SILENT READER DO NOT ENTER!
Don't Like Don't Read
***
Tittle
: Don't Say Goodbye
Cast : Jung Yonghwa, other CN BLUE member, and Unnamed girl (you can
imagine by yourself ^^)
Rating : T
Genre : Sad Romance
Language : Bahasa Indonesia
Language : Bahasa Indonesia
Length: OneShoot (1022 words)
#You've given me your one last ADIOS but
why do i still wanna believe
I don't know i'm missing you in good time
Don't say goodbye~#
(play : CN Blue - Don't Say Goodbye)
"Kajima..." sorang namja berbicara
dengan lirih. "Kajima..." ulangnya, suaranya semakin melemah.
"Mianhae Oppa. Aku tidak punya pilihan. Aku
harus pergi." seorang Yeoja menutupi ekspresi sedihnya dengan berusaha
tenang, berdiri di depannya bertudungkan payung hitam. Berhadapan dengan namja
yang basah terguyur hujan hari itu.
"Aku tidak bisa hidup tanpamu." kini
sang namja tidak dapat membendung air matanya lagi. Air mata itu meluncur
bersamaan dengan butiran air hujan, isakan pelan namja itu membuat wajahnya
memerah.
Entah karena apa, walaupun hujan air mata itu
terlihat jelas. Melihatnya membuat yeoja itu semakin mengeratkan pegangannya
pada gagang payung. Tapi matanya tidak dapat berbohong, setitik cairan hangat
meluncur perlahan membasahi pipinya.
"Aku membutuhkanmu..." namja bersurai
hitam itu kini berlutut dengan kedua kakinya, hujan seakan memaksanya berhenti.
"Kau tidak boleh.." ia memukul-mukul dada kirinya, berusaha
menyingkirkan rasa sakit yang ada di dalamnya.
Yeoja berpayung itu menatap kasihan padanya. Lama.
Memikirkan hal yang tidak mungkin ia lakukan, karena alasan orang tuanya.
"Mianhae... Yonghwa oppa... Selamat tinggal..." hanya kalimat itu
yang diucapkannya, lalu ia berbalik dan menghilang dibalik derasnya hujan.
***
"Yonghwa-ya, irreona!" seorang namja bersuara
berat meneriakkan namanya sambil mengguncang-guncangkan tubuhnya yang tengah
terbaring.
Yonghwa membuka matanya perlahan, lalu mengerjap
beberapa kali. Ada tiga orang menatap ke bawah, kepadanya. Yonghwa terduduk
saat menyadari siapa ketiga orang tersebut. Lalu ia mengacak rambutnya yang
masih basah dengan frustasi, kemudian melihat kesekeliling dengan menyipitkan
matanya.
"Dimana ini?" katanya tidak menyadari
apa-apa.
"Ini di asrama." jawab namja bersurai
light brown agak panjang dan terikat setengah, namanya Jungshin.
"Asrama?" kata Yonghwa kembali bertanya.
Mendengar itu ketiga namja itu langsung bertukar
pandang, bingung menjelaskan apa yang terjadi.
"Hyung, gwaenchanayo?"
"Maksudmu apa Minhyuk-ah? Aku sehat-sehat
saja. Cuma sepertinya disini aga panas, apa kau tidak menyalakan AC?"
Yonghwa kembali mengacak rambutnya. "Rambutku sampai basah begini."
"Hyung diluar sedang hujan." ujar
Jonghyun memberitahu. "Kau hujan-hujanan tadi. Ya ampun kau terkena
dimensia atau apa?"
Minhyuk dan Jungshin langsung memberikan
deathglare pada Jonghyun, yang hampir membeberkan semuanya. Yonghwa yang
sekarang lebih baik melupakan apa yang baru dialaminya tadi.
-Flashback-
Sebelumnya, 3 namja ini yang tergabung dalam sebuah
band bernama 'Code Name' bersama Yonghwa sebelumnya menelpon Yeojachingu
Yonghwa karena hujan deras begini ia belum juga pulang. Dan ia memberitahu ia
sudah tidak ada Hubungan dengan Yonghwa, ia tidak mau bertemu lagi dengannya.
Tapi yeoja itu terdengar sangat khawatir saat memberitahu keberadaan Yonghwa.
Buru-buru semua member Code Name itu menuju tempat yang diberitahu, dan
mendapatkan Yonghwa masih disana tergeletak setengah sadar.
Minhyuk bilang akan membawanya ke Rumah Sakit,
tapi Yonghwa masih sempat mengancamnya agar tidak membawanya ke RS. Jadi mereka
menurutinya, dan membawa Yonghwa ke Asrama dan segera mengantikan pakaiannya.
-Flashback
end-
"Hujan-hujanan?"
"Ke.. Kehujanan maksudnya." kata Minhyuk
berbohong.
Jonghyun mendekat lalu menyentuh pipi Yonghwa
dengan kedua tangannya. "Aauuhh, panas sekali." Jonghyun buru-buru
menarik kembali tangannya, lalu meniupnya keras-keras. "Pantas saja dia
jadi begitu."
Yonghwa meletakan punggung tangan di dahinya,
untuk memastikan yang Jonghyun katakan. "Kau benar,".
"Sudah sekarang hyung tidur, aku yang akan
membuat makan malam." perintah Jungshin.
"Ani, aku ingin telpon nae yeoja dulu. Aku
ingin tahu apa yang sedang dilakukannya."
"Andwae!" Minhyuk merampas ponsel
Yonghwa. "Jangan banyak bicara. Sudah tidur saja!"
Lalu ketiganya buru-buru pergi ke ruangan lain.
Yonghwa sendiri merasa lelah, jadi ia menyerah dan
segera memejamkan matanya.
#Yonghwa
POV#
"Kajima.." tenggorokanku mulai sakit
meneriakkan kata itu.
Hanya sesosok bayangan hitam berdiri didepanku,
ditengah hujan deras aku memohon sosok itu untuk tidak pergi. Sepertinya jika
sosok itu pergi, seakan aku pasti mati. Walaupun sebenarnya aku tidak mau,
sudah kubilang pada diriku sendiri untuk membiarkan sosok itu pergi, tapi tidak
mudah.
Tidak membutuhkan waktu lama hingga sosok itu
menghiang dari pandanganku.
#Yonghwa
POV end#
Yonghwa terbangun dari mimpinya. Wajahnya dipenuhi
butir peluh, ia berusaha mengatur nafasnya yang terengah.
Merasa sadar sepenuhnya, ia telah kehilangan
wanita yang amat dicintainya. Kali ini ditinggalkan tanpa alasan. Padahal
sehari sebelumnya yeoja itu memberikan perhatian yang amat sangat. Tapi karena
itulah Yonghwa tidak dapat melepasnya begitu saja.
Panas di tubuhnya sudah mereda, tapi panas dihatinya
tidak. Yonghwa meringkuk di kasurnya, membenamkan wajahnya. Jungshin, Minhyuk
bahkan Jonghyun sekalipun tidak berani mendekat apalagi menyentuhnya. Mereka
hanya memperhatikan dari celah pintu.
"Jonghyun hyung, apa Yonghwa hyung sudah
tidur?" tanya Minhyuk.
"Aku rasa belum."
"Posisinya
tidak pernah berubah dari tadi. Apa dia mati?" pikir Jungshin sambil
bergidik.
Jonghyun memukul kepala Jungshin tiba-tiba,
membuat rambutnya agak berantakan. "Kau mendoakan?!"
"Appo!" keluh Jungshin sambil mengusap
kepalanya. "Tentu saja tidak."
Akhirnya Jonghyun memberanikan diri masuk dan
mendekati Hyung-nya yang sedang depresi berat itu. Ia mencegah kedua
dongsangenya mengikuti supaya tidak terjadi keributan. Karena berdekatan dengan
dua orang ini, apa saja mungkin terjadi.
"Hyung, tersenyumlah!" yang diajak
bicara tidak merespon. "Hyung jangan begini!"
"Aku sedang menunggunya kembali."
jawaban Yonghwa mengejutkan Jonghyun. Suaranya agak tidak jelas karena ia terus
membenamkan wajahnya. "Ia bilang akan mencintaiku selamanya."
"Baiklah kau boleh menunggunya. Tapi tidak
begini!"
"LALU APA?!" Yonghwa mengangkat
kepalanya, dan berteriak pada Jonghyun.
Wajahnya memerah karena terlalu lama menunduk.
Matanya juga bengkak dan berwarna kemerahan, air matanya sudah terkuras habis.
"Ani. Jangan menunggunya! Ucapkan saja
selamat tinggal padanya!"
"AKU MENCINTAINYA!"
'PLAKK'
Kini pipi Yonghwa seperti jambu merah yang matang.
"Hyung. Berbohong satu kali tidak
apa-apa...."
***
#Yonghwa
POV#
Angin laut di malam hari mendera wajahku. Dingin.
Hamparan air yang luas ada di hadapanku sekarang. Tidak, aku tidak akan
menenggelamkan diri, aku hanya akan membuang kenanganku atas dirinya.
Berbohong. Kata yang tepat menggambarkan perasaanku saat ini. Sebenarnya aku
tidak berharap kau mengatakan kata 'selamat tinggal'. Kehilanganmu sepanjang
waktu.... Aku akan membiasakan diriku perlahan-lahan.
.
. . . . . . . . . . .
(play
: CN Blue - Arigatou)
Aku
kembali ke asrama.
"Kenapa gelap?" tanyaku pada diri sendiri.
"WELCOME! Jung Yong Hwa Hyung-nim!"
Lampu menyala terang bersamaan dengan sorakan itu.
Ya, aku masih punya mereka. Jonghyun, Minhyuk dan
Jungshin. Teman-teman yang tidak akan meninggalkanku. Gomawo.
Lalu aku memeluk mereka erat sekali, kemudian
menikmati makan malam yang dibuat Jungshin, walaupun rasanya agak sedikit aneh.
Aku cukup senang mereka sudah berusaha menghiburku. Tetapi tetap saja... Aku
masih berharap dia disini...
~END~
RCL Please~ ^^
cr:
Story and Cover by @MarthAngel1004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar