Jumat, 25 Mei 2012

Super Junior Fanfict : RAINBOW part 1


Suju FF Rainbow


Genre : Yaoi, Romance, Family
Language : Bahasa Indonesia, English, Korean
Rated : T
Main Cast :
Lee Donghae
Lee Hyukjae / Eunhyuk
Leeteuk
Kangin
Sungmin
Cho Kyuhyun
Support Cast :
Choi Siwon as Seongseunim
Yesung
Kibum
Author : @MarthAngel1004

School of Korean Boys, Seoul...
Adalah sekolah kelas atas yang berpenghuni semua murid laki-laki. Sekolah ini juga sebagai tempat tinggal para siswa untuk 5 tahun kedepan sampai mereka lulus. Disinilah kisah anak-anak nakal, lugu, dan lucu mulai berawal, sampai waktunya mereka dewasa nanti.

            ‘TENG.. TENG... TENG.. ’ bel sekolah sudah menggema di seluruh asrama, saatnya bangun pagi.

            Kamar 101...
“Aishh, apa sih?” protes seorang namja dengan piama kuningnya sambil menutup telinganya dengan bantal berusaha kembali tidur.
“Hei, ayo cepat bangun. Kau bisa ketinggalan pelajaran nanti.” Sahut teman sekamarnya yang sudah hampir menyelesaikan simpul dasinya.
“Aku akan datang terlambat!”
“Terserah saja.”

            Dikamar yang lainnya... Nomer 102
“Kau bangun pagi?” tanya namja yang masih terduduk lemas dikasurnya sambil mengusap matanya.
“Hm... ayo, kau kesekolah hari ini kan?” tanya namja dengan kacamata frame pink-nya.
“Oke, kau duluan saja.” Balasnya sambil segera masuk ke kamar mandi.
“Jangan terlambat ya!” namja yang masuk ke kamar mandi itu melambaikan tangannya.

            Dan 103...
Kamarnya sudah kosong. Kamar ini ditingalkan begitu saja, barang-barang berserakan dimana-mana dan juga tercium aroma yang sangat tidak menyenangkan. Dua siswa ini memang... rajin.

            Pukul 08.30 bel tanda masuk kelas sudah berdering nyaring. Siswa berebutan buru-buru masuk kelas. Namja dengan kacamata frame pinknya masuk sambil mendekap beberapa buku tebal, disusul namja dengan syal dan blazer putihnya juga satunya lagi yang terllihat tidak bersemangat. Kemudian mereka duduk di jarak yang berdekatan.

“Baiklah sekarang berdo...”
“Maaf pak, saya terlambat.” Sahut seseorang dari luar.
Siwon Seongseunim menggelengkan kepala“Lee.. Hyuk... Jae.. Kau!”
“Maaf pak, tapi anda boleh memanggilku Eunhyuk.”
Siwon mengambil secarik kertas dan menggulungnya ‘PLAKK!!’ mendarat tepat di kepala Eunhyuk. “Ini sudah yang ke 3 kalinya Lee Hyuk Jae! Awas kalau sampai...” Siwon mendesah, “Sudah duduk sana!”

            Eunhyuk melangkah perlahan dan duduk disamping Namja bersyal putih, Leeteuk. Eunhyuk langsung menundukan kepalanya dengan santai sementara Leeteuk memperhatikannya.
            Pelajaran dimulai. Pelajaran Fisika, dibimbing Choi Siwon seongseunim. Namja dengan kacamata Pink-nya, Sungmin sesekali melirik Cho Kyuhyun yang duduk dibelakangnya bersama Lee Donghae. Kyuhyun dan Donghaelah yang meninggalkan kamar mereka berantakan, mereka seringkali sengaja bangun pagi untuk mengintip asrama perempuan disebelah.
            Kangin, teman sekamar sekaligus teman sebangku Sungmin memperhatikan pelajaran dengan kepala kosong, tapi sesekali mengangguk pelan agar tidak dicurigai dan biasanya besok Leeteuk akan memberikan catatan dan jawaban PR pada Kangin, tapi Kangin pasti dengan tegas menolaknya.
            Pelajaran selesai, mereka berenam berjalan keluar bersamaan. Mereka semua memang teman baik dan juga terkenal disekolah karena ketampanan mereka. Tapi sayang mereka tidak terlalu baik dengan teman sekamarnya masing-masing. Saat istirahat dan saat akan pulang ke asrama Leetek pasti akan mengikuti Kangin sampai pintu kamarnya, begitu juga Kyuhyun yang suka iseng terhadap Sungmin. Lalu Donghae pasti akan menghibur Eunhyuk yang lesu setelah dimarahi Seongseunim.

“Kangin-ah, ini.” Leeteuk menyodorkan sebuah buku. “Apa kali ini kau akan mengambilnya?”
Kangin mengusap hidungya, “Mungkin tidak, gomawo.”
“Bagaimana kalau kita pergi makan? Aku buat bekal untukmu.” Goda Leeteuk lagi, kali ini sambil memeluk lengan Kangin.

Kangin mengerlingkan matanya kemudian menunduk tanda menyerah. Leeteuk tahu itu dan segera menyeret Kangin ke atap. Sementara yang lainnya menatap heran terhadap Kangin yang biasanya akan menolak walaupun dibujuk sekeras apapun.

“Kenapa disini?”
“Bukankah kau senang?” Leeteuk merubah nada suaranya, “Kau kan suka melihat gadis asrama sebelah dari sini kan?” nadanya ceria tapi terdengar menyedihkan.
Kangin memandang kesekeliling “Tidak lagi.” Jawabnya singkat “Tidak. Aku sudah bosan dengan mereka.”
“Jeongmal?” tanya Leeteuk tidak percaya.
“Ia benar...”
“Bosan?” tanya Leeteuk lagi memastikan, “Wae?”
“Karena aku sudah ada seseorang dihatiku.”
Leeteuk kembali menundukkan kepalanya, “Oh, benarkah?” ia mengecilkan volume suaranya, “Kalau aku boleh tahu, siapa dia?”
“Angkat kepalamu?”
“Ne?” Leeteuk mengangkat kepanya karena kaget.

            Tanpa peringatan apapun Kangin langsung mengecup lembut dahi Leeteuk, hanya sebentar tapi sangat berarti. Leeteuk tak mampu berkedip, ia malah bengong sampai Kangin berhasil menyadarkannya saat diguncang beberapa kali.

“Kau tidak suka?” tanya Kangin datar.
“A.. Anu.. Bukan, hanya saja...”
“Apa?”
“Apa orang yang ada dihatimu itu...” Leeteuk tidak menyelesaikan kata-katanya.
“Ne. Neoya.”
Leeteuk menundukan kepalanya dan tersenyum tipis, “Aku senang...” lalu Leeteuk memeluk Kangin.

            Sementara itu masih di Koridor sekolah Kyuhyun, Sungmin, Eunhyuk dan Donghae berbincang-bincang dengan kaku. Sambil melamun Eunhyuk menundukkan kepalanya sambil terus mengikuti langkah teman-temannya, tapi tiba-tiba.

‘DUK!’

            Eunhyuk terbanting ke lantai, berusaha menyadari dulu apa yang terjadi sementara Donghae datang untuk meolongnya berdiri. Kemudian dengan marah ia mengusap kepalanya yang terbentur pintu kelas yang baru saja dibuka oleh seorang guru paling misterius disekolah. Kim Jong Woon.

“Oh, maafkan aku. Kau tidak apa-apa?”
“Cih, dasar...” ujar Eunhyuk pelan.
“Maaf, apa yang kau katakan barusan?”
“Hahaha, sudah pak ini tidak apa-apa. Aku yang akan mengobatinya, tenang saja. Sekarang Bapak boleh kembali beraktivitas.” jawab Donghae balak-blakan.
“Baiklah, kalau begitu ini.” Guru seni yang biasa dipanggil Yesung-ssi karena suara merdunya itu mengeluarkan lembarang uang dari kantong Jas hitamnya. “Pergilah beli obat!”

            Eunhyuk sama sekali tidak suka dengan guru ini, dan tanpa pikir panjang menepis tangan Yesung dan berjalan cepat menjauh dari sana. Donghae yang bingung memutuskan mengejar Eunhyuk setelah menunduk kaku pada Yesung Seongseunim. Kyuhyun dan Sungminpun melakukan hal yang sama. Yesung tersenyum sinis, dan setelah memasukkan uangnya kembali ia berjalan menuju ruang guru.
            Lalu mereka berempat berkumpul di samping lapangan dan mengikuti Eunhyuk duduk di bangku taman.

“Aisshhh... Dasar menyebalkan!” protes Eunhyuk masih dengan telapak tangan didahinya. “Bagaimana bisa ada orang seperti itu?!”
“Sudahlah jangan mengomel terus,” Sungmin memberikan kantong es pada Eunhyuk, tapi Eunhyuk tidak menggerakan tangannya sama sekali.
Donghae mengambil kantong es itu dan bilang pada Sungmin pelan “Gomawo.” Lalu kembali menatap Eunhyuk, “Sudah kan ada aku, jadi kau tidak perlu cemas.” Kata Donghae sambil mengompres dahi Eunhyuk dengan es.

            Semuanya dengan cepat menatap Donghae dengan heran.

“Apa maksudmu, sudah ada kau?” tanya Kyuhyun.
“Ye? Ah itu...” pikir Donghae “Aku kan temannya dari kecil, masa kubiarkan temanku terluka. Aku pasti melindunginya.”
“Eiiihh, benarkah seperti itu?” desak Kyuhyun.
“Iya benar. Kau mau aku bilang apa?”
“Ah sudah, kalian ini tidak bosan-bosannya berkelahi ya.” Sela Sungmin
“Ah ia baiklah Minnie Ming~” ucap Kyuhyun sambil mencubit pipi Sungmin pelan. “HA! Bagaimana kalau kita bergabung dengan mereka?” tawarnya sambil menunjuk segerombolan siswa yang sedang bermain sepak bola di lapangan.
“Siapa takut!” tantang Donghae.
Eunhyuk memejamkan matanya, “Tidak terimakasih.”
“Ayolah, aku pasti berada di timmu. Kajja!”
“Terserah.” Balas Eunyuk malas.
“Kyuhyun-ah, bolehkah aku ada di timmu?”
“Tentu saja, kau kan cintaku...” Kyuhyun sadar dengan perkataannya barusan, “Ma.. maksudku, kau ini sudah seperti saudaraku. Kau ini... partnerku, YA PARTNERKU!!!” bantah Kyuhyun.
“All right. LET’S GO!!!” teriak semuannya tak terkecuali Eunhyuk.

            Mereka ketengah lapangan dan minta izin pada yang lainnya untuk bergabung. Kyuhyun dengan Sungmin juga tiga orang lainnya, begitu juga dengan Donghae dan Eunhyuk. Mereka saling bertatapan seolah-oleh ini pertandingan untuk kejuaraan dunia.
            Dimulai dari Sungmin yang memberikan bola pada Kyuhyun, dengan cekatan ia menerimanya dan membawa kedepan garis lawan sendirian tapi Donghae berusaha menghalangi. Dengan sigap Kyuhyun melewatinya dan menendang dengan kencang kearah gawang yang dijaga Eunhyuk.

“GOOOLLLL!!!” teriak Kyuhyun sambil mengangkat kedua tangannya.
“Curang! Itu Offside!” protes Donghae.
“Satu - Kosong” kata Kyuhyun pura-pura tidak dengar.
“Ish..”

            Mereka melanjutkan permainan, kali ini Kyuhyun yang mengoper bola ke Sungmin. Sungmin menerimannya, dia maju berusaha memasukkan bola juga bahkan ia juga berhasil melewati Donghae. Tapi saat Sungmin menendang, bola tepat mengarah ke wajah Eunhyuk. Eunhyukpun  jatuh ke tanah.

Semua orang menghampirinya, “Ya Eunhyuk-ah! Gwaenchana?!”

Eunhyuk memegang bagian belakang kepalanya,

“Eunhyuk-ssi, gwaenchana?” kata Sungmin menghampiri Eunhyuk, “Maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja.”

Hidung Eunhyuk mengeluarkan cairan kental berwana merah gelap. Eunhyuk cepat menyadarinya lalu segera mengusapnya dengan lengan baju dan berdiri kemudian pergi menjauh, dengan segera Donghae kembali mengikutinya. Dilapangan, Sungmin yang sangat merasa bersalah karena telah melukai Eunhyuk ditarik pergi oleh Kyuhyun.
Darahnya terus mengalir, jadi Eunhyuk memutuskan pergi ke UKS. Donghae terus saja memegangi lengan Eunhyuk, walaupun Eunhyuk tidak menyukainya tapi ia membiarkannya dan berusaha untuk tidak membuat keributan.

“Hm…” seseorang disana membalikkan badannya. Dia berpakaian putih dengan sepatu hitamnya dia terlihat lebih gagah. Ia juga memakai kacamata frame hitam, dia adalah Dokter disini.
“Dokter, tolong dia.” Teriak Donghae
“Ah, Hyukkie kau kenapa?!” dengan sigap orang itu membawa Eunhyuk ke kasur dan membaringkannya. “Cepat, angkat wajahmu!”
“Kibum-ssi, dia kena bola.” Kata Donghae.
“Benarkah? Waahh…”
“Dan darahnya tidak mau berhenti.” Timpal Eunhyuk.
“Tidak apa, cuaca diluar kan panas jadi wajar saja. Kau hanya perlu istirahat berbaringlah sebentar.”

‘Bip.. Bip.. biiippp~’

“Yeoboseyo?” dokter Kibum mengangkat ponselnya, “Ah~ ye. Aku mengerti, ya. Baiklah”

‘Pip’

“Dok, ringtone ponselmu aneh sekali.” Ledek Donghae
Kibum menatap ponselnya dan tertawa “Haha benarkah? Mungkin kau bisa mendownload yang bagus untukku.” Ia memasukan kembali ponselnya kedalam saku dan mendesah “Anak-anak, aku tinggal dulu ya. Ada panggilan darurat dari Choi Siwon. Dan kau….”
“Lee Donghae.”
“Ne? Oh, Lee Donghae! Kau jaga Hyukkie ya. Aku akan kembali secepatnya.” Lalu, Dr. Kibum segera keluar dan menutup pintu.

            Donghae mendekati Eunhyuk yang sedang berbaring, ternyata ia sudah memejamkan matanya. Donghae memandangi wajah Eunhyuk lama sekali, memperhatikan tiap detailnya sampai akhirnya ia terpusat pada gambaran bibir Eunhyuk.

“Aku pasti sudah gila.” Donghae membuang pandangannya. “Eunhyuk-ah….”

            Donghae menyentuh bibir Eunhyuk dengan jarinya, lalu bergantian sekarang jarinya ada di dagu Eunhyuk. Donghae melontarkan bibirnya perlahan sampai menyentuh bibir pangerannya bak adegan ‘Sleeping Beauty’. Mata Donghae yang tadinya terpejam karena terhanyut tiba-tiba terbuka lebar tatkala tangan Eunhyuk menyentuk kepalannya, Eunhyuk membalas ciuman Donghae.
Sekitar satu menit mereka baru melepaskan ciuman, keduannya saling bertatapan, mata Donghae mulai berkaca-kaca. Eunhyuk bangun dari posisi tidurnya ke posisi duduk dan memeluk Donghae yang sedang menangis.

“Mianhae…” ucap Donghae gemetar.
“Wae?”
“Maaf, aku…”
“Hm, gwaenchana. Aku mengerti. Aku juga begitu, tidak adanya wanita disiini membuatku gila.” Aku Eunhyuk.
“Benarkah? Lalu apa kau tidak marah?”
“Marah, kenapa aku marah?” Tanya Eunhyuk heran “Aku senang, kau bersamaku…”
“Kalau begitu aku juga senang.” Jawab Donghae tersenyum. “Tapi…” wajah Donghae berubah sinis.
“Tapia apa?”
“Kenapa dokter Kim memanggilmu Hyukkie?”
“Haha, kau tidak suka ya?” Donghae menggeleng, “sebenarnya aku sering kesini untuk tidur saat jam pelajaran bahasa Inggris. Kau tahu itu kan? Saat bangun dia langsung membanjiriku dengan pertanyaan yang tentu saja aku malas untuk menjawabnya. Jadi sering kali ia bicara padaku, menceritakan kisah-kisah aneh juga kisah cintanya, dan selalu seperti itu setiap aku datang kesini.”
“Jadi, apa maksudnya.”
Eunhyuk menggaruk kepalanya “Dia hanya menganggapku sebagai teman sekaligus adiknya, jadi kau jangan cemburu.” Eunhyuk mengacak rambut Donghae sambil tersenyum.
“Tapi aku juga ingin memanggilmu seperti ituuuu!” rengek Donghae.
“Tidak boleh!” Donghae kaget dan memutuskan untuk diam, “Tidak boleh sama, kau bisa ciptakan yang lain? Yang lebih bagus.”
Donghae kembali tersenyum “Bagaimana kalau… Eunhyuk Chagi?”
“Hahaha, itu berlebihan.”
“Benar juga, kalau… hmm… Hyukjae?”
“Itukan nama asliku.” Eunhyuk mencubit pipi Donghae.
“Hyukkie?!”

            Eunhyuk bangkit dari kasur dan beranjak ke pintu keluar, dan membukannya. Dikoridor ia berjalan santai dengan kedua tangan terselip di sakunya. Sementara Donghae yang kebingungan kembali hanya mengikuti Eunhyuk. Eunhyuk berbalik tiba-tiba, diam sebentar kemudian tertawa bebas melihat wajah Donghae yang begitu lucu saat bingung. Mereka kembali ke Asrama.

            Sementara itu Kyuhyun membawa Sungmin ke ruang olahraga, Sungmin menangis.

“Gwaenchana?” tanya Kyuhyun pelan, dan Sungmin menggeleng. “Sudahlah, ini tidak sepenuhnya salahmu.”
“Tapi.. Berarti itu tetap salahku.. hiks..”
“Lalu apa yang mau kau lakukan?”
Sungmin menggeleng lagi “Aku.. takut..”
“Kalau begitu,” Kyuhyun mendesah “Eunhyuk tidak seburuk itu, aku yakin dia pasti memaafkanmu.”
“Tapi saat itu, hiks.. disaat Eunhyuk sedang kesal aku malah menendang bola ke wajahnya.”
“Apa kau sengaja?”
“Tentu saja tidak!”
“Aku akan membantumu, tenang saja...”
“Tidak apa, ini masalahku. Kau tidak perlu turun tangan, masalah ini tidak sebesar itu.” Tolak Sungmin.
“Lalu kenapa kau takut? Aku tahu kau pasti hanya akan menghindar darinya. Masalah hanya akan semakin besar Sungmin-ah.”

            Kyuhyun membuat wajah Sungmin yang tertunduk kini menatap ke wajahnya, airmata Sungmin begitu manis saat itu menghiasi wajahnya. Kyuhyun melepas kacamata Sungmin dan menaruhnya di samping dimana mereka duduk bersama, berduaa, di ruang olahraga.

Dan.... 

~TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar