Jumat, 31 Mei 2013

ChangSoo Fanfiction - Winter & Summer


NO SILENT READER!
NOT LIKE DONT READ



Cast : Shim Changmin (TVXQ)
            Cho Kyuhyun (SJ)
            Choi Sooyoung (SNSD)
Genre : Romance
Rating : Teen
Language : Indonesia
Length : 2000+ words

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Jadi, anak-anak…”

‘BRAKK!’ tiba-tiba pintu kelas yang terbuka paksa menimbulkan suara gaduh. Seorang murid dengan nafas terengah-engah memasuki kelas, dan terhenti tepat di depan guru yang tengah mengajar.

“Josonghamnida… seongseunim…” ujar murid namja itu sambil membungkuk dalam-dalam. “Saya… tertinggal bus.”
Guru itu menatap tajam padanya, “Kau lagi Shim Changmin?!” murid itu tidak berkata apa-apa, ia masih sibuk menghirup udara dalam-dalam. “Sudah keberapa kalinya kau terlambat eoh? Keluar dan lakukan hukumanmu sekarang!”

            Changmin tanpa bersuara langsung menuruti perintah gurunya tersebut, meski bibirnya terlihat komat-kamit saat berjalan keluar. Ia berdiri di depan kelas sendirian sambil mengangkat kedua tangannya, beberapa kali ia menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.

“Aish… guru itu menyebalkan sekali.” Ujarnya. “tahu begini, lebih baik tadi aku tidak usah masuk sekalian saja.”

            Beberapa kali Changmin kepergok menurunkan tangannya yang pegal oleh gurunya itu, menyebabkan guru itu harus berteriak sehingga membuat Changmin kesal setengah mati.
            Ia berusaha diam dan menahan rasa pegal di tanggannya dengan menunduk. “Sttt.. oppa!” Changmin mendengar suara itu tapi ia sengaja tidak merespon. “Oppa! Changmin oppa!”
            Akhirnya Changmin mengangkat kepalanya, mencari dari mana asal suara yang memanggilnya itu. Hampir kesal ia saat sudah kesekian kalinya ia menengok tapi tidak ada tanda-tanda siapa yang memanggilnya, sampai akhirnya ia mendapati seorang gadis bersurai kepang berdiri di sebelah kelasnya kembali memanggilnya, gadis itu melakukan hukuman yang sama dengan Changmin.

Gadis itu melambai-lambai. “Oppa annyeong.” Katanya sambil tersenyum.
Dahi Changmin berkerut bingung. “Nuguseyo ?” balasnya sedikit berbisik. Sayangnya gadis itu tidak menjawab, ia malah tersenyum-senyum sendiri sambil menundukkan kepala. Changmin penasaran siapa dia, dan darimana gadis itu bisa tahu namanya?

            Jam pelajaran pertama selesai, Changmin masuk setelah guru keluar dari kelasnya. Changmin langsung duduk di kursinya sambil menghela nafas panjang. “Ah, tanganku sakit.” Keluhnya.

“Yak! Changmin-ah.”
“Eo? Kyuhyun-ah, wae geurae?”
Kyuhyun menepuk bahu teman sekelasnya itu. “Terlambat lagi?”
“Kau ini tuli atau apa? Bukankah aku sudah mengumumkannya di depan kelas pagi ini.”
“Haha, kau benar. Ada apa? Apa kau mengikuti seorang noona dan naik kedalam bus yang salah lagi?”
Changmin memukul kepala Kyuhyun pelan, “Kapan aku pernah seperti itu? Aish, memangnya aku penguntit.”
“Aigoo, dia pasti cantik sampai kau mengikutinya begitu.” Ujar Kyuhyun pura-pura tidak mendengar perkataan Changmin tadi. “Yak! Ayo ke kantin.”
“Wae? Kau memintaku mentraktirmu lagi?”
“Lagi? Kapan aku memintamu mentraktirku?” kata Kyuhyun mengelak.
“Shirreo, aku lelah.”
“Maka dari itu, supaya tidak lelah kan kau butuh asupan makanan. Dan makanan itu ada-nya di kantin.”
Changmin memukul sekali lagi kepala Kyuhyun. “Apa sih yang ada di dalam kepalamu ini Cho Kyuhyun?”

Kyuhyun hanya membalas pertanyaan itu dengan tertawa. Changmin bangkit kemudian merangkul sahabatnya itu. “Kajja, aku lapar. Mungkin kau bisa membelikanku semangkuk ramyun dan sebotol soda.”
“Tenang saja, kau bisa menelpon ayahku untuk membayar makananmu itu. Hahaha.”
“Haha, pabo-ya.”

            Changmin dan Kyuhyun duduk berdua di kantin. Kyuhyun yang kelaparan menyendok cepat makanannya, sedangkan Changmin hanya memegang botol sodanya dengan tenang. Kyuhyun mengagkat kepalanya, melihat kearah Changmin yang seperti tengah memperhatikan sesuatu.

“Changmin-ah.” Panggil Kyuhyun, sayang yang di panggil tidak merespon. “Yak! Shim Changmin!”
Changmin menoleh cepat pada Kyuhyun. “Eoh, wae?”
“Apa yang kau lihat? Gadis cantik lagi? Mana dia?” tanya Kyuhyun berubi-tubi sambil melihat ke arah yang sama dengan Changmin tadi.
“A.. aniya. Aku tidak melihat siapa-siapa.”Jawab Changmin yang kemudian meminum sodanya.
“Jinjja? Ah, kau ini pelit sekali.” Kyuhyun hendak menyendok kembali makanannya, tapi kemudian buru-buru ia menepuk bahu Changmin yang membuatnya hampir menyemprotkan soda yang ada dimulutnya. “Yak! Lihat… lihat itu!”
“Aish… wae ddo?! Aku hampir terse…”
“Diamlah dan lihat itu!” ujar Kyuhyun sambil menunjuk seseorang di depannya.

            Changmin menoleh ke arah yang di tunjuk kyuhyun. Terlihat disana seorang gadis bersurai kepang berdiri sambil memegang sekotak susu, ia melambai ke arah dimana Changmin dan Kyuhyun duduk.

“Changmin-ah, dia melambai padamu kan? Soalnya aku tidak kenal gadis itu.”
“Na.. nado molla.” Jawab Changmin.
“Pacarmu?”
“Aku kan sudah bilang tidak tahu.”

            Gadis itu terus menatap meja yang diduduki Changmin dan Kyuhyun. Kemudian setelah agak lama gadis itu tidak juga beranjak dari tempatnya berdiri Kyuhyun mulai mengangkat tangannya hendak memanggil gadis itu.

Changmin segera mencegahnya. “Apa yang mau kau lakukan Cho Kyuhyun?”
“Memanggilnya kemari, wae?”
“Kita kan tidak mengenalnya.”
“Tapi sedari tadi ia melihat kemari kan?” ujar Kyuhyun. “Labih baik kita mengajaknya berkenalan dulu.”
“Andwae!”
“Wae?”
“Andwae!”
“Tapi kan…”

            Seorang murid laki-laki berpostur tinggi dan bermata besar datang di saat yang tepat sebelum Changmin dan Kyuhyun benar-benar berkelahi. “Ah, hyungdeul. Apa yang sedang kalian lakukan?”

“Minho-ya.” Sahut Kyuhyun.
Minho langsung mengambil posisi duduk berhadapan dengan kedua hyung-nya itu. “Apa kalian memperebutkan seorang gadis lagi? Kali ini siapa? Haha.”
“Apa maksudmu? Seleraku tidak mungkin sama dengannya.” Kata Changmin.
“Benar, seleraku lebih tinggi.” Balas Kyuhyun.
“Aish kau ini dasar..”
“Kalau bukan memperebutkan gadis, lalu apa yang kalian berdua ributkan?”
“Seorang siswi.” Jawab Kyuhyun singkat. “Dia ada di…” Kyuhyun menunjuk pada spot kosong sekarang. “Loh, mana dia?”
Minho menggeleng “Hyung, kau ini kenapa?”’
“Dia tadi disana.” Kyuhyun menyikut lengan Changmin, “Yak, tadi dia disana kan?”

            Changmin malah pura-pura tidak mendengar, ia memejamkan matanya sambil menyilangkan tangannya di dada.

“Minho-ya, apa kau kenal. Dia seorang gadis, dia sekolah disini…”
“Selesaikan perkataanmu dengan cepat hyung. Jangan memotongnya.”
“Ah, dia tinggi. Mungkin hampir mencapai 170cm. Dia… rambutnya berwarna coklat gelap dan di kepang. Apa kau tahu ada yang seperti itu di sekolah ini?”
“Hmm… let me see…” kata Minho sambil memasang pose berpikir (?).
Kyuhyun menempeleng kepala Minho. “Sudah, jangan banyak tingkah. Beritahu saja.”
“Aish hyung! Sabar. Kemari.” Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada Minho, begitu juga Changmin. “Dia… murid baru kelas 2.”
“Namanya?”
“Eiii, Changmin hyung. Kau terburu-buru sekali.”
“Kau mau dapat pukulan eoh?”
“A.. arasseo, arasseo. Namanya…” Minho sengaja memperlambat perkataannya, “Namanya…” Changmin dan Kyuhhyun semakin menajamkan pandangan ke arah Minho. “Ehem… tenggorokanku kering, mungkin salah satu dari kalian bisa membelikanku minuman eoh?”

Changmin dan Kyuhyun langsung menjauh, “Aish, apa-apaan kau ini.” Minho tetap tidak mau memberi tahu hyung-nya sebelum mereka membelikannya minuman. Sampai akhirnya bel selesai jam istirahat berbunyi.

“Ah hyung, kalian lama sekali. Aku pergi. Annyeong~!” ujar Minho sambil berlalu pergi.
“Aku akan menghajarnya besok.”
“Anak itu memang benar-benar. Haahh…” Ujar kedua-nya sambil menggelengkan kepala.

Jam sekolah telah berakhir, murid-murid berhamburan keluar kelas.

“Yak! Changmin-ah, kau akan langsung pulang?” tanya Kyuhyun saat mereka jalan berdua melewati gerbang sekolah.
“Wae?”
“Bagaimana kalau kita bermain sebentar?”
“Kemana? Aku tidak mau menghabiskan uangku untukmu.”
“Kartu kreditmu masih aktif kan? Sudah lah, jangan terlalu pelit. Kita kan tidak melakukannya setiap hari.”
“Kau benar. Hah, dasar perayu.”
“Hei, aku tidak akan sudi merayumu. Aku hanya merayu gadis cantik kau tau?”

            Mereka berdua berjalan di sekitar jalanan Dongdaemun. Menghabiskan waktu berjalan-jalan di pusat perbelanjaan itu.

“Kyuhyun-ah.”
Kyuhyun menengok sambil menikmati kopi dinginnya. “Ne?”
“Tidak kah aneh dua namja berseragam sekolah berjalan berduaan?”
“Kau yang aneh, apa maksudmu?”
Changmin mendorong bahu Kyuhyun, membuat jarak agak jauh. “Jangan terlalu dekat, aku tidak mau di sangka yang tidak-tidak.” Seketika Kyuhyun langsung kembali mendekat dan memeluk lengan Changmin. “Yak! Apa yang kau lakukan?!”
“Changmin-ah~”
“Jangan menggunakan nada seperti itu! Aku geli mendengarnya!” Teriak Changmin sambil meronta mencoba melepaskan pelukan Kyuhyun dari tangannya.
“Jangan malu begitu. Seperti orang lain saja, hehehe.”

            Changmin memukul kepala Kyuhyun dengan keras, menyebabkannya otomatis melepaskan pegangannya pada lengan Changmin. Tentu saja Kyuhyun langsung berteriak pada Changmin, tapi sayangnya Changmin tidak menghiraukannya.

“Kyuhyun-ah, sepertinya aku merasakan ada yang mengikuti kita.”
Sambil terus mengusap kepalanya Kyuhyun menjawab. “Hah? Apa? Aisshh.. kepalaku sakit sekali kau tahu?”
“Berhenti!”
“Kenapa? Kalau kau diikuti seharusnya terus berjalan dasar bodoh.” Kini Kyuhyun yang berbalik memukul kepala Changmin.

            Changmin hanya mengusap kepalanya dengan bingung, ia terus memperhatikan sekitarnya, bahkan ia berhenti dan memperhatikan satu titik cukup lama sampai Kyuhyun menarik dan meneriakinya. Kyuhyun mengajaknya duduk di foodcourt kali ini.

“Yak, apa kau memikirkan gadis itu eoh?”
“Mwo? Gadis yang mana?” pertanyaan Kyuhyun sontak membuyarkan lamunan Changmin.
“Yang bersurai kepang itu, yang tadi di kantin terus memperhatikanmu. Memang ada yang mana lagi?”

            Belum sempat Changmin menjawab, ia dikagetkan oleh seseorang yang menutup matanya dari belakang. Dari ekspersi Kyuhyun ia terlihat agak kaget, sedangkan Changmin hanya bisa diam dan menebak-nebak dalam hati.

“Kyuhyun-ah, siapa ini?”
“Kenapa bertanya padaku? Dasar pabo.”

            Changmin membalikan badannya, matanya langsung menuju pada wajah yang sekarang ada di hadapannya, “Kau…” ia buru-buru bangkit dari kursinya. Gadis itu menatap Changmin malu-malu. “Kau yang memanggilku pagi ini kan? Sebenarnya kau ini siapa?”

“Oppa…”
“Ada apa ini? Ini semacam drama.” Celoteh Kyuhyun.
Dengan segera changmin mendaratkan sendok tepat di kepala Kyuhyun. “Diamlah sembenar, dia ingin bicara dasar bodoh.” Changmin kembali menatap pada gadis itu. “Hmm… lanjutkan.”
“Oppa sebenarnya aku…”
“Aku lapar ayo cepatlah, beritahu saja namamu lalu kita maka…” seketika Kyuhyun terdiam saat melihat Changmin sudah memegang sandaran kursi kuat-kuat. “Baik aku diam.” Kayanya sambil cemberut.

Saat Changmin kembali menatap gadis itu, gadis itu mengulurkan tangannya. “Oppa, namaku Sooyoung, Choi Sooyoung.”
“Ah.. aku Shim Changmin.” Balasnya sambil menjabat tangan gadis itu.
“Aku tahu.” Ujar Sooyoung malu-malu, membuat Changmin tidak bisa berkata-kata. “Oppa sebenarnya aku menyukaimu…”
“Ne?!” Changmin menatap pada Kyuhyun. “Kyuhyun-ah! Apakah sekarang tanggal 1 April?” Kyuhyun menjawabnya dengan gelengan cepat. “Sooyoung-ssi, jangan bercanda. Kita saja… aku bahkan baru pertama kali melihatmu.”
“Tapi aku melihatmu sepanjang hari oppa.” Ujarnya sambil tersenyum.

***
           

*Changmin POV*
Kini aku telah berada di rumah, berbaring di atas kasur. Meski sudah larut malam aku masih belum memejamkan mataku. Aku terus saja memandangi langit-langit kamar. “Hah, aku bingung.”
            Sore tadi setelah kami bertemu dengan gadis bernama Sooyoung itu, kami benar-benar menghabiskan waktu bersamanya. Dalam percakapan Sooyoung selalu berusaha menarik perhatianku sepertinya, ia menceritakan banyak hal. Terutama saat ia pertama melihatku. Sedangkan Kyuhyun yang biasanya hiperaktif kini malah terdiam memandangi Sooyoung. Yah, beberapa kali aku memergokinya.
            Satu hari, baru satu hari. Aku masih merasa asing dengan gadis itu. Tapi kenapa ia bisa tahu banyak hal tentangku?
            Aku ingat Minho bilang, Sooyoung adalah murid baru pindahan. Mungkin satu minggu sudah. Jadi tidak mungkin selama satu minggu seorang anak baru yang baru pertama melihatku langsung mengikutiku. Bukankah itu aneh?
            “Tunggu dulu. Kenapa aku terus berbicara pada diriku sendiri?” Aku memiringkan badanku untuk melihat jam yang ada di meja kecil di sampingku. “MWO?! Sudah lewat dari jam 12 malam? Ah kau bisa terlambat lagi besok Shim Changmin!”

***
            Suara klakson mengusik tidurku, mataku masih tertutup rapat tapi badanku sudah bersusah payah untuk bangun. Kepalaku menengok ke kanan dan kekiri, masih belum bisa melihat keadaan dengan jelas hanya dengan satu mata terbuka. Sekali lagi suara klakson mengejutkanku. Siapa sih yang menggangguku pagi-pagi begini? Segara aku membuka jendela kamarku. Wajah putih pucat, mata besar dan rambut ikal mengangkat kepalanya memandang ke arahku.
            Itu Kyuhyun dengan mobil keluaran limitied edition yang belum pernah kulihat ornag itu yang memakainya. “Chwangmin-ah! Bangun kau dasar pemalas!” katanya berteriak. Aku melirik jam di dinding kamarku, jarum pendeknya menunjuk ke angka 9. Tunggu dulu!

“Yak! Kyuhyun-ah!”
“Apa? Kau tidak akan bangun eoh? Tidak lihat jam berapa ini?”
“Kau tidak pergi sekolah?”
“Turun kebawah! Bukakan pintu untukku!”

            Tanpa sadar aku menuruti perintahnya, aku bergegas menuruni tangga dan berlari di sepanjang ruang tamu menuju pintu depan. Kubuka pintu dan terdapat sahabat baikku di sana. Aku yang bingung hanya bergeser sedikit dan membuatnya bisa melewatiku untuk masuk.

“Yak! Kyuhyun, apa yang kau lakukan?”
Ia berbalik menatap wajahku yang sekarang pasti terlihat seperti orang bodoh. “Apa?”
“Hari apa sekarang?” tanyaku buru-buru.
“Senin?”
Aku menghampirinya dan memukul kepalanya pelan. “Aku tidak sebodoh itu, aku masih ingat kemarin kita pulang sekolah mampir ke Mall.”
Ia mengusap kepalanya. “Aish, sekarang hari Jumat. Ada apa denganmu? Apa setiap pagi kau pikir Minggu hah?! Kenapa tidak bisa bangun lebih pagi?!”
“Jumat?! Apa?! Kenapa… kenapa tidak pergi sekolah?!”
Kini giliran ia yang memukul kepalaku. “Makanya jangan gunakan telingamu hanya untuk mendengarkan musik. Kemarin tidak dengar guru akan mengadakan rapat? Apa karena kau terlalu banyak memikirkan gadis itu? Haha.”

            Aku langsung melempar wajahnya dengan bantal kursi yang tepat berada di sebelahku. Membuatnya sedikit kaget, wajah tidak senangnya seketika saja membuatku tertawa terbahak-bahak.

“Mana orangtuamu?”
Aku menghentikan tawaku. “Apa?”
“Orangtuamu, dimana mereka?”
Aku menghela nafasku. “Pergi. Seperti biasa urusan di luar negri. Kau? Apa yang kau lakukan disini pagi-pagi begini sebenarnya?”

            Kyuhyun tidak bilang banyak saat kutanya, dan sekarang aku berakhir duduk didalam mobilnya sambil menatap lurus ke depan. Dia bilang padaku untuk tidak banyak bertanya, bahkan ketika aku memintanya berhenti untuk buang air kecil aku disuruh menahannya, kejam sekali dia.
            Aku melirik arloji yang kini kukenakan, tertulis 10.20 disana. Perutku berbunyi, Kyuhyun tidak mengizinkan aku sarapan, dia bilang itu salahku karena bangun terlambat. Sekitar 10 menit kemudian ia menghentikan mobilnya di depan sebuah café. “Akhirnya…”
            Kami berdua turun, dan memasuki café itu. Suasana tempat ini sungguh tidak wajar untuk dua orang pria untuk makan berdua disini. Aku duduk tenang sambil membuka-buka buku menu saat Kyuhyun bilang ia akan menunggu temannya di luar. Hampir setengah jam, aku sudah menghabiskan setengah sarapanku, barulah Kyuhyun datang dengan seseorang mengikutinya dari belakang.

“Annyeong Changmin-ssi.” Seorang gadis, ia tersenyum saat menyapaku. Buru-buru aku berdiri untuk kembali menyapanya.
“A… annyeong haseyo Sooyoung-sii.”
“Kau tahu maksudku kan Changmin-ah? Hahaha.”

            Kyuhyun benar-benar sudah gila membuatku harus duduk berdekatan di sebuah café dengan seorang gadis. Apa maksudnya?

*Author POV*

            Changmin terus menundukkan kepalanya saat Sooyoung terus memandanginya.  Sedangkan Kyuhyun sengaja memesan meja lain, sebenarnya iya senang ada seorang gadis yang suka pada sahabatnya itu. Setidaknya ia tidak akan kesepian.

“Oppa~”
Changmin mengangkat kepalanya. “Ne?”
“Kyuhyun oppa bilang eum… kau… kau suka padaku? Apa itu benar?”

            Changmin membuka matanya lebar-lebar, ia bertanya lagi dengan gagap seolah ia tidak mendengar apa yang barusan gadis itu katakan. “Aku bilang suka padanya?” pikir Changmin.

“Well, aku hanya berpikir kau cukup… menarik.” Jawab Changmin agak ragu.
“Benarkah? Aku juga berpikir begitu oppa.” Jawabnya senang.

            Changmin hanya mengangguk dan tersenyum saat gadis itu mulai berbicara banyak. Sepertinya iya benar-benar senang Changmin bilang begitu padanya, sehingga ia sama sekali tidak menyentuk makanan yang dipesannya dan Changmin agak terganggu dengan itu.
            Sementara Kyuhyun yang terus menatap ke arah meja Changmin malah terus terkekeh sehingga ia membuat dirinya beberapa kali tersedak.

“Oppa… aku ingin menanyakan sesuatu. Boleh?”
“Apa itu?”
“Apa oppa mau jadi namjachingku?”
“…”

***
*Changmin POV*

“Oppa~!”
           
Gadis itu berlari menghampiriku, rambutnya berkibar ditiup angin membuatnya terlihat… Cantik. Kini ia sudah berdiri didepanku, tersenyum walaupun nafasnya masih terengah.

“Oppa?”
“Ne?”
Ia mengerucutkan bibir pink-nya. “Bisakah kau menjawabku dengan kata-kata yang panjang eoh?”
“Sepeti apa?”
Kini ia menyipitkan matanya. “Lihat! Kau begitu lagi oppa. Bahkan kau dingin kepada yeojachingumu sendiri eoh?”
“Lalu kau mau seperti apa?” tanyaku sambil mencubit pipinya yang memerah. Ia tidak menjawab. “Seperti ini?”

            Aku memegang dagunya, membuat wajahnya berhadapan denganku. Sebentar aku melihat wajahnya memerah kemudian aku menutup mataku dan memiringkan kepalaku sedikit agar aku dapat menyentuk bibirnya. Ciuman pertama kami…

“Saranghae…” katanya berbisik.

_END_

Agak ga nyambung ya? =_= Haha, sebenernya ini ada lanjutannya loh
maka.a saya harap komentar dari readers ><
Thanks for reading ^^

cr : Story and Cover by @MarthAngel1004

Read More..

EXO Teaser Photo 'XOXO' (Kiss & Hug)





































Read More..