, yang tidak lain adalah orang yang sedari tadi memegang Tab di tangannya.

“Choi-biseo, bagaimana toko ini?” kata-nya tanpa menoleh.
“Apa?”
Sekarang ia menoleh tajam pada Sekretaris-nya. “Kau ingin aku mengulanginya? Tapi jika aku mengulangi kalimat yang tadi, itu artinya kau dipecat.”
“Ne?! Jo… joseong hamnida.” Ujar Choi-biseo sambil membungkukkan badannya dalam – dalam. Setelah itu ia menatap layar Tab-nya, dan beberapa kali menggeser layar dengan jari telunjuknya. “Hmm.. Stunning Jewelry, sahamnya naik 0,8 % tahun ini. Tapi sayangnya mereka belum punya brand terbaru.”

            Mendengar hal itu si-Presdir menghela nafasnya panjang, kemudian berjalan memasuki toko tersebut. Toko perhiasan itu sudah seperti brangkas raksasa, warna berkilauan dimana – mana mungkin dapat membuatmu buta. Beberapa pelayan sedang menghadapi pelanggan, tapi ada satu titik dimana terdapat banyak orang.
           
“Ehem…” seketika setelah itu semua mata langsung berpindah melihat apa yang ada di depan pintu masuk. “Selamat siang.”
Seorang yeoja berdandan super mewah mendekati dan berdiri didepan Presdir dan membetulkan letak dasi lalu mengibaskan tangan di bahu sang Presdir. “Selamat siang Kyuhyun-ssi.”
Ya, nama Presdir yang sekarang tengah tersenyum adalah Cho Kyuhyun. “Maaf Seohyun-ssi, aku tidak ada urusan denganmu.”

            Kemudian tanpa mengidahkan Seohyun –wanita yang ibunya pilihkan –ia malah beranjak menuju meja kasir. Saat ia mendekat, otomatis para pelayan memberi hormat padanya dan berusaha tersenyum sopan walaupun tangannya tengah gemetar menanti apa yang akan Presdir katakan.

“Bagaimana, apa toko ini mengalami kemajuan?” Tanya Kyuhyun dingin.
“Ah ye, saham kami tahun ini naik Presdir. Tapi sayangnya para pembuat perhiasan sudah berhenti bekerja.”
Kyuhyun kembali menatap Siwon, “Catat! Cari tahu kenapa mereka berhenti dan bawa kembali kemari!”
“Ye, Sajang-nim.” Ujarnya sambil menganggukan kepala.

***

            Kyuhyun merebahkan dirinya di sofa, di sebuah aparteman mewah di kawasan Seoul –Star City. Dengan hanya mengenakan kaus lengan panjang berwarna putih dan celana piyama ia hampir memejamkan matanya, tapi tidak jadi karena ponselnya berdering. Ia mengeluh, tapi ia mengurungkan niatnya untuk me-Reject telpon itu karena Eomma-nya yang menelpon.

“Ye eomma wae?”
“Kyuhyun-ah, kenapa suaramu terdengar lemah? Apa kau sakit?!”
“Tidak, aku hanya lelah.” Terdengar hela nafas dari seberang sana, “Eomma jangan khawatirkan aku, aku sudah besar sekarang.”
“A.. Arasseo.. Arasseo..” suara ibunya terdengar parau.
“Eomma!” Kyuhyun sedikit mengeraskan suaranya. Lalu ia kembali membuat suaranya lembut, “Aku tidak apa – apa. Benar. Jangan khawatirkan aku.”
“Jangan bekerja terlalu banyak, makan dengan benar, atau cuti-lah beberapa hari dan pergi liburan ke luar negeri.”
“Baiklah~ aku tidak akan bekerja terlalu banyak, akan ambil cuti, dan pergi berlibur. Tapi dengan satu syarat.”
“Apa?”
“Ibu jangan mengikutiku!”
“Ibu mengerti jika kau ingin sendiri, tapi setidaknya bawalah Seohyun bersamamu!”
“Tapi ibu janji jangan mengikutiku, akan kubuat Seohyun tidak dapat bilang apa–apa.”

            Kyuhyun menutup telponnya, dan kembali merebahkan tubuhnya di sofa. Matanya beberapa kali berkedip cepat, tengah memikirkan sesuatu dan setelah ia menghela nafas panjang matanya terpejam dan tidur dengan lelap.
            Hampir tengah malam, Kyuhyun terbangun ia sekarang terduduk lama di sofa mencermati dimana dia. Sudah tiga kali ia mengusap matanya, juga mengerutkan keningnya, sampai akhirnya ia bangkit lalu menuju lemari es dan mengambil sebotol air mineral. Berjalan dengan malas seperti Zombie ia mengambil remote TV, dan membanting badan-nya kembali ke sofa. Ia menonton berita malam, dan memperhatikan pasar saham.

“Ahhh~ Bosan.”

Baru mengatakan itu, ponselnya kembali berdering. Ryowook temannya mengajak ia bersenang-senang di klub, dan tanpa ragu ia menerima ajakan itu. Kyuhyun mengganti bajunya dengan kemeja dan jas hitan dipadukan dengan celana Skinny-Jeans, Kyuhyun memacu lamborghini gallardo spyder 4-nya di tengah jalanan Seoul, di malam yang diterangi lampu-lampu yang meramaikan kota.

“Ryeowook-ah!” Kyuhyun berteriak kencang segara setelah melihat temannya itu di dalam klub, Ryeowook menengok dan Kyuhyun buru-buru menghampirinya. “Lama tidak bertemu ya?”
“O, Kyuhyun-ah. Ayo, aku yang traktir!”

            Mereka berdua duduk, dan memesan minuman…

“Kyuhyun-ah, kau sudah punya pacar belum? Biar aku kenalkan padamu beberapa Yeoja yang kukenal disini.” Kata Ryeowook terlihat sedikit memaksa.
“Aku sudah dijodohkan dengan ibu-ku.”
“Cih, dasar Mamaboy. Tapi… apa jodohmu cantik, apa dia tipemu?”
“Sama sekali tidak.” Jawab Kyuhyun datar.
“Sudah kuduga, maka dari itu~”

‘Bip bip bip bip~’ ponsel Ryeowook berbunyi, ia segera mengangkatnya dan setelah melambai singkat pada Kyuhyun ia menjauh.

            Kyuhyun kembali menghela nafasnya lalu menyapu poni yang menghalangi dahinya, tapi sayangnya ia poni itu kembali turun. Kyuhyun berdiri dan mendekati lantai dansa, DJ asik memutar piringan hitam-nya dengan lihai membuat Kyuhyun sedikit menggerakkan badannya.
            Beberapa orang berbicara dengan keras karena sura musik yang kencang, sehingga Kyuhyun dapat mendengar dengan jelas seorang yeoja berteriak-teriak sendiri sambil menari ala disco.

AKAN KU NIKMATI MALAM INI~ DAN AKAN PERGI JAUH~ KYAAA!!! SEOUL~ I LOVE YOUUUU~”

            Kyuhyun mengerutkan keningnya sembari menyumbat sebelah telingannya dengan jari telunjuknya. Kyuhyun terus menatap Yeoja yang terus menari itu, sampai akhirnya yeoja itu ambruk ke arah Kyuhyun. Kyuhyun ingin menolongnya, tapi sayangnya satu tangan tidak cukup untuk menopang badan Yeoja itu jadi mereka jatuh berdua.
            Kyuhyun buru-buru berdiri tanpa memperdulikan yeoja mabuk itu, malahan setelah jatuh ia malah duduk di lantai sambil mengusap-usap kepalanya, “Hmmh.. Sakit.” Ucapnya lucu, setelah sekitar satu menit barulah yeoja itu bediri.
Setelah berdiri yeoja itu hanya berjalan pelan keluar dari klub. Kyuhyun yang kebingungan hanya dapat memandangnya kaget, dan berkata pelan. “Dasar gila.”

***

            Kyuhyun menghabiskan malam di klub, dan paginya kembali ke rumah. Ia sedang terlungkup di kasur. Kepalanya tiba-tiba terangkat saat bunyi ponsel mengganggu paginya. Dengan malas tangan-nya meraih sudut meja kecil dan mengambil ponselnya.

“Hm?”
“Semuanya sudah siap Sajang-nim.”
“Jinjja? Oke baiklah.” Kyuhyun hendak menutup telepon.
“Tapi Sajang-nim…”
“Ya?”
“Seohyun-ssi….”

            Kyuhyun segera bangkit dari kasurnya dan bersiap menuju Incheon Airport. Ia akan pergi ke Sido Island, tempat dimana ia akan berlibur di sebuah rumah minimalist di daerah Gwangyeok-si. Rencananya ia akan benar-benar sendiri disana, tapi telinga tajam Seohyun membuat Kyuhyun harus berpikir kembali.

“Seohyun-ah!” panggil Kyuhyun dari jauh.
“Oh, Oppa!”
Kini jarak mereka sudah dekat, terlihat Seohyun menggandeng sebuah koper besar. “Kau mau kemana?” tanya Kyuhyun
“Ikut dengan-mu.” Ujar Seohyun santai.
“Andwae!”
“Ah wae? Ibu sudah mengijinkan aku.”
“Pokoknya tidak boleh! Kenapa sih kau selalu mengikutiku?”
“Aku kan mencintaimu Oppa.”

            Kyuhyun menoleh pada kedua Bodyguard di belakangnya. “Tahan dia sampai aku benar-benar berangkat. Lakukan dengan cara apa saja! Mengerti?” dan kedua bodyguardnya pun mengangguk pasti.
            Bodyguard itu memegang kedua lengan Seohyun saat terdengar pesawat ke Sido Island akan segera Take Off. Seohyun tidak dapat mengalahkan kedua pria besar itu, ia hanya meronta ringan sambil meneriaki Cho Kyuhyun. Tapi Kyuhyun malah berlenggak sambil tersenyum puas.

Disisi lain…

“Taxi!”

            Seorang yeoja dengan postur tubuh tinggi den berdandan tomboy tengah melambai-lambai di pinggir jalan, dan meneriaki setiap taxi yang lewat sayangnya tidak ada satupun taxi yang berhenti di depannya. Tiga puluh menit sudah ia menunggu, akhirnya di depannya sebuah taxi berhenti dan menurunkan penumpang. Buru-buru ia naik dan menyebutkan tujuannya.

“Incheon Airport, tolong cepat! Aku sudah terlambat.”

            Yeoja itu menunggu sampainya dengan tergesa-gesa, ia tidak bisa berhenti menggerakkan kaki dan menggigiti kuku tangan-nya.

“Sooyoung-ah harusnya kau tidak minum kemarin, kan jadi terlambat bangun. Huh!” ia berbicara pada dirinya sendiri lalu memukul kepalanya dan segera menyesalinya, karena pukulannya terlalu keras.

            Sooyoung berlari, buru-buru masuk ke gate pesawat, melewati beberapa orang yang tengah berdesak-desakan. Sampai akhirnya ia berhasil dan kemudian dapat duduk tenang di dalam pesawat. Dan pasawat pun Take Off

***

            Sido Island…
Tempat dimana kita dapat terhindar dari keramaian kota yang menyebalkan, suasana disini sangat tenang. Tinggal disini bagaikan dunia milik sendiri. Di pulau ini juga terdapat rumah modern yang dekat dengan hutan dan membelakangi sebuah pantai. Sangat sempurna tinggal di pulau ini dan ditemani dengan rumah yang sederhana dan modern ini.
           Dan ternyata pulau dan rumah inilah yang menjadi pilihan Cho Kyuhyun untuk menikmati liburannya, menjauh dari keramaian.

“Haahhh, udara disini segar sekali.” Kyuhyun melangkah ke bagian belakang rumah, yaitu balkon yang langsung menghadap ke pantai. “Coba Seoul bisa seperti ini.” Kyuhyun memejamkan matanya dan membiarkan angin menerpa wajahnya.

            Setelah puas Kyuhyun kembali masuk ke dalam, lalu mengambil segelas air dingin dari dalam kulkas yang sudah terisi penuh. Namja ini benar-benar, walau pun tidak ingin diikuti tapi tetap saja kebutuhannya dengan mudah terpenuhi. Kyuhyun duduk diruang tamu dan membaca sebuah novel tentang kisah percintaan.

“Mwoya? Bertemu dan langsung jatuh cinta? Aku sudah tidak percaya hal itu..” katanya sendiri sambil mengerucutkan bibirnya.

            Kyuhyun mengembalikan novel itu ke raknya, dan menggantinya dengan novel berat ‘Sherlock Holmes’. Ia mengerutkan dahinya saat membaca, beberapa kali ia juga membetulkan posisi duduknya, sampai akhirnya ia berdiri karena terkejut ada suara wanita tertawa dari arah pintu depan.
            Hari sudah mulai agak gelap dan udara dingin masuk dari jendela kecil yang terbuka sadari tadi, membuat Kyuhyun mengusapkan kedua telapak tangannya di lengannya. Pelan–pelan Kyuhyun melihat ke arah pintu, dan saat itu suara tawa masih menggema disana. Yang yang di dapatinya adalah…

***

            Di Seoul, ruang tamu dimana Keluarga Cho tinggal terdengar beberapa kali ketukan di lantai yang ditimbulkan dari hak sepatu sang Nyonya rumah, yang mondar-mandir sambil menggenggam sebuah ponsel, berharap ponselnya segera berdering. Dan tak lama kemudian ponselnya berdering, buru-buru Mrs. Cho mengangkatnya.

“Seohyun-ah, bagaimana?”
“Eommonim, Kyuhyun melarangku pergi bersamanya. Ia menahanku untuk tidak pergi menggunakan bodyguard!”
“Aigoo, tapi kau tidak apa kan?”
Seohyun mengangguk seolah orang yang di telponnya dapat melihat “Ye.”
“Kalau begitu kita biarkan saja Kyuhyun disana sendiri sementara waktu. Mungkin ia benar-benar sedang ingin sendiri.”
Seohyun mendesah kecewa. “Ye eommonim.” Lalu Seohyun menutup telepon. “Cho Kyuhyun, lihat kejutan yang akan kutunjukkan padamu nanti.” Ujar Seohyun seakan Kyuhyun dapat mendengarnya.

***

“Si.. siapa kau?! Apa yang kau lakukan disini?!” teriak Kyuhyun saat mendapati seorang yeoja yang mengenakan topi dan jaket yang agak kumal dan sambil memegang secarik kertas berdiri di dekat pintu masuk.
“Kau siapa? Kenapa disini?!” ujar sang Yeoja balik bertanya.
“I.. ini rumahku!”
“Rumahmu?!”

            Kyuhyun berjalan mendekati yeoja itu perlahan-lahan, sambil berharap yeoja itu tidak akan menyerangnya, setelah dekat Kyuhyun menyentuh lengan yeoja itu dengan jari telunjuknya untuk memastikan yeoja itu seorang manusia. Menolah disentuh yeoja itu memelototi Kyuhyun lalu mendorong bahunya kasar.

“Apa?!” teriak Yeoja itu.
Kyuhyun menggigit bibirnya singkat. “Baiklah, karena kau manusia dan diluar hujan dan gelap jadi kau kuizinkan menginap disini. Dan besok pagi kau boleh pergi, ambil saja makanan sesukamu.” Kata Kyuhyun lalu berbalik hendak meninggalkan yeoja itu.
“YA!” yeoja itu menarik bahu Kyuhyun dari belakang untuk membuatnya berbalik, “Harusnya aku yang mengatakan itu!”

            Pada akhirnya mereka berdua duduk tenang di ruang tamu, saling menatap lama. Beberapa kali Kyuhyun menoleh ke arah lain saat sang Yeoja memperhatikannya.

“Ya! Lepaslah topimu itu, tidak sopan!” ujar Kyuhyun pelan.
“Kau punya masalah dengan itu?”
“Cih, yang benar saja. Sebenarnya kau ini siapa sih?”
“Aku Choi-Soo-Young.” Katanya sambil menyodorkan selembar kertas tepat di depan wajah Kyuhyun, dan dengan cepat Kyuhyun meraihnya.
“Apa ini?”
“Kau tidak bisa baca? Sini, biar aku saja!” kata Sooyoung sambil menyodorkan tangannya.
“Aish, kau ini mengganggu sekali.” Sooyoung menurunkan tanggannya, dan Kyuhyun kembali fokus membaca. “Mwo? Jadi kau menyewa tempat ini?!”
“Ia betul. Satu bulan penuh!”
“Hahaha.” Kyuhyun meletakan selebaran itu di atas meja, “Sayang sekali, tapi aku sudah membeli tempat ini.”
“Geotjimal! Aku tahu kau hanya anak muda yang setiap minggu membersihkan tempat ini kan? Dan sekali-kali kau menikmati rumah ini sendirian.”
“Dengar ya! Kau sudah benar-benar keterlaluan.” Kyuhyun menghentikan kata-katanya sebentar. “Baiklah, jadi sekarang apa maumu?”
“Tunjukan bukti kalau kau bisa menempati rumah ini!”

            Kyuhyun langsung mengambil ponsel dari sakunya, menekan beberapa tombol lalu segera memberikannya pada Sooyoung.

“Apa ini?” Sooyoung mendekatkan ponsel Kyuhyun ke telinganya.
“Ye, Sajang-nim.”
“Sa.. Sajang?” Sooyoung melotot pada Kyuhyun, dan Kyuhyun hanya membalasnya dengan senyuman.
“Maaf, dengan siapa saya bicara?”
“A.. anu… begini… kau siapa?”
“Saya sekretaris dari E.T.G Group. Choi Siwon.”
“E. T. G.?” ujar Sooyoung tergagap.
“Education, Training and Glory. Maaf, tapi anda siapa?”
“A.. Aku..” tiba-tiba Kyuhyun merebut ponselnya dari tangan Sooyoung.
“Siwon-ssi. Segera kirimkan aku surat kontrak rumah di Sido lewat e-mail!”
“Ah, Sajang-nim. Ya, baiklah akan segera aku kerjakan. Tapi… wanita tadi itu siapa?”
“Ha, kau tidak perlu tahu. Dan ingat, jangan beritahu apapun pada ibuku!”

            Kyuhyun menutup telpon, lalu menatap Sooyoung dengan riang.

“Kau puas?”
Sooyoung kembali menatap tajam pada Kyuhyun. “Haha, apa itu ETG? Singkatan yang aneh.”
“Apa katamu ?!”
“Baiklah, bagaimanapun juga dengan berdebat seperti ini tidak akan berhasil. Kita buat kesepakatan.” Saran Sooyoung, dan tanpa basa-basi Kyuhyun menyetujuinya.

            Sekarang mereka berdua menatap secarik kertas kosong, dan dengan tidak sabar Sooyoung mengetuk-ngetuk pulpen yang ada di tangan kanannya ke atas meja.

“Hei berisik. Sudah tulis saja apa yang kau mau!”

            Sekitar satu jam berlalu dan pada akhirnya ruang tamu dipenuhi kertas berserakan di lantai, menulis beberapa kalimat di secarik kertas rasanya seperti menandatangani sebuah kontrak kematian. Kyuhyun memejamkan matanya sambil merentangkan tangannya pada senderan kursi sembari Sooyoung tiba-tiba melepas topinya.
            Kyuhyun membuka matanya, dan seketika saja ia terkejut melihat sosok yang ada di hadapannya.

“Kau… kau siapa?” tanya Kyuhyun linglung.
“Cih, kau gila ya?”
“Sepertinya tadi yang duduk dan berdebat denganku adalah seorang monster bertopi dan mengerikan, dengan rambut jerami keluar dari topi.”
Sooyoung mengangkat topinya hendak melayangkan-nya pada Kyuhyun. “Memangnya sekarang aku seperti apa?!”
Kyuhyun menarik sebelah sudut bibirnya. “Lupakan saja.”
“Dasar aneh.” Sooyoung berdiri untuk mengambil segelas air di dapur. “Oh iya, tadi orang yang ditelepon bilang kau Sajang-nim?” tanya Sooyoung yang setelah itu menenggak isi gelasnya.
“Kenapa?”
“Bisnis apa?”
“Mall dan Pendidikan.”
“Benar, aneh.” Kata Sooyoung pelan sehingga Kyuhyun tidak dapat mendengarnya.
“Apa?” Kyuhyun mendesah. “Oh, Lalu kau apa dan siapa?”
“Aku yeoja dan aku Sooyoung.” Jawab Sooyoung singkat, sambil berjalan kembali ke ruang tamu.
“Lucu sekali Choi Sooyoung-ssi!”
Kyuhyun menatap Sooyoung lekat-lekat dan membuatnya menyadari sesuatu. Sekilas Kyuhyun membayangkan kejadian kemarin malam di klub, seorang yeoja berpenampilan mewah sambil menari-nari dan berteriak-teriak yang akhirnya jatuh menimpanya.

Sooyoung masih sibuk menggerakan jari-jarinya d atas kertas. "Ya! Kemarin kau mabuk ya?"
Yeoja itu langsung mengangkat kepalanya dan mengibas poni yang menempel di pipinya. "Eo? Kenapa tiba-tiba?" Sooyoung menepuk kedua sisi pipinya, takutnya masih memerah. "Darimana kau tahu? Kau penguntit ya?!"
"Sepertinya aku melihatmu kemarin." Kata Kyuhyun datar, dan ia kembali menatap Sooyoung heran. "Ah tidak waktu itu ia berpakaian mahal."
"Maksudmu?! Memangnya aku tidak punya baju bagus apa? Aku kan juga berhak di Klub bagus dan pakai pakaian mewah."
"Jadi itu benar kau? Seperti di dalam drama saja, orang kaya menyamar jadi orang biasa hanya untuk mencari cinta."
"Dasar norak."
"Wae?!"
"Ah sudah, sini tunjukkan kertas-mu!" pinta Sooyoung

Sooyoung menarik kertas yang disodorkan Kyuhyun dan lalu membacanya :
1. Aku bebas menguasai seluruh isi rumah ini.
2. Sooyoung tidak boleh menggangguku dan berdekatan denganku.
3. Orang yang tinggal disini selain aku harus membersihkan dan merapihkan rumah ini juga memasak untukku.

"Apa-apaan ini?!"
"Adil kan?" ujar Kyuhyun percaya diri. "Ingat kan yang punya rumah ini aku."
"Tapi aku sudah menyewanya!" balas Sooyoung keras. "Mana boleh kau seenaknya."
"Aku tidak menerima laporan ada yang menyewa tempat ini, dan ditambah aku tidak menerima sepeserpun uang darimu."
"Tidak, tidak. Kau harus membaca yang ini!" Sooyoung menyodorkan kertas yang barusan ditulisnya.

1. Aku memilih kamar yang kusuka.
2. Bebas menggunakan fasilitas.
3. Tidak mengganggu atau membantu pihak lain yang tinggal dirumah ini.

"Kalau begini sama saja kan? Tinggal disatukan saja dengan punyaku."
"Dasar curang!"
Kyuhyun berdiri lalu membungkuk agar dapat mendekati wajah Sooyoung, dan ia berbicara dengan jelas. "Kau hanya menyewa, aku bisa saja aku membatalkan kontrak itu dan menghancurkan liburanmu, arasseo?"

Wajah Sooyoung memerah karena kesal, rasanya ingin sekali menghajar namja yang memang sudah mengganggu liburannya kali ini.

Sooyoung menyilangkan tangan dibawah dadanya. "Baiklah, aku setujui aturanmu. Tapi tidak untuk merapihkan dan membersihkan. Itu kita lakukan berdua, bagaimana."
"Haha, jadi kita main rumah-rumahan? Baiklah kalau begitu."

Kyuhyun menegakkan kembali badannya, lalu megitari kursi dan pergi naik ke atas. Sooyoung melihatnya pergi, sampai akhirnya Kyuhyun hilang dari pandangannya.

***
"Ya bangun!" sambil mengenakan training berkerah tinggi warna biru bling-bling Kyuhyun berteriak dari ambang pintu kamar Sooyoung. "Cepat buatkan aku sarapan!"

Sooyoung mendongak sambil masih memejamkan matanya sambil berharap panggilan tadi hanya bagian dari mimpinya, tirai masih menghalangi cahaya matahari masuk. Jadi Sooyoung kembali menjatuhkan kepalanya ke bantal empuk yang disangga dengan satu lengannya.
Kyuhyun mendecak lalu menghela nafas. Setelah itu ia berjalan masuk untuk membuka lebar si tirai, membuat Sooyoung menggulingkan badannya ke arah sebaliknya.

"Ya bangun! Aku lapar, ini sudah siang. Buatkan aku nasi cepat!"
Sooyoung bangun, dan terduduk di kasurnya. "Ah iya, iya. Berisik tahu!" jawabnya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Sambil masih setengah terpejam Sooyoung melangkah keluar kamarnya, lalu diikuti Kyuhyun yang sambil memasukkan kedua tangannya di kantung celana yang sesetel dengan jaket trainingnya.
Kyuhyun duduk manis di meja makan sambil menopang dagu sementara Sooyoung memasak. Kyuhyun memperhatikan punggung Sooyong yang sedari tadi mondar-mandir di hadapannya, wanita itu terlihat manis mengenakan apron motif bunga. Kyuhyun semakin terpaku saat Sooyoung mengikat asal rambutnya, cukup lama sampai-sampai Kyuhyun tidak menyadari yeoja itu sudah berdiri di depannya, meletakkan hidangan sederhana yang dimasaknya.

"Ini dia, nasi goreng Kimchi spesial ala Choi Sooyoung." ujarnya riang.
Kyuhyun menyilangkan kedua tangannya di meja. "Jadi kau bisa masak?"
"Jangan remehkan aku ya." kata Sooyoung lalu mengambil tempat duduk di seberang Kyuhyun. "Ngomong-ngomong baju aneh apa itu yang kau pakai?" cela Sooyoung sembari menyendok nasinya.

Kyuhyun menjatuhkan sendoknya ke piring saat ia hendak menyuapkannya. "Ya, kau ini tidak mengerti fashion ya? Ini bukan baju sembarangan. Manik-manik ini satu perstu dijahit dengan tangan." kata Kyuhyun sambil menunjuk training birunya "Ini dibuat dari tangan perancang terkenal di Paris tahu tidak?".

"Hahahaha, beginikah seleranya orang kaya?"
"Ah sudahlah, kau tidak akan bisa mengerti."
"Membangunkan aku pagi sekali dan langsung meminta sarapan. Ada apa denganmu?" tanya Sooyoung merubah topik.
"Tentu saja olahraga, dari kemarin aku tidak tahan ingin menginjak pasir pantai dibelakang." jelas Kyuhyun sambil mengunyah nasi gorengnya.
"Oh,"
"Apanya yang 'Oh'? Habis ini kau mengepel lantai dan membersihkan jendela."
"Kau kan kaya raya, kenapa harus aku? Kau kan bisa cari orang disekitar sini untuk bekerja. Lagipula kau tidak ingat? Aku kesini untuk berlibur."
"Jinjja? Yasudah kalau begitu sana mandi!"
"Kenapa mengaturku segala." Sooyung mengerucutkan bibirnya

Setelah Sooyoung selesaikan sarapannya, ia segera mencuci piringnya dan lalu meningallkan Kyuhyun yang masih berusaha manghabiskan sarapannya untuk mandi. Kyuhyun memang diberi porsi dobel karena rengekannya tadi pagi, Sooyoung mengancamnya jika tidak habis Sooyoung sendiri yang akan menjejalkan makanan itu kemulut Kyuhyun. Karena itu Kyuhyun dengan terpaksa menurutinya.

***

Selesai mandi, Sooyoung membalut dirinya dengan dress pendek berwarna krem, lalu menggerai rambutnya yang agak basah. Ia akan bersantai siang ini menjemur dirinya dipantai yang sudah seperti pantai pribadi di belakang rumahnya.
Sooyoung turun dari atas, lalu menghampiri Kyuhyun yang baru menyelesaikan sarapannya pukul 10 pagi di meja makan. Segera setelah Sooyoung manghampirinya, Kyuhyun langsung memberikan deathglare pada yeoja yang kini diselimuti wangi mawar dari sabunnya.

"Neo!"
"Haha, aku senang kau menghabiskan makanan yang kubuat." kata Sooyoung tertawa cekikikan.
"Ya! Aku bukan suamimu tahu."
"Oh iya, aku mau ke pantai."
Kyuhyun bangkit dari kursinya sambil memegangi perutnya yang agak membuncit. "Aku ikut, aku harus menghilangkan sedikit lemak ini."

Keduanya berjalan keluar, untuk mencapau pantai setidaknya harus mengelilingi rumah tersebut karena pagar yang ada di halaman belakang. Kyuhyun akan membawa sebuah sepeda, sedangkan Sooyoung yang tidak melihatnya sudah hampir keluar pagar.

"Hei, kau akan jalan kaki?" panggilan Kyuhyun membuat Sooyoung berbalik.
"Eo?" Sooyoung menyadari Kyuhyun menuntun sebuah sepeda, lalu ia berbalik kembali menghampiri Kyuhyun. "Apa aku juga bisa dapat satu?"
"Tidak. Hanya ada satu."
"Lalu kenapa kau memanggilku?" kata Sooyoung mengangkat dagunya. Setelah itu ia kembali berbalik dan berjalan meninggalkan Kyuhyun.

Karena Kyuhyun naik sepeda, ia dapat dengan mudah menyusul Sooyoung. Kyuhyun memacu sepedanya perlahan, supaya berjalan beriringan dengan Sooyoung.

"Mau naik tidak?"
"Tidak usah terimakasih."
Seketika Kyuhyun mengerem sepedanya, membuatnya tertinggal. "Hei, aghassi yang menyewa rumah!" Panggilan Kyuhyun membuat Sooyoung berbalik untuk yang kedua kalinya. "Naiklah! Atau kunaikan biaya sewanya." teriak Kyuhyun.
"Dasar tukan paksa." gumam Sooyoung.

Melihat yeoja itu tidak bergerak Kyuhyun menghampirinya, dan dengan sangat terpaksa Sooyoung duduk di kursi belakang sepeda yang memang dirancang untuk dua orang. Sooyoung duduk menyamping, tangan kanannya memegangi topi pantainya yang tertiup angin, dan tangan yang satunya lagi melingkar di pinggang Kyuhyun.

"Hei, pegang yang erat. Kalau hanya begitu kau bisa jatuh. Tidak lihat jalannya seperti apa?"
"Ah iya sudah kok." wajah Sooyoung agak memerah sekarang.
"Gunakan kedua tanganmu!"

Perlahan Sooyoung menjatuhkan tangan kirinya ke pinggang Kyuhyun, tapi masih dengan perasaan ragu."Lagi." sampai akhirnya pipi Sooyoung menempel pada punggung namja bersurai ikal kecoklatan. "Baiklah kita berangkat."
Jarak yang dekat membuat mereka sampai dengan cepat. Kyuhyun memacu sepedanya pelan mengitari bibir pantai, Sooyoung yang ada dibelakangnya sampai memejamkan mata karena indahnya suara deburan ombak dan angin laut yang menerpa wajahnya dengan halus. Walaupun suasana seperti ini lebih enak dinikati saat matahari tenggelam, tetapi pagi hari juga tidak buruk.
Kyuhyun menghentikan laju sepedanya, lalu menegok kebelakang melewati bahunya. Sayangnya yang terlihat hanyalah topi pantai lebar yang di pakai Sooyoung.

"Bangunlah." pinta Kyuhyun pelan. "Katanya mau bermain."

Mendengar itu Sooyoung bergerak, mengusap matanya membuatnya tidak seimbang dan lalu jatuh dipasir. Lagi-lagi Kyuhyun tidak dapat mencegah yeoja itu jatuh. Setelah Sooyoung jatuh barulah Kyuhyun menyingkirkan sepedanya, lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Yeoja yang tengah terduduk di pasir.

"Kau ini.."
Sooyoung menangis pura-pura "Appo..."
"Gwaenchanayo?" Sooyoung menjawabnya dengan anggukan, lalu menerima uluran tangan Kyuhyun.

Tapi bukannya mengangkat badannya, Sooyoung malah menarik Kyuhyun sehingga ia terjatuh juga. Kyuhyun yang kaget sedikit tidak terima trainingnya kotor ditambah ditertawai, lalu namja itu melepas jaket birunya dan melemparnya ke atas sepeda, menampilkan baju V neck warna hitam didalamnya.

Kyuhyun berlari ke arah datangnya ombak dan berdiri disana. "Mau bermain ya? Ayo kemari."

Sambil tersenyum Sooyoung bergerak mendekati Kyuhyun, dan saat itu juga Kyuhyun langsung menyibak Sooyoung dengan air laut membuat wajah Yeoja itu dipenuhi bulir air. Mereka berdua bermain air, sampai keduanya benar-benar basah kuyup. Matahari sudah berada di atas kepala, menandakan teriknya siang. Mereka berdua memutuskan kembali kerumah berjalan kaki berdampingan sambil menuntun sepeda.
Keduanya memasuki rumah dengan senyum dan rasa senang yang menyelimuti wajah mereka. Tapi itu tidak berlangsung lama, dalam sekejap wajah bahagia mereka berubah menegang dicampur bingung saat mereka memasuki ruang tamu.
Terlihat seorang yeoja, bersurai panjang duduk di sofa ditemani sebuah koper besar di dekat kakinya. Cahaya matahari masuk melalui pintu kaca dibelakang yeoja yang kini tengah berdiri saat sadar seseorang memasuki rumah, membuatnya hanya tampak sebagai siluet. Kyuhyun mendekati orang itu untuk memastikan, sementara Sooyoung masih mematung ditempat dimana ia berhenti.

"Nuguseyo?" tanya Kyuhyun masih sambil mendekat perlahan.
"Kyuhyun-ss!" suara Yeoja itu terdengar riang, lalu dengan cepat yeoja itu menghampiri Kyuhyun. "Kau dari mana saja? Aku sudah lama menunggumu."
"Seo... Seohyun?!"
"Ne, kau kangen padaku ya? Sampai kaget begitu."
"A.. Ani, bagaimana kau bisa kesini?"
"Tracking System." jawab Seohyun sambil menunjukan ponselnya.
"Kau tidak bisa melacak ponselku tanpa izin!" dimarahi, Seohyun hanya membalas dengan senyuman. Sedangkan Kyuhyun tertunduk kesal. "Eomma."
"Sudahlah, jangan salahkan ibumu terus." Seohyun memegang lengan Kyuhyun. "Eo? Kau basah." kini tanggannya menyentuh rambut Kyuhyun yang terlihat lebih gelap.
Kyuhyun menepis tangan Seohyun. "Jangan sentuh rambutku."
Seohyun mempoutkan bibirnya lalu melihat ke arah lain. "Eo, siapa yeoja itu?" tanyannya sambil menunjuk Seohyun yang masih berdiri mematung.

Sebelum Seohyun menghampiri Sooyoung, Kyuhyun sudah mendahuluinya terlebih dahulu karena takutnya akan terjadi perang antar wanita. Kyuhyun memegang bahu yeoja yang dihampirinya dengan lembut, memerintahkannya naik ke lantai atas.

"Chagiya, siapa dia? Apa dia pacar barumu?" tanya Seohyun tidak sabaran.
"Wae? Kenapa kalau dia pacarku?" kata-kata yang dilontarkan Kyuhyun sebenarnya tidak direncanakan, di hanya malas meladeni Seohyun. "Sudahlah, lebih baik kau pulang Seohyun-ah."
Dimata Seohyun sudah menggenang air mata, tapi ia menahannya supaya terlihat tegar. "Geurae? Kalau begitu mau bagaimana lagi. Aku juga akan berlibur di rumah ini."
"Mwo?!"

***

Malam hari tiba, langit mulai gelap dan deburan ombak dapat terdengar dengan jelas. Sooyoung menyibukkan diri di dapur memasak makan malam, sedangkan Kyuhyun mengulang apa yang tadi pagi ia lakukan saat Sooyoung menyiapkan sarapan. Tapi tiba-tiba keheningan mereka diganggu oleh suara lengkingan kegirangan.
Seohyun tengah mengibas rambutnya yang basah saat keluar dari kamar mandi. Sooyoung menganga saat melihat yeoja yang mengenakan baju tidur tipis dan bermotif itu langsung menuju meja makan dan duduk disamping Kyuhyun.

"Senang rasanya selesai mandi, makan malam sudah tersedia di depan meja."
"Ya! Apa yang kau lakukan disini. Sana pergi dan cari makananmu sendiri!" perintah Kyuhyun sambil mengibas-ibaskan tangannya saat Seohyun bergerak mendekatinya.

Sooyoung tidak tahu wanita itu akan tinggal disini, maka dari itu ia hanya membuat dua porsi. Soyoung meletakan dua mangkuk bibimbap di atas meja, tapi ia tidak langsung duduk karena bingung apa yang akan ia lakukan, karena sebenarnya ia juga sangat lapar.

"Kau tidak makan?" tanya Seohyun pura-pura perhatian.
Kyuhyun langsung menoleh tajam pada Seohyun, seakan tahu apa yang Sooyoung pikirkan. "Sooyoung-ssi, duduklah!" tapi yang disuruh malah tidak bergerak. "Sooyoung-ssi!"

Seohyun menarik satu mangkuk untuk dirinya dan satu lagi untuk Kyuhyun, lalu berterimakasih pada Sooyoung. Melihat itu Kyuhyun langsung memberikan deathgleare gratis, sayang Seohyun tidak melihatnya.

"Oh iya, kita belum berkenalan. Aku Seohyun, yeoja chingunya Kyuhyun. Tapi sebentar lagi kami akan bertunangan."
"Choi Sooyoung." balas Sooyoung sambil mengangguk pelan.
"Hmm.. Eottohke? Hanya ada 2 mangkuk, kau tidak membuat satu lagi Sooyoung-ssi?"
Kyuhyun tidak tahan lagi melihat Seohyun menggangu Sooyoung. "Ya! Seohyun-ssi, dia ini klienku. Dia menyewa rumah ini, tahu tidak? Kau tidak berhak mengaturnya."

Seakan tidak peduli, Seohyun hanya menyunggingkan senyum manja dan setelah itu mengaduk bibimbap yang ada dihadapannya. Kyuhyun langsung berdiri, sambil mengangkat mangkuknya ia mengitari meja, lalu duduk tepat di samping Sooyoung. Kyuhyun menyendok nasinya, lalu mengarahkannya ke Sooyoung.

"Kau pasti lapar. Ayo, kita makan berdua saja." katanya sambil tersenyum. "Aaaaa~"
Sooyoung melirik yeoja yang sekarang duduk berseberangan dengannya. "A.. Ani, kalian saja yang makan. Aku mau ke kamar." lalu Sooyoung berdiri.
Kyuhyun menarik lengan Sooyoung, memaksanya kembali duduk. "Ya! Sudah jangan pedulikan dia. Sini ayo makan bersamaku. Akan sulit jika kau mati kelaparan disini." Kyuhyun kembali mengangkat sendoknya. "Ayo buka mulutmu!"

Akhirnya Sooyoung menurut, dan melihat hal itu Seohyun langsung menyuap nasinya dengan paksa, sampai mulutnya tidak dapat tertutup rapat. Selesai makan Sooyoung dan Kyuhyun berdiri di depan wastafel mencuci piring setelah makan, dan untung Seohyun yang kesal langsung masuk ke kamarnya.

"Gomawo." bisik Kyuhyun.
"Ne?"
"Untung kau disini, aku jadi sedikit tenang saat Seohyun kemari."
"Ah tidak. Harusnya aku yang berterimakasih, kau mau membagi makananmu."
"Kau harus makan. Kan kau yang menyiapkannya, masa tidak makan." lalu Sooyoung tersenyum kecil.
Kyuhyun mengelap tangannya yang basah di apronnya, "Sudah kau tidurlah, besok ikut aku lari pagi. Arra?" dan tanpa pikir panjang Sooyoung menyetujuinya dan langsung naik ke lantai atas untuk tidur.

***

Paginya mereka benar-benar hanya pergi berdua, walaupun tetap saja Kyuhyun harus bersusah payah untuk membangunkan Sooyoung. Keduanya berlari kecil di sekitar pantai, sambil melihat sang surya muncul perlahan dari Timur.

"Sooyoung-ssi?" yang dipanggil merespon dengan hanya menengok. "Kau tidak terbiasa bangun pagi ya?"
"Aish, kenapa menanyakan hal tidak penting begitu?!"
"Wae? Aku kan hanya bertanya. Apa yang terjadi kalau aku punya istri sepertimu?"
"Memangnya siapa yang mau denganmu?" kata Sooyoung kemudiam mempercepat langkahnya.
Kyuhyun menunjuknya sambil berteriak. "Kan aku bilang kalau sepertimu. Bukan kau! Ya, jakkanman!"

Selesai mengatakannya tiba-tiba Sooyoung terjatuh, membuat Kyuhyun otomatis berlari menghampiri yeoja itu. Tapi yang terjadi malah Kyuhyun ikut terjatuh karena ia tidak dapat mengontrol kakinya. Sooyoung yang berbalik saat Kyuhyun meneriakkan namanya sekarang malah tertimpa oleh namja yang selalu mengenakan training biru anehnya. Walaupun Kyuhyun berhasil merentangkan tangannya ke depan untuk menopang badannya, tapi mata mereka bertemu dalam jarak yang dekat, membuat wajah mereka yang berdekatan merona merah.
Bukannya menghindar, Sooyoung malah mematung dan melebarkan matanya tanda ia tengah kaget. Kyuhyun juga tidak segera berdiri. Wajahnya menyiratkan bahwa ia menyadari sesuatu, ia menatap lama kedalam manik hitam Sooyoung. Tanpa sadar wajah Kyuhyun mendekati raut tegang Sooyoung yang buru-buru menutup matanya... Tak lama sesuatu yang lembut menyentuh pipi kanan Sooyoung.

"Eyyy.. Kau ini. Hahaha!" Kata Kyuhyun sambil mengusapkan ibu jarinya di pipi Sooyoung yang terkena pasir. "Kenapa menutup matamu? Dasar Yadong."
Sooyoung buru-buru bangkit. "Ya.. Yadong katamu?! YA!" wajah Sooyoung merah padam. Bukan karena marah, tapi rasa malu.
"Eo? Wajahmu merah." Kyuhyun menunjuk wajah Sooyoung sambil masih terduduk di pasir.

Sooyoung menangkupkan telapak tangan di kedua pipinya dan segera berlari meninggalkan Kyuhyun. Sambil terkekeh Kyuhyun berusaha bangkit lalu mengejar yeoja yang tadi bersamanya. Saat Kyuhyun mencapai gerbang Sooyoung sudah tidak terlihat lagi, ia pikir Sooyoung tengah mengunci diri dikamar sambil berpikir yang tidak-tidak. Kyuhyun mengikuti instingnya, ia pergi kelantai atas dimana kamar Sooyoung berada.

"Dia tidak menangis kan?" pikir Kyuhyun sambil tersenyum.
"Chagiya, apa yang kau lakukan disitu." tanya Seohyun yang tiba-tiba muncul dari bawah.
Sekejap Kyuhyun berbalik, lalu memasang wajah tidak senang. "Ah Kkamjjakiya. Ya! Sudah kubilang jangan panggil aku begitu!" Tapi Seohyun tidak merespon. "Ah sudah sudah, kajja kita ke bawah!" sambil masih memandang pintu kamar Sooyoung, Kyuhyun membawa Seohyun ke lantai bawah.

***

Beberapa hari ini Sooyoung mendiami Kyuhyun. Malam ini juga ia membuat makan malam seperti biasanya.

“Sooyoung-ssi, apa benar kau menyewa tempat ini? Berapa lama?”
“Satu bulan.”
“Benarkah? Bukankah itu satu minggu lagi?”

            Mendengar tanggapan itu Sooyoung langsung diam.

“Sepertinya besok aku akan mulai berkemas. Kantor menelponku untuk secepatnya kembali.”
Tiba-tiba Kyuhyun berdiri dari kursinya. “Apa?! Kenapa kau tidak bilang padaku?”
“Apa aku harus bilang padamu?”
“Tentu saja, kontrakmu menyewa tempat ini bagaimana kalau kau pergi besok? Kau tahu perusahaanku bisa bangkrut…”
“Kalau begitu tidak usah dikembalikan juga tidak apa.” Lalu tanpa banya komentar lagi Sooyoung langsung meninggalkan keduanya, naik ke lantai atas.
“Soo.. Sooyoung-ah!” teriak Kyuhyun.
“Chagiya, sekarang kau memanggilnya Sooyoung-ah?”
Kyuhyun mengerutkan dahinya “Ah sudahlah Seohyun-ssi, jangan menggangguku terus!”
“Mwo? Kau memanggilku apa? Seohyun-ssi? SSI?! Sebenarnya aku ini apa di matamu?”

            Kyuhyun mengerlingkan bola matanya, lalu segera beranjak pergi dari dapur meninggalkan makan malamnya yang sudah dingin bersama Seohyun yang menangis.
            Ia dikamarnya, membolak-balik badannya yang terasa tidak nyaman berbaring di kasur.

“Sooyoung-ah pergi besok?”

***

            Besoknya Sooyoung benar-benar pergi, ia sudah berada di bandara sekarang menunggu keberangkatannya. Sengaja ia memilih penerbangan pertama hari itu pukul 4 pagi, agar tidak ada yang tahu. Atau tepatnya supaya Kyuhyun tidak tahu. Ia sendiri masih agak mengantuk, ia mengayun-ayunkan kakinya saat duduk sambil mendengarkan musih lewat headphone di telinganya. Mengerjapkan matanya beberapa kali dan dibarengi tegukan kopi panas yang dipegangnya.
            Tak lama kemudian seseorang berjaket hitam tebal dan ber-tudung duduk disebelahnya, diam tak bergerak. Sooyoung agak takut melihat orang itu pagi buta begini, jadi ia bergeser sedikit menjauh.

“Kau punya korek api?” seorang namja. Orang itu bertanya, membuat Sooyoung semakin panik.
“Ma.. maaf. Aku tidak punya.”

            Dan lalu namja itu tiba-tiba menyodorkan sebuah amplop kecil. Awalnya Sooyoung agak takut menerimanya, tapi toh ini hanyalah sebuah amplop. Apa yang perlu ditakutkan?
            Sooyoung mengambil amplop itu, lalu sang pria pergi meninggalkannya. Ia membuka amplop tersebut, dan ternyata isinya sebuah kartu ucapan.

Sooyoung-ssi, kau mau kemana? Kenapa lari?
Aku ingin bersamamu
Walaupun kesan pertamaku padamu kurang bagus itu tidak apa
Malahan sekarang aku tidak bisa berpaling darimu

            Sooyoung tersenyum melihat surat itu. Karena kata-katanya begitu kaku, dan tulisan yang agak berantakan dan sulit dibaca.

Tetaplah disisiku Kembali
Biarkan saja orang lain
Pikirkanlah aku seorang
Ayo kita buat lagi kenangan dirumah itu!

P.s. Sorry

            Sooyoung tertawa membaca surat tersebut. “Kalau tidak bisa buat surat, kenapa membuatnya? Dasar…”

            Lalu seseorang menutup mata Sooyoung, buru-buru ia meraih tangan itu dan menyingkirkannya dari wajahnya. Ternyata yang ada di hadapannya adalah seorang namja bersurai cokelat ikal mengenakan training biru dengan kerah yang tinggi.

“Kyuhyun-ssi?”
“Kau boleh memanggilku Oppa kalau kau mau.”
Sooyoung berdiri dan langsung memeluk Kyuhyun. ”Kenapa kau bisa ada disini?”
“Mengikutimu. Kau tahu kan aku bangun lebih pagi darimu.” Sooyoung tersenyum. “Kajja ayo kita pulang!”
“Pulang?”
“Ia, rumah kita yang menghadap laut itu.”
“Tapi… Seohyun-ssi…”
“Sudah kukirim pengawalku untuk mengurusnya.”
“Haha, kau jahat sekali.” Lalu Sooyoung berbalik, membelakangi Kyuhyun. “Lagipula aku masih punya satu minggu. Kenapa disia-siakan?”

Saat Sooyoung melangkahkan kakinya untuk keluar bandara, Kyuhyun memannggilnya. Sooyoung berbalik dan saat itu juga Kyuhyun langsung mengecup singkat bibir Sooyoung, membuatnya kaget. Sebelum Sooyoung bereaksi Kyuhyun langsung berlari meninggalkannya sambil berteriak di tengah bandara yang sepi. “Sooyoung-ahhh~ Saranghaeeee~!”

Lalu baru Sooyoung bergerak mengejar Kyuhyun. “Ya! Orang yang tidak romantis!”

_END_

Josong hamnida kalo ceritanya agak ga beres, soalnya mood lagi ga bagus >,<
But, I Still hope your comment…
So RCL pleaseee ^___^


cr : Story and Cover by @MarthAngel1004
Read More..