UNNAMED
FAIRY
Cast
: Tiffany(Hwang Mi Young), Ryeowook, Sungmin, Heechul
Genre
: Romance, Fiction
Author : Martha
.
. . . . . . . . . . . . .
Minggu pagi, namja kira-kira berumur 17 tahun sedang
menikmati udara pagi ditaman. Sebelumya ia sudah berjalan cukup jauh untuk
mencapai tempat favoritnya ini. Tidak banyak orang yang berolahraga disini,
karena tempat ini cukup sulit dijangkau.
"Hahh...
Enaknya~" katanya sambil meregangkan tangan.
"Ryeowook-ssi!"
teriak seorang namja lain yang datang mendekati orang yang dipanggilnya tadi.
"Ah!
Sungmin-ah, ayo sini!" lalu Sungmin duduk tepat disebelahnya "Kau
tahu tempat ini?"
"Tidak,
aku tadi mengikutimu." jawab Sungmin tersenyum.
"Benarkah?
Lalu kenapa kau muncul lama sekali?"
"Ah
itu... Hahaha. Habis kau jalan terus tanpa berhenti, aku kan tidak sanggup
mengikutimu."
"Ini!"
Ryeowook memberikan sebotol air mineral pada Sungmin "Minumlah dulu, kau
banyak berkeringat."
Sungmin
menerima botol itu "Gomawo."
Ryeowook yang biasanya akan segera pulang sekarang
memutuskan untuk mengajak Sungmin ke dalam hutan yang separuhnya mengelilingi
taman itu. Sungmin pun setuju mengikuti teman baiknya itu.
Mereka masuk kesemak-semak, menghabiskan waktu yang cukup
lama untuk tidak kembali tersandung akar-akar pohon yang besar. Sungmin duduk
di batang pohon sedangkan Ryeowook terus berjalan.
"Ryeowook,
tunggu aku!" rengek Sungmin.
Ryeowook
berbalik, "Kau kenapa?"
"Kita
mau sejauh apa lagi? Tidak ada apa-apa disini. Ayo kita kembali! Aku sudah
lelah."
"Ah
benarkah?" Ryeowook mengangguk "Kalau begitu
ayo." kemudian berjalan pulang dengan cepat, dan tidak sengaja menyenggol
sebuah buah hingga jatuh dan pecah.
"Aish...
Ya! Kau makan apa sih setiap hari? Paku ya! Tunggu aku!" kata Sungmin yang
lalu berusaha mengejar temannya itu.
Setelah mereka meninggalkan tempat itu, tiba-tiba sebuah
cahaya berlari mengejar mereka. Cahaya kecil yang tampak seperti kunang-kunang
itu mengikuti mereka berdua dengan perlahan sampai akhirnya memutuskan untuk
mengikuti Ryeowook saat Sungmin melambaikan tangan saat mereka berpisah di
pertigaan.
Ryeowook sampai dirumah, segera mandi dan bersiap untuk
pergi lagi menjaga minimarket yang harus dijaganya setiap hari Minggu itu yang
ada di pinggir blok, di siang yang panas itu. Kunang-kunang juga kembali mengikutinya.
Ryeowook berangkat menggunakan sepeda tuanya berangkat
kesana. Tapi sampai di tengah jalan sekelompok anak nakal menghadang Ryeowook.
"Heiii~
mau kemana Lady Boy?" tanya Heechul, si Preman Sekolah yang hobi bikinT
onar.
"Aku
mau belanja untuk ibuku~" jawab anak dengan ikat kepala dengan suara yang
dibuat-buat seperti anak kecil.
"Tutup
mulutmu! Nanti dia ketakutan..." sambung Heechul kemudian tertawa.
Ryeowook berusaha untuk tidak meladeni mereka, ia menundukkan
kepala kemudian kembali menuntun sepedanya melewati anak-anak nakal itu. Tapi
Heechul malah menyuruh anak buahnya untuk menangkap Ryeowook, Heechul
mengangkat kerah baju Ryeowook dan mencoba memerasnya.
“Aku
tidak punya uang Hyung.”
“Cih,
siapa bilang kau boleh memanggilku Hyung? Sudah cepat berikan uangmu!” paksa
Heechul, yang kemudian langsung menaring dompet Ryeowwok dari saku belakangnya.
Ryeowook mencoba merebutnya kembali, tapi apa daya ia malah
mendapat tinjuan keras dari Heechul sampai pipinya membiru. Lalu setelah ia
didorong hingga jatuh, Ryeowook berusaha berdiri dan menuntun sepedanya ke
tempat kerja.
“Hei
kau! Kenapa terlambat?! Awas ya sampai terlambat lagi, kupecat kau! Cepet
bersihkan dirimu!” omel sang Manager.
“Pak…”
panggil Ryeowook.
“Apa
lagi?!”
“Apa…
kalau saya tidak terlambat lagi, bapak mau menaikkan gaji saya?”
“Apa
kau bilang?!”
“Hmh,
tidak. Tidak ada…” kata Ryeowook yang lalu meinggalakan sang Manager yang
terlihat bingung.
Sekitar
pukul 9 malam, Ryeowook pulang.
Ryeowook tidak seperti anak SMA kebanyakan yang setelah
lelah bermain langsung santai. Pulang kerja Ryeowook langsung mandi dan
membereskan tugas sekolahnya, setelah itu baru tidur. Pagi-pagi sekali ia juga
sudah bangun untuk mengecek pelajaran hari ini dan membuat sarapan sendiri.
Karena Ryeowook tinggal sendiri, ia
ditinggal pergi orang tuanya yang kecelakaan pesawat waktu itu. Bahkan Ryeowook
sekarang lebih pendiam dari biasanya.
Saat Ryeowook selesai bersiap ia
mengangkat tas sekolahnya dan segera menuju pintu. Tapi sesuatu menghalanginya.
Ryeowook menutup matanya dengan punggung tangannya karena suatu cahaya
menyilaukan matanya. Tak lama cahaya itu meredup, Ryeowook membuka matanya,
terlihat seorang gadis cantik berdiri didepan matanya.
“Si…
Siapa kau, kenapa tiba-tiba ada disini?” tanya Ryeowook kaget.
“Aku?”
wanita itu balik bertanya.
‘’Ia
kau, memangnya siapa lagi?” tapi si wanita itu tidak menjawab “Hmm… maaf aku
herus pergi.” Ryeowook melewati gadis itu.
“Tunggu!”
Ryeowook berbalik, “Aku ikut, Ryeowook-ssi!” pinta si wanita itu.
Ryeowook tidak tahu apa yang harus dilakukannya, ia malah
berbalik lagi dan berjalan dengan buru-buru ‘Tuhaannn… apa sih salahku, kenapa
aku selalu dikelilingi orang aneh’ batin Ryeowook.
Tanpa
diperdulikan oleh Ryeowook wanita itu terus mengikutinya, sampai di gerbang
sekolah wanita itu tidak boleh masuk dan bersikeras akan menunggu Ryeowook
keluar. Bosan menunggu wanita itu pergi ke balik semak dan merubah dirinya
kembali mencadi kunang-kunang, dan ia terbang kearah jendela kelasnya Ryeowook.
Ryeowook
yang duduk didekat jendela langsung menyadari ada sesuatu yang mengikutinnya,
ia terus memperhatikan cahaya kecil yang ada diluar jendela, sampai guru yang
sedang mengajar menegurnya.
Jam pulang...
“Ryeowook-ssi!” panggil Sungmin.
Ryeowook menoleh “Hei, sudah kubilang panggil Ryewook
atau Wookie saja, jangan sungkan!”
“Haha, aku belum terbiasa.” Kata Sungmin sambil menggaruk
kepalanya, “Tapi... ada apa dengan wajahmu, apa berandalah itu lagi?” Ryeowook
mengangguk. “Aish anak itu, harus diberi pelajaran!”
“Sudahlah, bertarung tidak akan menyelesaikan masalah.”
“Tapi kan...”
“Ayo, aku traktir ice cream!”
“Kau ini... tapi, baiklah.”
Mereka berdua
berjalan pulang bersama sambil menikmati ice cream mereka, sedangkan si wanita
yang berubah jadi cahaya itu masih mengikuti Ryeowook. Ryeowook yang merasa aneh bertanya pada
Sungmin apa dia merasakan sesuat, tapi Sungmin bilang tidak ada apa-apa.
“Benar kau tidak merasakan sesuatu?”
“Tidak.” Jawab Sungmin sambil meihat kesekeliling.
“Tunggu, tunggu. Ada cahaya di balik punggungmu. Apa kunang-kunang?” kata
Sungmin tersenyum, ia ingin menangkap sesuatu yang dikiranya kunang-kunang itu
tapi benda itu malah pergi ke gang sempit dan keluarlah seorang wanita.
“Dia... yang tadi pagi!” kata Ryeowook.
“Kau kenal dia? Pacarmu ya?”
“Tidak bukan, tadi pagi aku melihat cahaya yang warnanya
sama karena terlalu terang jadi aku menutup mata, lalu....” Ryeowook
menghentikan kata-katanya saat Wanita itu sudah berada tepat didepannya.
“Nona, maaf tapi kau siapa?” tanya Sungmin sopan.
“Aku? Aku..... hmmm”
“Tidak apa, tidak usah malu. Kami anak baik-baik kok.”
Ryeowook
bingung harus berbuat apa karena wanita itu terus mengikuti sambil
memandanginya disepanjang jalan setelah mereka berpisah dengan Sungmin yang
terburu-buru dipertigaan. Sungmin kira wanita itu adalah pacarnya Ryeowook
sehingga ia minta untuk mengenalkannya besok.
Sampai
didepan rumah wanita itu tetap
tidak mau pergi. Karena tak tega meninggalkannya diluar dan takut wanita itu
akan terus berjongkok didepan rumahnya, jadi dengan agak terpaksa ia membawa
wanita itu masuk. Wanita yang mengenakan dress putih polo situ tidak mengenali
dirinya sendiri, bahkan ia tidak punya nama.
“Lalu
kau ini apa?”
“Aku
ini peri. Peri hutan!”
“Hahahaha,
kalau begitu aku raja hutan!” jawab Ryeowook tidak percaya “Baiklah, beritahu
nama dan alamatmu. Aku akan mengantarkanmu pulang.”
“Aku
tidak punya nama, aku hanya peri hutan yang tinggal di hutan yang ada di
belakang taman kesukaanmu itu.”
“Jadi
kau penguntit, apa kau menyukaiku?”
“Pe..
penguntit? Bukan! Aku hanya… aku suka padamu.” Aku si peri.
“Kalau
begitu buktikan!” kata Ryeowook mulai agak kesal.
“Buktikan
apa?“
”Ya
kalau kau memang peri. Kau tahu kan peri bisa semacam sihir.”
Wajah peri itu berubah ketus, ia agak kesal karena namja
yang disukainya itu tidak mempercayainya. Lalu ia menunjuk sebuah jam dinding.
Tak lama suatu cahaya muncul dari jarinya. Cahaya itu menyentuh bagian kaca dindingnya.
Ryeowook agak bingung juga melihat jam yang semulanya jam
tiga sore berubah menjadi jam 06.30. Lalu ia berjalan mendekati jam
dinding itu dan mengambilnya, ia memutar-mutar jam itu kemudian tertawa karena
setiap ia memutarnya kedua jarum jam itu selalu mengikuti.
Ryeowook menoleh “Hei, ini rusak.” Lalu tertawa lagi.
“Uhh.. memang itu sihirnya!”
“Jadi... merusak barang?” Ryeowook
menggeleng, “Sudah cukup, aku mau mandi lalu tidur di kamar. Kau tidur disofa
saja ya? Besok pagi akan aku antar kau ke kantor Polisi”
“Po... polisi?” kata Wanita itu kaget.
“Kau juga tidak tahu?” ia mengangguk “Nona, kau ini
benar-benar dari hutan ya?” Ryeowook kembali menggeleng kemudian
menginggalkannya.
Besok
paginya...
Ryeowook keluar dari kamarnya, matanya masih agak terpejam
sambil ia mengusap-usap rambutnya. Dengan masih agak mengantuk Ryeowook pergi
menuju dapur, ada gadis peri disana. Wanita itu sedang menyibukan diri didapur
dan ia segera menyadari kedatangan Ryeowook disana.
"Ryeowook-ssi,
selamat pagi!"
"Apa
yang kau lakukan?"
"Membuat
makanan." si peri menyodorkan sepiring roti dan secangkir kopi
"Silahkan,"
"Terimakasih.."
lalu Ryeowook mencobanya kopinya dengan ragu "Ini benar kau yang
buat?"
"Ia
dengan kekuatan alam, apa kopinya enak?"
Ryeowook
bangun deri kursinya kemudian mendekatkan wajahnya ke wanita itu "Enak
sekali. Kau... Kalau dilihat dari dekat cantik juga."
"Ap...
Apa?"
"Fanny."
kata Ryeowook kembali duduk dan melahap lagi rotinya.
"Fanny?"
"Iya,
aku rasa nama itu cocok untukmu."
"Tapi
tidak seharusnya aku punya nama."
"Kenapa?
Lalu bagaimana aku harus memanggilmu? 'Hei kau tanpa nama!' apa harus
begitu?" wanita itu terdiam, tapi kemudian tersenyum "Kalau kau ingin
tetap disini..."
"Baiklah
aku suka nama itu!"
Ryeowook mulai percaya pada Fanny yang peri itu, karena
sebelum berangkat kesekolah Fanny merubah wujudnya kembali menjadi cahaya kecil
agar bisa terus ada dekat dengan Ryeowook.
Sampai saatnya waktu istirahat, Fanny masih terus
mengikutinya. Orang lainpun ternyata tidak menyadarinya. Ryeowook pergi
kekantin dan memesan segelas jus lalu duduk sendirian, sedangkan Fanny
beterbangan di depan wajahnya.
"Apa
aku bermimpi bertemu denganmu?" Fanny menggeleng, "Lalu sebenarnya
kau dari mana?"
Fanny
terbang kearah telinga Ryeowook dan membisikan sesuatu "Aku lahir dari
buah." lalu ia terbang lagi ke depan wajah Ryeowook.
"Benarkah?"
Tak
lama setelah itu seseorang berlari sambil berteriak "Ryeowook-ssi!"
ternyata Sungmin.
"Ada
apa, kenapa tegang begitu?"
"Itu...
Mejamu dirusak orang!"
"Hah,
apa?!" Ryeowook segera berlari ke kelasnya.
Dikelas, meja Ryeowook hancur semua kaki mejanya patah dan
ada pesan diatasnya 'Kau bocah, temui aku pulang sekolah di lapangan kota.
14.15 tepat, jangan terlambat! Sepedamu yang jadi taruhannya. Hahaha... Dari
KHC'
"KHC?
Kim Heechul... Orang itu!"
Sepulang sekolah tepat pukul 2 siang, Ryeowook segera
berlari menuju taman itu, tadinya ia tidak mau meladeni preman itu. Tapi ia
sudah membawa sepeda kesayangan Ryeowook dari orang tuanya sebelum mereka
kecelakaan. Fanny pun juga tetap mengikuti Ryeowook begitu juga dengan Sungmin.
Karena sudah terbiasa menempuh jalan yang jauh dengan
kakinya, Ryeowook sampai dalam waktu 10 menit sedangkan Sungmin tertinggal jauh
dibelakangnya. Di taman itu jelas terlihat Heechul dan segerombolan anak-anak
berandalan lainnya yang sudah siap untuk berperang.
“Kembalikan sepedaku!”
“Wahhh... kau cepat juga ya. Padahal tempat ini kan susah
dijangkau.”
“Jangan banyak bicara, cepat kembalikan, atau...”
“Atau apa, kau mau menghajarku?”
Ryeowook memantapkan tinjunya dan bersiap untuk segera
maju dan menghajarnya, tapi kemudian lagi-lagi cahaya muncul didepan wajahnya. Fanny.
Ia melarangnya untuk berkelahi.
Ryeowook ingat
seseorang juga pernah melarangnya untuk berkelahi, yaitu Mi Young. Kepalanya
terasa sakit, perlahan-lahan mengingat kejadian masa lalu yang ingin
dilupakannya itu. Saat itu Ryeowook berumur 10 tahun, saat dimana keluarganya
tertipa musibah kecelakaan pesawat. Sebenarnya Ryeowook juga juga harus ikut
naik kedalam pesawat menuju Amerika pada siang itu, tapi karena Mi Young
memintanya untuk datang ke pesta ulang tahunnya jadi Ryeowook menunda
penerbangannya sampai malam nanti. Tanpa disangka kecelakaan itu terjadi,
pesawat tiba-tiba hilang kendali dan jatuh kelaut dan menyebabkan sebagian
penumpang tewas termasuk orang tua Ryeowook.
Setelah
dilihat-lihat ternyata Fanny mirip dengan Mi Young yang dulu!
~TBC~
~TBC~
TAKE OUT WITH FULL CREDIT!!!
Fanfic & Cover by martha-kpop.blogspot.com / @MarthAngel1004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar