Jumat, 11 Mei 2012

Ryeowook Tiffany Fanfiction : UNNAMED FAIRY Chapter 1


FF Cover Ryeowook fanfiction


UNNAMED FAIRY

Cast : Tiffany(Hwang Mi Young), Ryeowook, Sungmin, Heechul
Genre : Romance, Fiction
Author : Martha

. . . . . . . . . . . . . .

Minggu pagi, namja kira-kira berumur 17 tahun sedang menikmati udara pagi ditaman. Sebelumya ia sudah berjalan cukup jauh untuk mencapai tempat favoritnya ini. Tidak banyak orang yang berolahraga disini, karena tempat ini cukup sulit dijangkau.

"Hahh... Enaknya~" katanya sambil meregangkan tangan.
"Ryeowook-ssi!" teriak seorang namja lain yang datang mendekati orang yang dipanggilnya tadi.
"Ah! Sungmin-ah, ayo sini!" lalu Sungmin duduk tepat disebelahnya "Kau tahu tempat ini?"
"Tidak, aku tadi mengikutimu." jawab Sungmin tersenyum.
"Benarkah? Lalu kenapa kau muncul lama sekali?"
"Ah itu... Hahaha. Habis kau jalan terus tanpa berhenti, aku kan tidak sanggup mengikutimu."
"Ini!" Ryeowook memberikan sebotol air mineral pada Sungmin "Minumlah dulu, kau banyak berkeringat."
Sungmin menerima botol itu "Gomawo."

Ryeowook yang biasanya akan segera pulang sekarang memutuskan untuk mengajak Sungmin ke dalam hutan yang separuhnya mengelilingi taman itu. Sungmin pun setuju mengikuti teman baiknya itu.
Mereka masuk kesemak-semak, menghabiskan waktu yang cukup lama untuk tidak kembali tersandung akar-akar pohon yang besar. Sungmin duduk di batang pohon sedangkan Ryeowook terus berjalan.

"Ryeowook, tunggu aku!" rengek Sungmin.
Ryeowook berbalik, "Kau kenapa?"
"Kita mau sejauh apa lagi? Tidak ada apa-apa disini. Ayo kita kembali! Aku sudah lelah."
"Ah benarkah?" Ryeowook mengangguk "Kalau begitu ayo." kemudian berjalan pulang dengan cepat, dan tidak sengaja menyenggol sebuah buah hingga jatuh dan pecah.
"Aish... Ya! Kau makan apa sih setiap hari? Paku ya! Tunggu aku!" kata Sungmin yang lalu berusaha mengejar temannya itu.

Setelah mereka meninggalkan tempat itu, tiba-tiba sebuah cahaya berlari mengejar mereka. Cahaya kecil yang tampak seperti kunang-kunang itu mengikuti mereka berdua dengan perlahan sampai akhirnya memutuskan untuk mengikuti Ryeowook saat Sungmin melambaikan tangan saat mereka berpisah di pertigaan.

Ryeowook sampai dirumah, segera mandi dan bersiap untuk pergi lagi menjaga minimarket yang harus dijaganya setiap hari Minggu itu yang ada di pinggir blok, di siang yang panas itu. Kunang-kunang juga kembali mengikutinya.
Ryeowook berangkat menggunakan sepeda tuanya berangkat kesana. Tapi sampai di tengah jalan sekelompok anak nakal menghadang Ryeowook.

"Heiii~ mau kemana Lady Boy?" tanya Heechul, si Preman Sekolah yang hobi bikinT onar.
"Aku mau belanja untuk ibuku~" jawab anak dengan ikat kepala dengan suara yang dibuat-buat seperti anak kecil.
"Tutup mulutmu! Nanti dia ketakutan..." sambung Heechul kemudian tertawa.

Ryeowook berusaha untuk tidak meladeni mereka, ia menundukkan kepala kemudian kembali menuntun sepedanya melewati anak-anak nakal itu. Tapi Heechul malah menyuruh anak buahnya untuk menangkap Ryeowook, Heechul mengangkat kerah baju Ryeowook dan mencoba memerasnya.

“Aku tidak punya uang Hyung.”
“Cih, siapa bilang kau boleh memanggilku Hyung? Sudah cepat berikan uangmu!” paksa Heechul, yang kemudian langsung menaring dompet Ryeowwok dari saku belakangnya.

Ryeowook mencoba merebutnya kembali, tapi apa daya ia malah mendapat tinjuan keras dari Heechul sampai pipinya membiru. Lalu setelah ia didorong hingga jatuh, Ryeowook berusaha berdiri dan menuntun sepedanya ke tempat kerja.

“Hei kau! Kenapa terlambat?! Awas ya sampai terlambat lagi, kupecat kau! Cepet bersihkan dirimu!” omel sang Manager.
“Pak…” panggil Ryeowook.
“Apa lagi?!”
“Apa… kalau saya tidak terlambat lagi, bapak mau menaikkan gaji saya?”
“Apa kau bilang?!”
“Hmh, tidak. Tidak ada…” kata Ryeowook yang lalu meinggalakan sang Manager yang terlihat bingung.

Sekitar pukul 9 malam, Ryeowook pulang.

Ryeowook tidak seperti anak SMA kebanyakan yang setelah lelah bermain langsung santai. Pulang kerja Ryeowook langsung mandi dan membereskan tugas sekolahnya, setelah itu baru tidur. Pagi-pagi sekali ia juga sudah bangun untuk mengecek pelajaran hari ini dan membuat sarapan sendiri.
            Karena Ryeowook tinggal sendiri, ia ditinggal pergi orang tuanya yang kecelakaan pesawat waktu itu. Bahkan Ryeowook sekarang lebih pendiam dari biasanya.

            Saat Ryeowook selesai bersiap ia mengangkat tas sekolahnya dan segera menuju pintu. Tapi sesuatu menghalanginya. Ryeowook menutup matanya dengan punggung tangannya karena suatu cahaya menyilaukan matanya. Tak lama cahaya itu meredup, Ryeowook membuka matanya, terlihat seorang gadis cantik berdiri didepan matanya.

“Si… Siapa kau, kenapa tiba-tiba ada disini?” tanya Ryeowook kaget.
“Aku?” wanita itu balik bertanya.
‘’Ia kau, memangnya siapa lagi?” tapi si wanita itu tidak menjawab “Hmm… maaf aku herus pergi.” Ryeowook melewati gadis itu.
“Tunggu!” Ryeowook berbalik, “Aku ikut, Ryeowook-ssi!” pinta si wanita itu.

Ryeowook tidak tahu apa yang harus dilakukannya, ia malah berbalik lagi dan berjalan dengan buru-buru ‘Tuhaannn… apa sih salahku, kenapa aku selalu dikelilingi orang aneh’ batin Ryeowook.
           
Tanpa diperdulikan oleh Ryeowook wanita itu terus mengikutinya, sampai di gerbang sekolah wanita itu tidak boleh masuk dan bersikeras akan menunggu Ryeowook keluar. Bosan menunggu wanita itu pergi ke balik semak dan merubah dirinya kembali mencadi kunang-kunang, dan ia terbang kearah jendela kelasnya Ryeowook.
            Ryeowook yang duduk didekat jendela langsung menyadari ada sesuatu yang mengikutinnya, ia terus memperhatikan cahaya kecil yang ada diluar jendela, sampai guru yang sedang mengajar menegurnya.

Jam pulang...

“Ryeowook-ssi!” panggil Sungmin.
Ryeowook menoleh “Hei, sudah kubilang panggil Ryewook atau Wookie saja, jangan sungkan!”
“Haha, aku belum terbiasa.” Kata Sungmin sambil menggaruk kepalanya, “Tapi... ada apa dengan wajahmu, apa berandalah itu lagi?” Ryeowook mengangguk. “Aish anak itu, harus diberi pelajaran!”
“Sudahlah, bertarung tidak akan menyelesaikan masalah.”
“Tapi kan...”
“Ayo, aku traktir ice cream!”
“Kau ini... tapi, baiklah.”

Mereka berdua berjalan pulang bersama sambil menikmati ice cream mereka, sedangkan si wanita yang berubah jadi cahaya itu masih mengikuti Ryeowook.  Ryeowook yang merasa aneh bertanya pada Sungmin apa dia merasakan sesuat, tapi Sungmin bilang tidak ada apa-apa.

“Benar kau tidak merasakan sesuatu?”
“Tidak.” Jawab Sungmin sambil meihat kesekeliling. “Tunggu, tunggu. Ada cahaya di balik punggungmu. Apa kunang-kunang?” kata Sungmin tersenyum, ia ingin menangkap sesuatu yang dikiranya kunang-kunang itu tapi benda itu malah pergi ke gang sempit dan keluarlah seorang wanita.
“Dia... yang tadi pagi!” kata Ryeowook.
“Kau kenal dia? Pacarmu ya?”
“Tidak bukan, tadi pagi aku melihat cahaya yang warnanya sama karena terlalu terang jadi aku menutup mata, lalu....” Ryeowook menghentikan kata-katanya saat Wanita itu sudah berada tepat didepannya.
“Nona, maaf tapi kau siapa?” tanya Sungmin sopan.
“Aku? Aku..... hmmm”
“Tidak apa, tidak usah malu. Kami anak baik-baik kok.”

            Ryeowook bingung harus berbuat apa karena wanita itu terus mengikuti sambil memandanginya disepanjang jalan setelah mereka berpisah dengan Sungmin yang terburu-buru dipertigaan. Sungmin kira wanita itu adalah pacarnya Ryeowook sehingga ia minta untuk mengenalkannya besok.
            Sampai didepan rumah wanita itu tetap tidak mau pergi. Karena tak tega meninggalkannya diluar dan takut wanita itu akan terus berjongkok didepan rumahnya, jadi dengan agak terpaksa ia membawa wanita itu masuk. Wanita yang mengenakan dress putih polo situ tidak mengenali dirinya sendiri, bahkan ia tidak punya nama.

“Lalu kau ini apa?”
“Aku ini peri. Peri hutan!”
“Hahahaha, kalau begitu aku raja hutan!” jawab Ryeowook tidak percaya “Baiklah, beritahu nama dan alamatmu. Aku akan mengantarkanmu pulang.”
“Aku tidak punya nama, aku hanya peri hutan yang tinggal di hutan yang ada di belakang taman kesukaanmu itu.”
“Jadi kau penguntit, apa kau menyukaiku?”
“Pe.. penguntit? Bukan! Aku hanya… aku suka padamu.” Aku si peri.
“Kalau begitu buktikan!” kata Ryeowook mulai agak kesal.
“Buktikan apa?“
”Ya kalau kau memang peri. Kau tahu kan peri bisa semacam sihir.”

Wajah peri itu berubah ketus, ia agak kesal karena namja yang disukainya itu tidak mempercayainya. Lalu ia menunjuk sebuah jam dinding. Tak lama suatu cahaya muncul dari jarinya. Cahaya itu menyentuh bagian kaca dindingnya.
Ryeowook agak bingung juga melihat jam yang semulanya jam tiga sore berubah menjadi jam 06.30. Lalu ia berjalan mendekati jam dinding itu dan mengambilnya, ia memutar-mutar jam itu kemudian tertawa karena setiap ia memutarnya kedua jarum jam itu selalu mengikuti.

Ryeowook menoleh “Hei, ini rusak.” Lalu tertawa lagi.
“Uhh.. memang itu sihirnya!”
“Jadi... merusak barang?” Ryeowook menggeleng, “Sudah cukup, aku mau mandi lalu tidur di kamar. Kau tidur disofa saja ya? Besok pagi akan aku antar kau ke kantor Polisi”
“Po... polisi?” kata Wanita itu kaget.
“Kau juga tidak tahu?” ia mengangguk “Nona, kau ini benar-benar dari hutan ya?” Ryeowook kembali menggeleng kemudian menginggalkannya.

Besok paginya...

Ryeowook keluar dari kamarnya, matanya masih agak terpejam sambil ia mengusap-usap rambutnya. Dengan masih agak mengantuk Ryeowook pergi menuju dapur, ada gadis peri disana. Wanita itu sedang menyibukan diri didapur dan ia segera menyadari kedatangan Ryeowook disana.

"Ryeowook-ssi, selamat pagi!"
"Apa yang kau lakukan?"
"Membuat makanan." si peri menyodorkan sepiring roti dan secangkir kopi "Silahkan,"
"Terimakasih.." lalu Ryeowook mencobanya kopinya dengan ragu "Ini benar kau yang buat?"
"Ia dengan kekuatan alam, apa kopinya enak?"
Ryeowook bangun deri kursinya kemudian mendekatkan wajahnya ke wanita itu "Enak sekali. Kau... Kalau dilihat dari dekat cantik juga."
"Ap... Apa?"
"Fanny." kata Ryeowook kembali duduk dan melahap lagi rotinya.
"Fanny?"
"Iya, aku rasa nama itu cocok untukmu."
"Tapi tidak seharusnya aku punya nama."
"Kenapa? Lalu bagaimana aku harus memanggilmu? 'Hei kau tanpa nama!' apa harus begitu?" wanita itu terdiam, tapi kemudian tersenyum "Kalau kau ingin tetap disini..."
"Baiklah aku suka nama itu!"

Ryeowook mulai percaya pada Fanny yang peri itu, karena sebelum berangkat kesekolah Fanny merubah wujudnya kembali menjadi cahaya kecil agar bisa terus ada dekat dengan Ryeowook.
Sampai saatnya waktu istirahat, Fanny masih terus mengikutinya. Orang lainpun ternyata tidak menyadarinya. Ryeowook pergi kekantin dan memesan segelas jus lalu duduk sendirian, sedangkan Fanny beterbangan di depan wajahnya.

"Apa aku bermimpi bertemu denganmu?" Fanny menggeleng, "Lalu sebenarnya kau dari mana?"
Fanny terbang kearah telinga Ryeowook dan membisikan sesuatu "Aku lahir dari buah." lalu ia terbang lagi ke depan wajah Ryeowook.
"Benarkah?"
Tak lama setelah itu seseorang berlari sambil berteriak "Ryeowook-ssi!" ternyata Sungmin.
"Ada apa, kenapa tegang begitu?"
"Itu... Mejamu dirusak orang!"
"Hah, apa?!" Ryeowook segera berlari ke kelasnya.

Dikelas, meja Ryeowook hancur semua kaki mejanya patah dan ada pesan diatasnya 'Kau bocah, temui aku pulang sekolah di lapangan kota. 14.15 tepat, jangan terlambat! Sepedamu yang jadi taruhannya. Hahaha... Dari KHC'

"KHC? Kim Heechul... Orang itu!"

Sepulang sekolah tepat pukul 2 siang, Ryeowook segera berlari menuju taman itu, tadinya ia tidak mau meladeni preman itu. Tapi ia sudah membawa sepeda kesayangan Ryeowook dari orang tuanya sebelum mereka kecelakaan. Fanny pun juga tetap mengikuti Ryeowook begitu juga dengan Sungmin.

Karena sudah terbiasa menempuh jalan yang jauh dengan kakinya, Ryeowook sampai dalam waktu 10 menit sedangkan Sungmin tertinggal jauh dibelakangnya. Di taman itu jelas terlihat Heechul dan segerombolan anak-anak berandalan lainnya yang sudah siap untuk berperang.

“Kembalikan sepedaku!”
“Wahhh... kau cepat juga ya. Padahal tempat ini kan susah dijangkau.”
“Jangan banyak bicara, cepat kembalikan, atau...”
“Atau apa, kau mau menghajarku?”

Ryeowook memantapkan tinjunya dan bersiap untuk segera maju dan menghajarnya, tapi kemudian lagi-lagi cahaya muncul didepan wajahnya. Fanny. Ia melarangnya untuk berkelahi.

Ryeowook ingat seseorang juga pernah melarangnya untuk berkelahi, yaitu Mi Young. Kepalanya terasa sakit, perlahan-lahan mengingat kejadian masa lalu yang ingin dilupakannya itu. Saat itu Ryeowook berumur 10 tahun, saat dimana keluarganya tertipa musibah kecelakaan pesawat. Sebenarnya Ryeowook juga juga harus ikut naik kedalam pesawat menuju Amerika pada siang itu, tapi karena Mi Young memintanya untuk datang ke pesta ulang tahunnya jadi Ryeowook menunda penerbangannya sampai malam nanti. Tanpa disangka kecelakaan itu terjadi, pesawat tiba-tiba hilang kendali dan jatuh kelaut dan menyebabkan sebagian penumpang tewas termasuk orang tua Ryeowook.
Setelah dilihat-lihat ternyata Fanny mirip dengan Mi Young yang dulu!

~TBC~


TAKE OUT WITH FULL CREDIT!!!
Fanfic & Cover by martha-kpop.blogspot.com / @MarthAngel1004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar