Sabtu, 03 Desember 2011

FanFiction : Super Junior MISTERi part 2#

Ya nyampe nih di part 2, masih berminat *readers : biasa aja ah* (author mojok bareng Yesung). Oke, lanjut aja ya Let's CEKIDOT!!! ^^


Genre           : Tragedy, Misteri, Friendship
Cast             : Park Jung Soo as Leeteuk
                      Eunhyuk as Lee Hyukjae
                      Donghae as Donghae
Support Cast : SHINee member
                       


*Leeteuk POV*


Keesokan harinya aku memutuskan sekolah, meski dilarang ke dua temanku itu. Kami tetap berjalan bersama, memperhatikan orang-orang terutama anak kelas 10, kelima anak baru itu.

"Oh, annyeong haseyo Hyung!"

Onew! Tapi.. Ia belum ada di mimpiku, mungkin masih aman.

"Ah, Onew! Annyeong, mana teman-teman mu?" tanyaku.
"Ahh~ mereka ada di kantin Hyung, ini aku mau ke toilet, jadi permisi.." jawabnya buru-buru.
"Bye,Annyeong~" teriak Hyukjae pada Onew yang sudah berlalu.
"Bagaimana? Merasakan sesuatu yang aneh?" tanya Donghae pelan.
"Sepertinya tidak.." jawabku singkat.

Kemudian, kami bergegas ke kantin untuk menemui dongsaeng dongsaeng yang mencurigakan(?).

*ONEW POV*
Dikamar mandi...
Hello~ Hello~ Bip!

"Yeoboseyo? Ahh~ ne, lakukan dengan baik jangan sampai ketahuan."

*Leeteuk POV*
Di kantin...
Ah itu mereka! aku melambai. Taemin membalas lambaian ku.

"Annyeong Haseyo Hyung~" sapa Taemin lembut.
"Ah, ye~ maaf sebelumnya aku menayakan ini, apaa... Kalian selalu bersama?" tanya Hyukjae sopan.
"Ah, Hyung gwaenchana.. Mmm, ne~ Onew dan Minho temanku dari SD, Jonghyun dan KEY dari SMP. Kami sudah sepakat masuk SMA ini, hehehe" jawab Taemin.
"Oh iya, Hyung.. Oneeww tadi.."
"Ah, ye~ kami sudah bertemu dengannya tadi, dia mau ke toilet kan?" kata Donghae.

Kami mengobrol cukup lama, sampai Onew datang.

"Oh, Hyungdeul ada dsni?" tanya Onew.
"New, kau lama sekali! Kemana?" tanya KEY.
"Hehe, mian, aku sakit perut.." jawab Onew sambil tersenyum.

Kemudian dia duduk, memesan makanan. Kuperhatikan Minho dari tadi diam, sepertinya dia tidak mudah akrab, lalu aku mencoba mencuri perhatiannya.

"Minho ya!"

Aku berhasil mengagetkannya, dia langsung menoleh padaku.

"Hah?!I.. I.. Iya Hyung?" jawabnya gugup.
"Hehe tidak, aku hanya mengetesmu. Ternyata kau sedang melamun ya? Mianhae ya?" ujarku.

*Hyukjae POV*
Muncha.. Muncha.. Oppa muncha!~

Ada sms, aku membukanya dengan tangan di bawah meja, ada nama "Eeteuk" disana.

"Ya, aku curiga dengan anak ini, kau kan yang ahli menghadapi yang seperti ini". Begitulah isi SMSnya. Lalu aku mulai beraksi...
"Ya! Minho, waktu itu kau bilang kau suka bola kan?"
"mmm.. Aku memang suka bola, tapi rasanya aku tidak pernah bilang pada Hyung" jawanya polos. Aku salah tingkah.
"A, a, ahh... Sudah terlihat, waktu itu aku lihat kau latihan sepak bola" ujarku asal-asalan.

Tanpa pikir panjang, aku menariknya ke tempat lain untuk berbasa basi. Sekaligus mengetahui asal usulnya, kekeke~

*Leeteuk POV*


Hyukjae, aku mengandalkan mu! Hwaiting!

"Oh iya Taemin, kau keliatannya tidak begitu dekat ya dengan Minho?" tanyaku.
"Hehehe, keliatan jelas ya Hyung?" ujarnya sambil menggaruk kepalanya.
"Waeyo? Padahal kau akrab skali dgn mereka.." kata Donghae sambil menunjuk ketiga namja yang kemudian cemberut Onew, Jonghyun dan KEY.
"Begitulah~ Minho itu pendiam, jadi susah didekati" jelas Taemin.
"Ooohh.. Begitu.. Taem, kau punya.."

RRIIINNGGGG!!!

Bel masuk sudah berbunyi, aku berusaha meneruskan kata-kata ku, tapi tidak keburu. Jadi aku minta nomer ponselnya saja. Aku dan Donghae segera berlari ke lantai atas.

Sesampainya di kelas, kudapati Hyukjae sudah duduk manis (?) dimejanya. Pelajaran terakhir di mulai, dan segera berakhir.

Seperti biasa kami pulang bertiga, saat baru mau bertnya pada Hyukjae tentang apa yang di bicarakannya dengan Minho...

PENGUMUMAN! PENGUMUMAN! Minggu ini akan di adakan kelas malam untuk meningkatkan nilai. Siswa yang biasanya masuk pukul 7 akan di majukan menjadi pukul 8, jam pulang yang semula pukul 3 sore menjadi pukul 9 malam. Kelas malam akan dimulai besok... Sekian, dan terimakasih...

Kudengar anak-anak yang berada di koridor mengeluh, termasuk Hyukjae.

"Ke.. Ke.. Kelas.. Ma.. Malam?" tanya Donghae gugup.
"Aiishh.. Kenapa harus ada kelas malam sih? Ini ga' adil!" gerutu Hyukjae.
"Benar, di mimpiku.. Hal itu terjadi di malam hari di sekolah, mungkin memang saat kelas malam ini." ujarku.
"Aish.. Bulu kudukku berdiri.. Hii~" kata Hyukjae.


. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sambil berjalan Hyukjae dan Donghae terus saja menggerutu. Aku berusha menghentikannya dengan menanyakan pada Hyukjae bagaimana Minho.
Ceritanya cukup panjang, sampai baru selesai setelah kami sampai dirumahku. Kami merencanakan akan menginap di sekolah karena akan terlalu berbahaya untuk pulang malam. Tapi kenapa mereka menyiapkan barang-barang di rumahku?

Kemudian, aku mengingat-ingat apa yang baru saja di katakan Hyukjae. Minho punya kisah buruk dengan pacarnya yang sekarang sudah wafat, sama sepertiku. Dia tinggal bersama Jonghyun yang orang tuanya di luar negeri.

"Haaahh... Eothokke?"
"Bagaimana Eeteuk?" tanya Donghae.
"Molla, aku tidak tau siapa yang harus aku curigai. Taemin? Wajahnya sering muncul dalam mimpiku. Minho? Entahlah" jawabku.
"Hahaha! Akhirnya aku selsai menge-pack!" teriak Hyukjae yang memecah konsentrasiku.
"Ya! Ya! Apa yang kau bawa itu? Mau mendaki?!" aku berteriak pada Hyukjae yang membawa tas besar berisi penuh.
"Kata kau tadi boleh bawa apa saja."
"Apa saja yang dibutuhkan dasar Babo!" ujarku.

Setelah selesai menge-pack barang-barang kami pergi tidur.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Drap.. Drap.. Drap
Terdengar derap sepatu berjalan perlahan. Aku merasakan hal aneh dan segera keluar dari kantung tidurku, perlahan aku buka pintu kelas yang saat ini menjadi kamar kami bertiga aku, Donghae dan Hyukjae.
Kudengar derap langkah itu semakin keras, berarti semakin dekat. Aku menggenggam sebuah senter untuk menerangkan ruangan dan juga sebagi alat jaga-jaga. Aku bisa merasakan orang itu menuju kemari, dan tak lama langkahnya berhenti. Kupikir dia berhenti di depan pintuku, aku segera mengangkat senter tinggi tinggi bersiap memukul kemudian menggenggam pegangan pintu kuat kuat, bersiap dalam hati. Hana.. Dul.. Set!!
Ceklerk!
Aku membuka pintu dengan cepat, belum sempat melayangkan senterku. ONEW!? Aku bertanya ada apa kemari? Tapi ia hanya diam kemudian berlutut. Aku kaget dan spontan berjongok lalu memegang kedua pundaknya, ia terjatuh dan aku berusaha menopangnya. Mwoya? Kenapa ini?
Aku menopangnya memegang pundaknya, basah... Saat kulihat tangan ku, DARAH?! Lalu, mungkin disaat terakhirnya ia membisikan sesuatu ke telingaku.
"Tae.. Tae.. Min.. Taemin-ah.. Dia.. Di..dia.. Ad.. Adik..." tanpa sempat menyelesikan ucapannya, dia pergi...

"APA??!!!" aku berteriak, terbangun dari mimpiku.
"Hah.. Hah.. Hah.." nafasku tidak teratur, aku melirik jam 05.15AM.
"Teuk, wae? Ada apa?"

Ternyata Donghae, dia keluar dari kamar mandi. Dia memang rajin bangun pagi.

"Mimpi lagi..." jawabku tidak bersemangat.
"Hufftt.. Bagamana ini? Kau yakin bisa melewati malam ini?"
"Harus. Mau tidak mau, bisa atau tidak." jawab ku lagi.
"Ini keputusanmu.. Aku ikut!" ujar Donghae dengan tersenyum tipis.
"Aku juga ikut!" Hyukjae, ternyata dia dari tadi menguping.

Kami tertawa bersama, sungguh pagi yang hangat...

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . .

Tepat pukul 07.30 kami sampai di sekolah dengan masing-masing membawa tas besar. Sepertinya hanya kami yang berencana menginap di skolah, entahlah dengan yang lain.

Waktu berjalan perlahan... Saat waktu istirahat di kantin aku tidak melihat kelima dongsaeng-dongsaeng itu. Pukul 7 malam, siswa yang lain sudah mendengkur. Pelajaran terakhir merangkum, arrgghh.. Aku benci merangkum.

RINNGGGG!!!

Bel pulang. Huufftt... Hari yang melelahkan, saat semuanya pulang aku mulai menyiapkan kasur lipat. Aku melihat Donghae dan Hyukjae sudah tertidur di meja, hahh.. Aku harus ke kekamar mandi.

"Hmmhh.. Gelap sepertinya aku harus bawa senter." desahku

Perlahan aku membuka pintu, kemudian jalan perlahan mencari kamar mandi. Aku sangat berhati-hati memperhatikan langkahku.

Aku menemukan kamar mandinya, tapi kemudian aku menghentikan langkahku seblum masuk. Ada suara percikan air...

Aku berusaha mengintip, perlahan menyondongkan kepalaku, semakin terlihat... Terlihat! Bagian belakangnya saja (-_-"). Orang itu seketika menoleh dan membuatku kaget, spontan aku berlari tanpa sempat melihat wajahnya.

BRRAAKKK!!

Aku membanting pintu buru-buru masuk ke kelas. Donghae dan Hyukjae terbangun,

"Eeteuk? Ada apa? Kau dari mana?" tanya Donghae yang masih setengah sadar.
"Sini, sini!" kataku menyuruh mereka duduk di kasur bawah sambil menyalakan lilin, karena aku tidak nyaman dengan gelap yang mencekam ini.
"Kenapa sih?" tanya Hyukjae ga' sabaran.
"Apaaa... Ada orang lain yang menginap di sini selain kita?" tanyaku.
"Ga' menutup kemungkinan, kan ada penjaga sekolah juga." jawab Hyukjae.
"Ya! Bukannya penjaga sekolah libur? Kita kan dipercaya kepsek. untuk sekalian menjaga sekolah ini." jelas Donghae.
"Ahh.. Yes, im forget." kata Hyukjae sambil mencoba skill bahasa Inggris ku.
"Ya terus kenapa?" tnya Hyukjae mengingatkan.
"Oh iya! Gini, tadi pas aku mau ke kamar mandi aku dengar ada percikkan air. Pas nyoba ngintip, ehh ada orang, saking kagetnya jadi aku langsung lari kembali ke sini." jelasku.
"Nuguyo?" ujar Hyukjae.
"Molla, apa kita harus menyelidikinya?" tanya Donghae tenang.

Di sela sela kebingungan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki. Kami ber-tiga bergidik kemudian berpelukan (?). Suaranya makin terdengar jelas, dan semakin jelas, lalu berhenti...

Dengan mata melotot heran, aku mencoba bangun untuk melihat siapa disana. Tapi baru setengah berdiri aku terjatuh, dikagetkan oleh suara ketukan pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Nu.. Nu.. Nuguyo? Buka saja, tidak dikunci" kata Hyukjae.
"Isshh.. Kau ini!" kataku berbisik padanya.

Pintu terbuka perlahan, perlahan.. Kemudian disusul oleh suara...

"Hyung?"
"Tae.. Taemin-ah?" tanya ku.
"Leeteuk Hyung?" ujarnya lagi.

Hufftt.. Untung saja, aku kira siapa. Sekarang aku bisa bernafas lega. Aku pun langsung melepaskan diri dari pelukan ke-2 sahabatku itu, dan berdiri.

"Ya! Taemin-ah, kau ini mengagetkanku saja. Kenapa kau ada dsni?" kataku.
"Hyunglah yang mengagetkanku, kukira penyusup tadi. Hyung sedang apa disini?"
"Heeiii... Kan aku yang bertanya lebih dulu" balasku.
"Oh iya ya" ujarnya dengan wajah neomu kyeowo-nya yang tertutup oleh kegelapan (?)
"Jadi gini Hyung, pulang sekolah jam 9 malam bagi kami kemalaman akan susah mendapat angkutan menuju rumah kami. Jadi kami memutuskan minggu ini akan bermalam disini." lanjutnya.
"Kami?" tanya Hyukjae.
"Ne, aku bersama ke-4 temanku. Oh Hyung juga bawa persiapan?" ujar Taemin sambil menatap kasur dengan Donghae sedang mengorok di atasnya.

*Onew POV*


Kemana anak itu? Katanya ke kamar mandi, lama banget.
Aku melirik ke 3 temanku yang lain yang ternyata sudah tertidur pulas.
Kesempatanku...

"Yeobseyo? Ye~ persiapkan dulu. Jangan.. Tunda dulu pelaksanaannya, nanti aku kabari lagi"

PIP!
Ahh.. Aku mau ke kamar mandi dulu.

*Leeteuk POV


Kami mengobrol cukup lama, tak terasa mataku mulai berat. Hyukjae masih asyik mengobrol dengannya jadi aku tidak bisa mengusirnya, aku mulai berbaring bersama Donghae (?).

"Hyung, sudah ngantuk ya?" tanya Taemin yang melihatku mulai berbaring.

Aku kembali bangun dengan sigap karena kaget, lalu aku tersenyum kecil. Taemin mengerti dan pamit pergi kembali ke kamarnya, aku dan Hyukjae mengantarnya sampai depan pintu. Sudah seperti bertamu saja (-_-").

"Annyeong Hyung~"
"Annyeoongg.." jawabku lemas bersama Hyukjae. Setelah itu kami kembali masuk.
"Hyuk sudah ya, aku tidur duluan."
"Ahh.. Teuk, ayo temani aku sebentar lagi." rengek Hyukjae.
"Tidak mau! Aku ngantuk." jawabku.
"Hyuuungg~"
"Isshh.. Mulai lagi menjijikannya, Memangnya kau mau apa?!" jawabku meladeninya.
"Aku... Aku... Aku lapar, hehehe" katanya dengan senyumannya yang kubenci itu, saat seperti ini.
"Apa hehehe?! Ya! Bukannya kau sudah bawa bekal banyak."

Lalu ia megeluarkan makanan dari ranselnya dan mengajakku makan. Aku tambah ngantuk setelah makan, tapi aku ingin ke kamar mandi. Saat aku menoleh dengan maksud mau ditemani Hyukjae, tapi dia malah sudah tidur yaahh.. Terpaksa pergi sendiri, masa mau aku tahan.

Drap.. Drap.. Drap

Terdengar derap sepatu berjalan perlahan.
Kudengar derap langkah itu semakin kencang, berarti semakin dekat. Aku menggenggam sebuah senter untuk menerangkan ruangan dan juga sebagai alat jaga jaga. Aku bisa merasakan orang itu menuju kemari, aku pikir mungkin Taemin, tapi sepertinya tidak mungkin, tak lama langkahnya berhenti. Kupikir dia berhenti di depan pintuku, aku segera mengangkat senter tinggi-tinggi bersiap memukul kemudian menggenggam pegangan pintu kuat kuat, bersiap dalam hati. Hana.. Dul.. Set!!

Ceklerk!

Aku membuka pintu dengan cepat, belum sempat melayangkan senterku. ONEW!? Aku bertanya ada apa kemari? Tapi ia hanya diam kemudian berlutut. Aku kaget dan spontan berjongok dan memegang kedua pundaknya, ia terjatuh dan aku berusaha menopangnya. Mwoya? Kenapa ini?

Aku menopangnya memegang pundaknya, basah... Saat kulihat tangan ku, DARAH?! Lalu, mungkin disaat terakhirnya ia membisikan sesuatu ke telingaku.

"Tae.. Tae.. Min.. Taemin-ah.. Dia.. Di..dia.. Ad.. Adik..." tanpa sempat menyelesikan ucapannya, dia pergi...
"O.. Onew! Onew! Illeona! Ya! Uh, ja.. Jakkuman!" tiba-tiba kepalaku terasa sakit.
"Onew.. Dia meninggal, tapi.. Ini.. Ini mimpi terakhir, sebelumnya... Aku kan yg mati?"

Aaarrggh!!! Rasanya mau mati! Eothokke?! Harus ku apakan Onew?! Apa harus kupanggil Hyukjae dan Donghae?! Ya tentu saja!
Kemudian aku segera berlari ke dalam, lalu brbisik pada kedua Namja tersebut.

"Ya! Ya, illeona! Pali! Ya ya!"
"Emmhh, ada apa?" sahut Donghae yang bangun lebih dulu.

Aku menunjukkan tanganku yg berlumuran darah.

"Ahk! I.. Igeum.. Igeumwoya?!"
"O.. Onew"
"Onew? Kenapa Onew!?"

Aku bingung memberi penjelasan, jadi aku langsung menariknya keluar.

"HAH!" aku kaget setengah mati.
"Ta.. Tadi.. Tadi dia disni, benar sungguh, aku bahkan memegangnya."

Aku menatap Donghae tajam, begitu pun dia. Tanganku gemetar, hampir pingsan tapi mencoba bertahan dengan posisi berdiri...
~Part 2 END~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar