Selasa, 13 November 2012

Fanfiction CN Blue : Don't Say Goodbye (Songfiction)


SILENT READER DO NOT ENTER!
Don't Like Don't Read
***

CN Blue Fanfic Cover


Tittle    : Don't Say Goodbye
Cast  : Jung Yonghwa, other CN BLUE member, and Unnamed girl (you can imagine by yourself ^^)
Rating : T
Genre : Sad Romance
Language : Bahasa Indonesia
Length: OneShoot (1022 words)

#You've given me your one last ADIOS but
why do i still wanna believe
I don't know i'm missing you in good time
Don't say goodbye~#
(play : CN Blue - Don't Say Goodbye)

"Kajima..." sorang namja berbicara dengan lirih. "Kajima..." ulangnya, suaranya semakin melemah.
"Mianhae Oppa. Aku tidak punya pilihan. Aku harus pergi." seorang Yeoja menutupi ekspresi sedihnya dengan berusaha tenang, berdiri di depannya bertudungkan payung hitam. Berhadapan dengan namja yang basah terguyur hujan hari itu.
"Aku tidak bisa hidup tanpamu." kini sang namja tidak dapat membendung air matanya lagi. Air mata itu meluncur bersamaan dengan butiran air hujan, isakan pelan namja itu membuat wajahnya memerah.

Entah karena apa, walaupun hujan air mata itu terlihat jelas. Melihatnya membuat yeoja itu semakin mengeratkan pegangannya pada gagang payung. Tapi matanya tidak dapat berbohong, setitik cairan hangat meluncur perlahan membasahi pipinya.

"Aku membutuhkanmu..." namja bersurai hitam itu kini berlutut dengan kedua kakinya, hujan seakan memaksanya berhenti. "Kau tidak boleh.." ia memukul-mukul dada kirinya, berusaha menyingkirkan rasa sakit yang ada di dalamnya.

Yeoja berpayung itu menatap kasihan padanya. Lama. Memikirkan hal yang tidak mungkin ia lakukan, karena alasan orang tuanya. "Mianhae... Yonghwa oppa... Selamat tinggal..." hanya kalimat itu yang diucapkannya, lalu ia berbalik dan menghilang dibalik derasnya hujan.
***

"Yonghwa-ya, irreona!" seorang namja bersuara berat meneriakkan namanya sambil mengguncang-guncangkan tubuhnya yang tengah terbaring.

Yonghwa membuka matanya perlahan, lalu mengerjap beberapa kali. Ada tiga orang menatap ke bawah, kepadanya. Yonghwa terduduk saat menyadari siapa ketiga orang tersebut. Lalu ia mengacak rambutnya yang masih basah dengan frustasi, kemudian melihat kesekeliling dengan menyipitkan matanya.

"Dimana ini?" katanya tidak menyadari apa-apa.
"Ini di asrama." jawab namja bersurai light brown agak panjang dan terikat setengah, namanya Jungshin.
"Asrama?" kata Yonghwa kembali bertanya.

Mendengar itu ketiga namja itu langsung bertukar pandang, bingung menjelaskan apa yang terjadi.

"Hyung, gwaenchanayo?"
"Maksudmu apa Minhyuk-ah? Aku sehat-sehat saja. Cuma sepertinya disini aga panas, apa kau tidak menyalakan AC?" Yonghwa kembali mengacak rambutnya. "Rambutku sampai basah begini."
"Hyung diluar sedang hujan." ujar Jonghyun memberitahu. "Kau hujan-hujanan tadi. Ya ampun kau terkena dimensia atau apa?"

Minhyuk dan Jungshin langsung memberikan deathglare pada Jonghyun, yang hampir membeberkan semuanya. Yonghwa yang sekarang lebih baik melupakan apa yang baru dialaminya tadi.

-Flashback-
Sebelumnya, 3 namja ini yang tergabung dalam sebuah band bernama 'Code Name' bersama Yonghwa sebelumnya menelpon Yeojachingu Yonghwa karena hujan deras begini ia belum juga pulang. Dan ia memberitahu ia sudah tidak ada Hubungan dengan Yonghwa, ia tidak mau bertemu lagi dengannya. Tapi yeoja itu terdengar sangat khawatir saat memberitahu keberadaan Yonghwa. Buru-buru semua member Code Name itu menuju tempat yang diberitahu, dan mendapatkan Yonghwa masih disana tergeletak setengah sadar.
Minhyuk bilang akan membawanya ke Rumah Sakit, tapi Yonghwa masih sempat mengancamnya agar tidak membawanya ke RS. Jadi mereka menurutinya, dan membawa Yonghwa ke Asrama dan segera mengantikan pakaiannya.
-Flashback end-

"Hujan-hujanan?"
"Ke.. Kehujanan maksudnya." kata Minhyuk berbohong.
Jonghyun mendekat lalu menyentuh pipi Yonghwa dengan kedua tangannya. "Aauuhh, panas sekali." Jonghyun buru-buru menarik kembali tangannya, lalu meniupnya keras-keras. "Pantas saja dia jadi begitu."
Yonghwa meletakan punggung tangan di dahinya, untuk memastikan yang Jonghyun katakan. "Kau benar,".
"Sudah sekarang hyung tidur, aku yang akan membuat makan malam." perintah Jungshin.
"Ani, aku ingin telpon nae yeoja dulu. Aku ingin tahu apa yang sedang dilakukannya."
"Andwae!" Minhyuk merampas ponsel Yonghwa. "Jangan banyak bicara. Sudah tidur saja!"

Lalu ketiganya buru-buru pergi ke ruangan lain.
Yonghwa sendiri merasa lelah, jadi ia menyerah dan segera memejamkan matanya.

#Yonghwa POV#
"Kajima.." tenggorokanku mulai sakit meneriakkan kata itu.

Hanya sesosok bayangan hitam berdiri didepanku, ditengah hujan deras aku memohon sosok itu untuk tidak pergi. Sepertinya jika sosok itu pergi, seakan aku pasti mati. Walaupun sebenarnya aku tidak mau, sudah kubilang pada diriku sendiri untuk membiarkan sosok itu pergi, tapi tidak mudah.
Tidak membutuhkan waktu lama hingga sosok itu menghiang dari pandanganku.
#Yonghwa POV end#

Yonghwa terbangun dari mimpinya. Wajahnya dipenuhi butir peluh, ia berusaha mengatur nafasnya yang terengah.
Merasa sadar sepenuhnya, ia telah kehilangan wanita yang amat dicintainya. Kali ini ditinggalkan tanpa alasan. Padahal sehari sebelumnya yeoja itu memberikan perhatian yang amat sangat. Tapi karena itulah Yonghwa tidak dapat melepasnya begitu saja.
Panas di tubuhnya sudah mereda, tapi panas dihatinya tidak. Yonghwa meringkuk di kasurnya, membenamkan wajahnya. Jungshin, Minhyuk bahkan Jonghyun sekalipun tidak berani mendekat apalagi menyentuhnya. Mereka hanya memperhatikan dari celah pintu.

"Jonghyun hyung, apa Yonghwa hyung sudah tidur?" tanya Minhyuk.
"Aku rasa belum."
"Posisinya tidak pernah berubah dari tadi. Apa dia mati?" pikir Jungshin sambil bergidik.
Jonghyun memukul kepala Jungshin tiba-tiba, membuat rambutnya agak berantakan. "Kau mendoakan?!"
"Appo!" keluh Jungshin sambil mengusap kepalanya. "Tentu saja tidak."

Akhirnya Jonghyun memberanikan diri masuk dan mendekati Hyung-nya yang sedang depresi berat itu. Ia mencegah kedua dongsangenya mengikuti supaya tidak terjadi keributan. Karena berdekatan dengan dua orang ini, apa saja mungkin terjadi.

"Hyung, tersenyumlah!" yang diajak bicara tidak merespon. "Hyung jangan begini!"
"Aku sedang menunggunya kembali." jawaban Yonghwa mengejutkan Jonghyun. Suaranya agak tidak jelas karena ia terus membenamkan wajahnya. "Ia bilang akan mencintaiku selamanya."
"Baiklah kau boleh menunggunya. Tapi tidak begini!"
"LALU APA?!" Yonghwa mengangkat kepalanya, dan berteriak pada Jonghyun.

Wajahnya memerah karena terlalu lama menunduk. Matanya juga bengkak dan berwarna kemerahan, air matanya sudah terkuras habis.

"Ani. Jangan menunggunya! Ucapkan saja selamat tinggal padanya!"
"AKU MENCINTAINYA!"

'PLAKK' Kini pipi Yonghwa seperti jambu merah yang matang.

"Hyung. Berbohong satu kali tidak apa-apa...."

***

#Yonghwa POV#
Angin laut di malam hari mendera wajahku. Dingin. Hamparan air yang luas ada di hadapanku sekarang. Tidak, aku tidak akan menenggelamkan diri, aku hanya akan membuang kenanganku atas dirinya. Berbohong. Kata yang tepat menggambarkan perasaanku saat ini. Sebenarnya aku tidak berharap kau mengatakan kata 'selamat tinggal'. Kehilanganmu sepanjang waktu.... Aku akan membiasakan diriku perlahan-lahan.

. . . . . . . . . . . .

(play : CN Blue - Arigatou)

Aku kembali ke asrama.

"Kenapa gelap?" tanyaku pada diri sendiri.
"WELCOME! Jung Yong Hwa Hyung-nim!" Lampu menyala terang bersamaan dengan sorakan itu.

Ya, aku masih punya mereka. Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin. Teman-teman yang tidak akan meninggalkanku. Gomawo.
Lalu aku memeluk mereka erat sekali, kemudian menikmati makan malam yang dibuat Jungshin, walaupun rasanya agak sedikit aneh. Aku cukup senang mereka sudah berusaha menghiburku. Tetapi tetap saja... Aku masih berharap dia disini...

~END~
RCL Please~ ^^
cr:
Story and Cover by @MarthAngel1004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar