Genre : Yaoi, Romance, Family
Language : Bahasa Indonesia,
English, Korean
Rated : T
Main Cast :
Lee
Donghae
Lee
Hyukjae / Eunhyuk
Leeteuk
Kangin
Sungmin
Cho Kyuhyun
Cho Kyuhyun
Support Cast :
Choi
Siwon as Seongseunim
Yesung
Kibum
Author : @MarthAngel1004
School of Korean
Boys, Seoul...
Adalah sekolah
kelas atas yang berpenghuni semua murid laki-laki. Sekolah ini juga sebagai
tempat tinggal para siswa untuk 5 tahun kedepan sampai mereka lulus. Disinilah
kisah anak-anak nakal, lugu, dan lucu mulai berawal, sampai waktunya mereka
dewasa nanti.
‘TENG.. TENG... TENG.. ’ bel sekolah
sudah menggema di seluruh asrama, saatnya bangun pagi.
Kamar 101...
“Aishh, apa
sih?” protes seorang namja dengan piama kuningnya sambil menutup telinganya
dengan bantal berusaha kembali tidur.
“Hei, ayo cepat
bangun. Kau bisa ketinggalan pelajaran nanti.” Sahut teman sekamarnya yang
sudah hampir menyelesaikan simpul dasinya.
“Aku akan datang
terlambat!”
“Terserah saja.”
Dikamar yang lainnya... Nomer 102
“Kau bangun
pagi?” tanya namja yang masih terduduk lemas dikasurnya sambil mengusap
matanya.
“Hm... ayo, kau
kesekolah hari ini kan?” tanya namja dengan kacamata frame pink-nya.
“Oke, kau duluan
saja.” Balasnya sambil segera masuk ke kamar mandi.
“Jangan
terlambat ya!” namja yang masuk ke kamar mandi itu melambaikan tangannya.
Dan 103...
Kamarnya sudah
kosong. Kamar ini ditingalkan begitu saja, barang-barang berserakan dimana-mana
dan juga tercium aroma yang sangat tidak menyenangkan. Dua siswa ini memang...
rajin.
Pukul 08.30 bel tanda masuk kelas
sudah berdering nyaring. Siswa berebutan buru-buru masuk kelas. Namja dengan
kacamata frame pinknya masuk sambil mendekap beberapa buku tebal, disusul namja
dengan syal dan blazer putihnya juga satunya lagi yang terllihat tidak
bersemangat. Kemudian mereka duduk di jarak yang berdekatan.
“Baiklah
sekarang berdo...”
“Maaf pak, saya
terlambat.” Sahut seseorang dari luar.
Siwon
Seongseunim menggelengkan kepala“Lee.. Hyuk... Jae.. Kau!”
“Maaf pak, tapi
anda boleh memanggilku Eunhyuk.”
Siwon mengambil
secarik kertas dan menggulungnya ‘PLAKK!!’ mendarat tepat di kepala Eunhyuk.
“Ini sudah yang ke 3 kalinya Lee Hyuk Jae! Awas kalau sampai...” Siwon
mendesah, “Sudah duduk sana!”
Eunhyuk melangkah perlahan dan duduk
disamping Namja bersyal putih, Leeteuk. Eunhyuk langsung menundukan kepalanya
dengan santai sementara Leeteuk memperhatikannya.
Pelajaran dimulai. Pelajaran Fisika,
dibimbing Choi Siwon seongseunim. Namja dengan kacamata Pink-nya, Sungmin
sesekali melirik Cho Kyuhyun yang duduk dibelakangnya bersama Lee Donghae.
Kyuhyun dan Donghaelah yang meninggalkan kamar mereka berantakan, mereka
seringkali sengaja bangun pagi untuk mengintip asrama perempuan disebelah.
Kangin, teman sekamar sekaligus
teman sebangku Sungmin memperhatikan pelajaran dengan kepala kosong, tapi sesekali
mengangguk pelan agar tidak dicurigai dan biasanya besok Leeteuk akan
memberikan catatan dan jawaban PR pada Kangin, tapi Kangin pasti dengan tegas
menolaknya.
Pelajaran selesai, mereka berenam
berjalan keluar bersamaan. Mereka semua memang teman baik dan juga terkenal
disekolah karena ketampanan mereka. Tapi sayang mereka tidak terlalu baik
dengan teman sekamarnya masing-masing. Saat istirahat dan saat akan pulang ke
asrama Leetek pasti akan mengikuti Kangin sampai pintu kamarnya, begitu juga
Kyuhyun yang suka iseng terhadap Sungmin. Lalu Donghae pasti akan menghibur
Eunhyuk yang lesu setelah dimarahi Seongseunim.
“Kangin-ah,
ini.” Leeteuk menyodorkan sebuah buku. “Apa kali ini kau akan mengambilnya?”
Kangin mengusap
hidungya, “Mungkin tidak, gomawo.”
“Bagaimana kalau
kita pergi makan? Aku buat bekal untukmu.” Goda Leeteuk lagi, kali ini sambil
memeluk lengan Kangin.
Kangin mengerlingkan matanya kemudian menunduk tanda menyerah. Leeteuk tahu
itu dan segera menyeret Kangin ke atap. Sementara yang lainnya menatap heran
terhadap Kangin yang biasanya akan menolak walaupun dibujuk sekeras apapun.
“Kenapa disini?”
“Bukankah kau
senang?” Leeteuk merubah nada suaranya, “Kau kan suka melihat gadis asrama
sebelah dari sini kan?” nadanya ceria tapi terdengar menyedihkan.
Kangin memandang
kesekeliling “Tidak lagi.” Jawabnya singkat “Tidak. Aku sudah bosan dengan
mereka.”
“Jeongmal?”
tanya Leeteuk tidak percaya.
“Ia benar...”
“Bosan?” tanya
Leeteuk lagi memastikan, “Wae?”
“Karena aku
sudah ada seseorang dihatiku.”
Leeteuk kembali
menundukkan kepalanya, “Oh, benarkah?” ia mengecilkan volume suaranya, “Kalau
aku boleh tahu, siapa dia?”
“Angkat
kepalamu?”
“Ne?” Leeteuk
mengangkat kepanya karena kaget.
Tanpa
peringatan
apapun Kangin langsung mengecup lembut dahi Leeteuk, hanya sebentar tapi sangat berarti. Leeteuk tak
mampu berkedip, ia malah bengong sampai Kangin berhasil menyadarkannya saat
diguncang beberapa kali.
“Kau tidak
suka?” tanya Kangin datar.
“A.. Anu..
Bukan, hanya saja...”
“Apa?”
“Apa orang yang
ada dihatimu itu...” Leeteuk tidak menyelesaikan kata-katanya.
“Ne. Neoya.”
Leeteuk
menundukan kepalanya dan tersenyum tipis, “Aku senang...” lalu Leeteuk memeluk
Kangin.
Sementara itu masih di Koridor
sekolah Kyuhyun, Sungmin, Eunhyuk dan Donghae berbincang-bincang dengan kaku.
Sambil melamun Eunhyuk menundukkan kepalanya sambil terus mengikuti langkah
teman-temannya, tapi tiba-tiba.
‘DUK!’
Eunhyuk terbanting ke lantai,
berusaha menyadari dulu apa yang terjadi sementara Donghae datang untuk
meolongnya berdiri. Kemudian dengan marah ia mengusap kepalanya yang terbentur
pintu kelas yang baru saja dibuka oleh seorang guru paling misterius disekolah.
Kim Jong Woon.
“Oh, maafkan
aku. Kau tidak apa-apa?”
“Cih, dasar...”
ujar Eunhyuk pelan.
“Maaf, apa yang
kau katakan barusan?”
“Hahaha, sudah
pak ini tidak apa-apa. Aku yang akan mengobatinya, tenang saja. Sekarang Bapak
boleh kembali beraktivitas.” jawab Donghae balak-blakan.
“Baiklah, kalau
begitu ini.” Guru seni yang biasa dipanggil Yesung-ssi karena suara merdunya
itu mengeluarkan lembarang uang dari kantong Jas hitamnya. “Pergilah beli
obat!”
Eunhyuk sama sekali tidak suka
dengan guru ini, dan tanpa pikir panjang menepis tangan Yesung dan berjalan
cepat menjauh dari sana. Donghae yang bingung memutuskan mengejar Eunhyuk
setelah menunduk kaku pada Yesung Seongseunim. Kyuhyun dan Sungminpun melakukan
hal yang sama. Yesung tersenyum sinis, dan setelah memasukkan uangnya kembali
ia berjalan menuju ruang guru.
Lalu mereka berempat berkumpul di
samping lapangan dan mengikuti Eunhyuk duduk di bangku taman.
“Aisshhh...
Dasar menyebalkan!” protes Eunhyuk masih dengan telapak tangan didahinya.
“Bagaimana bisa ada orang seperti itu?!”
“Sudahlah jangan
mengomel terus,” Sungmin memberikan kantong es pada Eunhyuk, tapi Eunhyuk tidak
menggerakan tangannya sama sekali.
Donghae
mengambil kantong es itu dan bilang pada Sungmin pelan “Gomawo.” Lalu kembali
menatap Eunhyuk, “Sudah kan ada aku, jadi kau tidak perlu cemas.” Kata Donghae
sambil mengompres dahi Eunhyuk dengan es.
Semuanya dengan cepat menatap
Donghae dengan heran.
“Apa maksudmu,
sudah ada kau?” tanya Kyuhyun.
“Ye? Ah itu...”
pikir Donghae “Aku kan temannya dari kecil, masa kubiarkan temanku terluka. Aku
pasti melindunginya.”
“Eiiihh,
benarkah seperti itu?” desak Kyuhyun.
“Iya benar. Kau
mau aku bilang apa?”
“Ah sudah,
kalian ini tidak bosan-bosannya berkelahi ya.” Sela Sungmin
“Ah ia baiklah
Minnie Ming~” ucap Kyuhyun sambil mencubit pipi Sungmin pelan. “HA! Bagaimana
kalau kita bergabung dengan mereka?” tawarnya sambil menunjuk segerombolan
siswa yang sedang bermain sepak bola di lapangan.
“Siapa takut!”
tantang Donghae.
Eunhyuk
memejamkan matanya, “Tidak terimakasih.”
“Ayolah, aku
pasti berada di timmu. Kajja!”
“Terserah.”
Balas Eunyuk malas.
“Kyuhyun-ah,
bolehkah aku ada di timmu?”
“Tentu saja, kau
kan cintaku...” Kyuhyun sadar dengan perkataannya barusan, “Ma.. maksudku, kau
ini sudah seperti saudaraku. Kau ini... partnerku, YA PARTNERKU!!!” bantah
Kyuhyun.
“All right.
LET’S GO!!!” teriak semuannya tak terkecuali Eunhyuk.
Mereka
ketengah lapangan dan minta izin pada yang lainnya untuk bergabung. Kyuhyun
dengan Sungmin juga tiga orang lainnya, begitu juga dengan Donghae dan Eunhyuk.
Mereka saling bertatapan seolah-oleh ini pertandingan untuk kejuaraan dunia.
Dimulai
dari Sungmin yang memberikan bola pada Kyuhyun, dengan cekatan ia menerimanya
dan membawa kedepan garis lawan sendirian tapi Donghae berusaha menghalangi.
Dengan sigap Kyuhyun melewatinya dan menendang dengan kencang kearah gawang
yang dijaga Eunhyuk.
“GOOOLLLL!!!” teriak Kyuhyun sambil mengangkat
kedua tangannya.
“Curang! Itu Offside!” protes Donghae.
“Satu - Kosong” kata Kyuhyun pura-pura tidak
dengar.
“Ish..”
Mereka
melanjutkan permainan, kali ini Kyuhyun yang mengoper bola ke Sungmin. Sungmin menerimannya,
dia maju berusaha memasukkan bola juga bahkan ia juga berhasil melewati
Donghae. Tapi saat Sungmin menendang, bola tepat mengarah ke wajah Eunhyuk.
Eunhyukpun jatuh ke tanah.
Semua orang menghampirinya, “Ya Eunhyuk-ah!
Gwaenchana?!”
Eunhyuk memegang bagian belakang kepalanya,
“Eunhyuk-ssi, gwaenchana?” kata Sungmin
menghampiri Eunhyuk, “Maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja.”
Hidung Eunhyuk mengeluarkan
cairan kental berwana merah gelap. Eunhyuk cepat menyadarinya lalu segera mengusapnya
dengan lengan baju dan berdiri kemudian pergi menjauh, dengan segera Donghae
kembali mengikutinya. Dilapangan, Sungmin yang sangat merasa bersalah karena
telah melukai Eunhyuk ditarik pergi oleh Kyuhyun.
Darahnya terus mengalir, jadi
Eunhyuk memutuskan pergi ke UKS. Donghae terus saja memegangi lengan Eunhyuk,
walaupun Eunhyuk tidak menyukainya tapi ia membiarkannya dan berusaha untuk
tidak membuat keributan.
“Hm…” seseorang disana membalikkan badannya. Dia
berpakaian putih dengan sepatu hitamnya dia terlihat lebih gagah. Ia juga
memakai kacamata frame hitam, dia adalah Dokter disini.
“Dokter, tolong dia.” Teriak Donghae
“Ah, Hyukkie kau kenapa?!” dengan sigap orang itu
membawa Eunhyuk ke kasur dan membaringkannya. “Cepat, angkat wajahmu!”
“Kibum-ssi, dia kena bola.” Kata Donghae.
“Benarkah? Waahh…”
“Dan darahnya tidak mau berhenti.” Timpal
Eunhyuk.
“Tidak apa, cuaca diluar kan panas jadi wajar
saja. Kau hanya perlu istirahat berbaringlah sebentar.”
‘Bip.. Bip.. biiippp~’
“Yeoboseyo?” dokter Kibum mengangkat ponselnya,
“Ah~ ye. Aku mengerti, ya. Baiklah”
‘Pip’
“Dok, ringtone ponselmu aneh sekali.” Ledek
Donghae
Kibum menatap ponselnya dan tertawa “Haha
benarkah? Mungkin kau bisa mendownload yang bagus untukku.” Ia memasukan
kembali ponselnya kedalam saku dan mendesah “Anak-anak, aku tinggal dulu ya.
Ada panggilan darurat dari Choi Siwon. Dan kau….”
“Lee Donghae.”
“Ne? Oh, Lee Donghae! Kau jaga Hyukkie ya. Aku
akan kembali secepatnya.” Lalu, Dr. Kibum segera keluar dan menutup pintu.
Donghae
mendekati Eunhyuk yang sedang berbaring, ternyata ia sudah memejamkan matanya.
Donghae memandangi wajah Eunhyuk lama sekali, memperhatikan tiap detailnya
sampai akhirnya ia terpusat pada gambaran bibir Eunhyuk.
“Aku pasti sudah gila.” Donghae membuang pandangannya.
“Eunhyuk-ah….”
Donghae
menyentuh bibir Eunhyuk dengan jarinya, lalu bergantian sekarang jarinya ada di
dagu Eunhyuk. Donghae melontarkan bibirnya perlahan sampai menyentuh bibir
pangerannya bak adegan ‘Sleeping Beauty’.
Mata Donghae yang tadinya terpejam karena terhanyut tiba-tiba terbuka lebar
tatkala tangan Eunhyuk menyentuk kepalannya, Eunhyuk membalas ciuman Donghae.
Sekitar satu menit mereka baru
melepaskan ciuman, keduannya saling bertatapan, mata Donghae mulai
berkaca-kaca. Eunhyuk bangun dari posisi tidurnya ke posisi duduk dan memeluk
Donghae yang sedang menangis.
“Mianhae…” ucap Donghae gemetar.
“Wae?”
“Maaf, aku…”
“Hm, gwaenchana. Aku mengerti. Aku juga begitu,
tidak adanya wanita disiini membuatku gila.” Aku Eunhyuk.
“Benarkah? Lalu apa kau tidak marah?”
“Marah, kenapa aku marah?” Tanya Eunhyuk heran
“Aku senang, kau bersamaku…”
“Kalau begitu aku juga senang.” Jawab Donghae
tersenyum. “Tapi…” wajah Donghae berubah sinis.
“Tapia apa?”
“Kenapa dokter Kim memanggilmu Hyukkie?”
“Haha, kau tidak suka ya?” Donghae menggeleng,
“sebenarnya aku sering kesini untuk tidur saat jam pelajaran bahasa Inggris.
Kau tahu itu kan? Saat bangun dia langsung membanjiriku dengan pertanyaan yang
tentu saja aku malas untuk menjawabnya. Jadi sering kali ia bicara padaku,
menceritakan kisah-kisah aneh juga kisah cintanya, dan selalu seperti itu
setiap aku datang kesini.”
“Jadi, apa maksudnya.”
Eunhyuk menggaruk kepalanya “Dia hanya
menganggapku sebagai teman
sekaligus adiknya, jadi kau jangan cemburu.” Eunhyuk mengacak
rambut Donghae sambil tersenyum.
“Tapi aku juga ingin memanggilmu seperti ituuuu!”
rengek Donghae.
“Tidak boleh!” Donghae kaget dan memutuskan untuk
diam, “Tidak boleh sama, kau bisa ciptakan yang lain? Yang lebih bagus.”
Donghae kembali tersenyum “Bagaimana kalau…
Eunhyuk Chagi?”
“Hahaha, itu berlebihan.”
“Benar juga, kalau… hmm… Hyukjae?”
“Itukan nama asliku.” Eunhyuk mencubit pipi
Donghae.
“Hyukkie?!”
Eunhyuk
bangkit dari kasur dan beranjak ke pintu keluar, dan membukannya. Dikoridor ia berjalan santai dengan kedua tangan
terselip di sakunya. Sementara Donghae yang kebingungan kembali hanya mengikuti
Eunhyuk. Eunhyuk berbalik tiba-tiba, diam sebentar kemudian tertawa bebas
melihat wajah Donghae yang begitu lucu saat bingung. Mereka kembali ke Asrama.
Sementara itu Kyuhyun membawa
Sungmin ke ruang olahraga, Sungmin menangis.
“Gwaenchana?”
tanya Kyuhyun pelan, dan Sungmin menggeleng. “Sudahlah, ini tidak sepenuhnya
salahmu.”
“Tapi.. Berarti
itu tetap salahku.. hiks..”
“Lalu apa yang
mau kau lakukan?”
Sungmin
menggeleng lagi “Aku.. takut..”
“Kalau begitu,”
Kyuhyun mendesah “Eunhyuk tidak seburuk itu, aku yakin dia pasti memaafkanmu.”
“Tapi saat itu,
hiks.. disaat Eunhyuk sedang kesal aku malah menendang bola ke wajahnya.”
“Apa kau
sengaja?”
“Tentu saja
tidak!”
“Aku akan
membantumu, tenang saja...”
“Tidak apa, ini
masalahku. Kau tidak perlu turun tangan, masalah ini tidak sebesar itu.” Tolak
Sungmin.
“Lalu kenapa kau
takut? Aku tahu kau pasti hanya akan menghindar darinya. Masalah hanya akan semakin
besar Sungmin-ah.”
Kyuhyun membuat wajah Sungmin yang
tertunduk kini menatap ke wajahnya, airmata Sungmin begitu manis saat itu
menghiasi wajahnya. Kyuhyun melepas kacamata Sungmin dan menaruhnya di samping
dimana mereka duduk bersama, berduaa, di ruang olahraga.
Dan....
~TBC~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar