Senin, 02 Juli 2012

HyoHyuk fanfiction : SECRET part 2/2 END



Genre : Romance
Rating : T
Author : @MarthAngel1004
Language : Bahasa Indonesia, Korea
Main Cast :
Eunhyuk / Kim Eunhyuk
Kim Hyoyeon
Support Cast :
Kim Taeyeon SNSD / kakak Eunhyuk
Leeteuk
Siwon
Kyuhyun
Donghae

*Hyoyeon POV*

"NEO??!!" dia berteriak sambil menunjuk padaku. Sedangkan aku berusaha menatapnya dengan ketus, merasa terganggu aku langsung menangkis jari yang menunjukku.
"Ya! Yang sopan kalau bicara pada Sunbae-mu!" balasku.
"Kau, kenapa ada disini?"
"Kau pikir apa? Harus-nya aku yang bertanya, sedang apa kau disini?" jawabku lagi.
"A.. Aku... Aku mau jadi DANCER!"
"Mwo?!" aku tidak percaya, dengan begitu dia akan lebih sering berada dekat dengannku.
"Kenpa kaget bgitu?" ujar-nya datar.
"Ani!"
"Baiklah kalu begitu Sunbae-niimm~ sampai jumpa lagi ya?~" nada bicara-nya seperti meledekku.

Saat latihan pertamanya dia benar-benar berisik, dia tidak henti-hentinya menggoda para senior terutama padaku. Saat menyelesaikan masa-masa paling berat saat latihan tadi , akhirnya waktu pulang tiba.

"Haahh... Lelah sekali, seperti-nya akhir-akhir ini aku kurang fit." keluhku sendiri.
"Hyoyeon-ah!" dia lagi.

Tanpa peduli aku tetap saja berjalan, dan berusaha mempercepat laju kakiku. ‘Jangan mengejarku... Jangan mengejarku... Jaaangan...’

"Hyoyeon-ah?!" aku tertangkap, dia sudah berdiri didepanku saat ini.
"Apa lagi sih?!"
"Waahh... Kalau sedang marah, kenapa kau bisa secantik ini?"
"Ish, dasar gila!" ujarku kemudian berbalik meninggalkan-nya.
"TUNGGU!!!" dia menarik lenganku.
"Apa lag..." ia menyentuh bibirku dengan jari telunjuknya.
"Hyoyeon-ah..."
Ap.. Ap.. Apa yang akan ia lakukan?
"Hyoyeon-ah..."
"O.. Mwoya?!"
"Hyoyeon-ah..." dia terus saja menyebut namaku dengan nada bicara seperti Yadong, setengah berbisik dan menatap dengan tatapan sendu.
"Ah apa sih? Sudah aku mau pulang!" saat aku berbalik lagi, ia kembali menarikku.
"Hyoyeon-ah... Bagaimana, kalau kita ke Spa?"
"Eh? Mwo?"
“Kau mau kan?”

Tidak jauh dari tempat latihan memang ada tempat Spa, tapi aku tidak pernah satu kalipun menginjak tempat itu. Maka dalam kesempatan ini aku berusaha sabar padanya, karena tidak ada ruginya juga kan?

"Jadi kau suka ke Spa?" tanya ku yang sambil menikmati pijatan bersama Eunhyuk.
"Begitulah..."
"Sering?"
"Biasanya 1 bulan sekali, tapi sepertinya aku harus lebih sering. Karena aku akan debut sebagi Dancer." jawabnya percaya diri.
"Neo, Namja? Yeoja?"
"Hah? Nan Namja! Harusnya aku yang meragukanmu..."
“Kenapa?!”
“Tidak, kalau aku mengatakannya aku bisa segera jadi daging cincang.” Candanya.
"Ah kau ini dasar...” ancamku dengan mata melotot “Oh iya kau yang mengajakku kemari ya? Jadi kau yang harus bertanggung jawab atas semua ini."
"Hmmm... Tidak usah khawatir, itu masalah gampang."

Terasa sebentar tapi sangat lama aku bersama Eunhyuk di Spa sampai akhirnya saat keluar langit sudah gelap, setelah sebelumnya kami menikmati beberapa fasilitas di sana yang membuat badanku kini terasa lebih nyaman dan ringan. Sambil menggerakkan leherku kekanan dan kiri, kami kembali berjalan berdampingan bersama.

"Ya! Hyoyeon, lapar tidak?"
"Wae?"
"Ayo kita makan dulu, baru pulang..." Dia berkata seolah anak kecil yang merengek pada ibunya. "Kajja!" Eunhyuk menarik tanganku.

. . . . .

"Ahhh... Mashita~"

Kami pergi ke Kwangjang untuk membeli jajanan, kami makan begitu banyak jajanan disana. Setelah itu kami berjalan-jalan di sekitar lalanan Seoul, melihat boneka, toko-toko aksesoris, sampai bermain melempar bola untuk mendapatkan hadiah. Lemparan bolanya menghasilkan gantungan Ponsel berbentuk seekor monyet kecil yang lucu.

"Ini, untukmu!" kata Eunhyuk sambil memberikan benda itu padaku.
"Hah? Buat apa?"
"Agar kau selalu ingat padaku,"
“Alasan macam apa itu?” tapi ia tidak menurunkan tangannya. "Baiklah aku ambil... Lagi pula ini manis."

*Eunhyuk POV*

Dia menerima pemberianku, bahkan dengan alasan yang kubuat supaya mengingatkannya padaku. Dia bahagia, dia tersenyum. Hatiku... Berdebar...

"Eunhyuk-ah! Coba lihat ini mirip denganmu, hahaha!" Hyoyeon membandingkan wajahku dengan gantungan ponselnya.
"HEI!" protesku.
"Hahaha, mungkin dengan begini aku akan selalu teringat wajahmu begitu melihat monyet kecil ini.."

‘Hahh.. Tidak apalah, yang penting dia senang. Dan mau terus mengingatku.’

"Permisi... Kalian mau berfoto?" tanya seorang Ahjussi.
"Tidak usah, terima kasih." tolak Hyoyeon sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Ayolah, sepasang kekasih harus mengabadikan momen-momen mereka." rayu si Ahjussi.
"A.. Anio, kami bukan..."
"Sudahlah, ayo Ahjussi foto kami ya?" aku merangkul Hyoyeon.

. . . . . .

Sudah sangat malam, dia mengizinkanku mengantarnya sampai ke depan rumah, ia menunjukkan letak rumanya yang berada di pelosok dan jauh dari jalanan kota.  Tumben, ia tidak protes? Ah~ mungkin ia sedang senang.

"Hyoyeon! Annyeong!" salamku saat hendak pulang.
"Annyeong, Eunhyuk-ah. Besok datang tepat waktu ya!"

Dari jauh dia melambai padaku, akupun membalasnya. Hari ini benar benar, waahhh~

Aku mendorong pintu rumah sekuat tenaga, "Aku pulaangg..."
"Ya! Hyuk, dari mana saja kau?"
"Ah Yeonna?"
"Eunhyuk-ah, dari mana saja kau?" tanya Eomma.
"Oh Eomma, mm.. Aku.. Ini.. Cuma jalan sama teman."
"Kenapa sampai selarut ini? Sudah sana mandi, sudah eomma siapkan air panas!"
"OKE!" aku langsung bergegas ke kamar mandi.

*Taeyeon POV*

"AAAAAHHH!!!" aku berteriak saat melihat sesuatu yang tidak kuduga.
"Kenapa kau berteriak?"
"Eunhyuk-ah! Apa yang kau lakukan? Cepat sana keluar!"
"Aku ingin bicara.."
"Iya, tapi pakai dulu bajumu!"

Aku lalu memaksanya keluar. Aku mendorongnya sambil memejamkan mata.

"BRAK!" aku membanting pintu.
"Huh, anak itu kebiasaan, tidak tahu malu! Masa masuk ke kamar Yeoja hanya memakai handuk di bawah?"

Tak berapa lama kemudian...

"Yeonna? Suduh tidur belum?" dia kembali masuk kamarku, tapi kali ini dengan pakaian lengkap.
"Hahh.. Kau lagi? Lihat sekarang sudah jam berapa!"
"Mmm... Baru jam 10, boleh aku bicara sebentar denganmu?"
"Apa?"
"Tahu tidak?" Eunhyuk naik ke ranjangku.
"Kau tadi jalan jalan kan?" tebakku.
"Iya~ tapi bukan jalan jalan biasa."
"Oh, wae?"
"Tadi aku bersama Hyoyeon."
"Eeii... Adikku yang satu ini," ledekku.
"Ah wae? Kau yang menyuruhku buru buru punya pacar!"
"Eh? Jangan jangan... Saat aku menyuruhmu membawa Yeojachingu-mu waktu itu..."
"Omo! Ahhh~ ketahuan juga akhirnya, hehehe."
"Kau! Jadi kau sepakat dengannya? Apa yang kau berikan? Ahh.. Jinjja!"
"Aduh, kenapa jadi Noona yang ribut sih? Sudahlah aku memberikan yang memang seharusnya jadi miliknya. Dan jangan khawatir aku akan segera mendapatkannya!"
"Yasudah kalau begitu, awas ya berani membohongiku!"
"Hehe, aku tidak janji ya. Malam Yeonna~"

*Author POV*

Minggu pagi dengan harapan tinggi, Eunhyuk berangkat ke tempat latihan SME. Berdoa supaya pagi ini ia bisa melihat Hyoyeon.

"Annyeong Haseyo~" sapa Eunhyuk.
"Oh, annyeong Eunhyuk-ah!" sapa oleh salah seorang senior pindahan baru.
"Kyuhyun Sunbaenim?"
"Haha, ne. Tumben datang pagi sekali?"
"Mmm... Ini.. Kebetulan aku bangun pagi, hahaha" canda Eunhyuk.
"Yaaa~ biasakan bangun pagi ya? Jangan hanya kebetulan!"
"Ah ne Sunbaenim."
"Ayo latihan!"

*Eunhyuk POV*

‘Ahh... Hampir 3 jam aku disini, mana Hyoyeon? Kenapa belum datang juga?’

"Eemm.. Sunbaenim! Aku pulang duluan ya!"

Aku buru berlari menuju parkiran, lalu memacu Motorku. Aku berencana mendatangi rumah Hyoyeon, tapi... Oh My God! Dimana rumahnya? Ke arah mana?! Aduuuhhh... Kenapa bisa lupa sih.  Aku berhenti, mengecek ponselku. Hyoo... Ya ampun! Nomernya juga tidak ada di ponselku. Eothokke?!
Dalam kebingunganku, tiba-tiba seorang Yeoja melintasiku. Dia menuju ke apotik, siapa dia? Sepertinya aku mengenalnya dan karena penasaran aku memutuskan menunggunya diluar apotik. Seseorang keluar.

"Hyoyeon-ah!" panggilku, dan benar saja Yeoja itu berbalik.
"Ah, Eunhyuk?" katanya, lalu aku menghampirinya.
"Hyoyeon-ah, kemana kau pagi ini? Kok tidak latihan?"
"Aku..."
"Kau sakit?!" aku mulai khawatir karna nada bicaranya yang ragu itu.
"Ani, bukan aku. Tapi, ibuku."
"Ah, maafkan aku. Tapi, kau akan kembali masuk kan?"
"Anieo..." jawabnya lirih.
"Wae Hyoyeon-ah?"
"Aku sudah tidak ada biaya lagi... Aku sudah lelah, penghasilan sebagai dancer tidak cukup untuk beli obat. Jadi..."
"Kajja!" aku menariknya, memaksanya naik ke motorku, aku mengajaknya ke taman kota.
"Ke.. Kenapa kita kesini?" tanya Hyoyeon.

Tanpa menjawab aku langsung menyetel musik yang keras dari ponselku. Kemudian menatapnya dalam-dalam. Aku tahu mungkin Hyoyeon tidak akan berpengaruh pada ide gila ini, tapi aku tetap harus membujuknya kembali. Hanya dengan cara ini ia bisa kembali ke pelukanku.

"Wae?!"
"Lakukanlah, apa yang kau suka Hyoyeon-ah!" kataku.
"Ap.. Apa maksudmu?"

Kemudian aku menutup matanya dengan telapak tanganku, membiarkannya berkonsentrasi pada lagu yang kuputar. Tak lama kemudian, ia melepaskan tanganku yang menutupi matanya lalu berkata.

"Mianhae Eunhyuk-ah, aku tidak bisa..."
“Kau bisa! Karena aku...”
“Apa?! Kau bukan siapa-siapa bagiku! Pegilah, dan jangan ganggu aku lagi!” Setelah mengatakan itu, Hyoyeon berlalu pergi meninggalkanku yang sekarang merasa bodoh.
"Hyoyeon-ah!" aku mencoba memanggilnya, ia menoleh.
"Aku, minta nomer ponselmu.."
"Eopseo... Aku sudah tidak punya apa-apa lagi Eunhyuk-ah.."

Aku bingung harus mengatakan apa lagi untuk mencegahnya pergi, sampai akhirnya ia sudah lenyap dari pandanganku tanpa kusadari. Bahkan saking bodohnya aku tidak berusaha mengikutinya.
Aku berpikir sejenak mungkin aku masih bisa mencarinya, lalu kembali buru-buru melaju motorku menuju gedung latihan SME. Kulihat Siwon Hyung mau mengunci pintu, karena sore hari waktunya tutup.

"Hyung, tunggu!" teriakku.
"Eunhyuk-ah?"
"Hyung, benar Hyoyeon-ssi sudah keluar dari SME?!"
"Oh, kau belum tahu ya? Iya, katanya dia mau berhenti. Dia bilang dia sudah tidak sanggup lagi berlatih," jelas Siwon Hyung.
"Bohong..." ujarku pelan.
"Hah? Wae?"
"A.. Anio, Hyung kau punya data-data member disini kan? Boleh aku melihatnya?" pintaku.
"Ituuu... Itu file pribadi perusahaan" bisik Siwon Hyung.
"Tolong Hyung... Please... Sekali ini saja! Kau kan orang terpercaya di SME" aku berusaha membujuknya.
"Buat apaaa Eunhyuk-ah?"
"Panjang ceritanya, nanti saja. Ya? Tolong aku.."
"Ahh.. Ya baiklah baiklah, setelah ini kau harus punya alasan yang bagus!"
"Gamsha hamnida Hyung, jeongmal gamsha hamnida.."

. . . . . .

Nama : Kim Hyo Yeon
TTL : Incheon, 22 September
Golongan Darah : AB
Nomer Telepon : 098155 xxxxx
Alamat : -

‘I...Igeumwoya? Kenapa tidak ada alamatnya?’ Percuma saja tadi aku memohon. Akhirnya aku hanya mencatat tanggal ulang tahunnya di ponselku.

"Oke Hyung, gamsha hamnida. Aku pergi dulu ya? Annyeong!"

Seampainya dirumah, seperti biasa dengan lemas aku langsung pergi ke kamar, tanpa mengidahkan suruhan Eomma.

“Dimana kau saat ini Hyoyeon-ah? Nan, jeongmal bogoshipoyo.”

*Hyoyeon POV*

Dirumah, selain menjaga ibuku aku tidak tahu apa lagi yang bisa aku lakukan. Yang aku lakukan hanya memandang Eunhyuk yang lucu dan berukuran mini.  Aku memutar mutar kalung ponsel berbentuk monyet kecil lucu yang mengingatkanku padanya, Eunhyuk...

. . . . . . . . .

14th February Valentine's Day

*Eunhyuk POV*

"Eunhyuk-ah! Kajja, PALLI!"
"Argh, tunggu Noona..."
"Aku duluan~"

Aku buru-buru berlari keluar mengejar Noona yang sudah masuk sedalam mobil hitamnya, masih dengan satu kaki tanpa sepatu.

"Ya! Kau ini lam..." Yeonna menghentikan ocehannya.
"YA! Bau apa ini? Kau sudah mandi belum?!" Ia kembali berteriak.
"Apa maksudmu?! Kau menungguku lama kau pikir apa yang aku lakukan?!" balasku.
"Oke baiklah, ganti kaos kakimu!"
"Ini baru kuganti..."
"Jeongmal? Ishh, kalu begitu ganti kakimu itu!"
"Yap beres, kajja!" kataku mengacuhkan kata-katannya.
"Ouhh..." keluhnya.

Kami akan pergi ke festival Valentine's Day di kota, Taeyeon Noona mengantarku untuk ikut performance. Leeteuk Hyung tidak menjemput Taeyeon Noona karena Yeonna yang akan mengantarku, mereka berdua sudah berjanji akan bertemu nanti disana.

"Eunhyuk-ah."
"Hm?"
"Neo... Kenapa tidak bersama teman-teman Dancer mu?"
"Aish, lalu apa gunanya dirimu?"
"Hahaha, kau mau mati?" ancamnya.
"Lalu kenapa tidak bersama... Oh iya, Hyoyeon!" Yeonna melanjutkan.
"A, itu... Aku..."
"Wae? Kenapa grogi begitu?"
"Di... Dia pindah rumah!" kataku mantap.
"Benarkah, lalu tidak kau susul dia?” aku memberikannya tatapan malas setelah pertanyaan itu “ Ah.. arasseo."

. . . . . . . . . .

"Sampai!"
"Aku tahu..." ujarku.

Kami keluar dari mobil, pandanganku langsung tertuju pada Yeonna yang tengah berlari ke arah Leeteuk Hyung.
Waahhh... Leeteuk Hyung tampan sekali, selalu trendi seperti biasa. Rambut cokelatnya, pakaiannya, bahkan aksesoris, sampai sepatunya. Semuanya barang yang sudah pernah kulihat ia memakainya, tapi bagaimana ia memadukannya membuat barang-barang itu seperti baru.

"Eunhyuk-ah, aku tinggal ya? ANNYEONG!" Yeonna berteriak, membuatku sadar.
"Ah, YE!" balasku.
"Hey Eunhyuk!"
"Kyuhyun Hyung!"
"Kau sendiri?"
"Ani, tadi aku datang bersama kakakku."
"Ah... Oh iya, Are You Ready?"
"O Yeah! Hahaha."
"Oke, kajja! Aku mau memperkenalkanmu pada anggota baru."
"Siwon Hyung datang tidak? Hah apa? anggota baru?"

. . . . . .

*Hyoyeon POV*

Haahh Valentine... Akan terlewat seperti biasanya tanpa seorang Namja.

"Ibu~ Happy Valeantine, aku sayang ibu..." ucapku pada Ibu yang terbaring di kasur.
"Hmm... Ya sayang."
"Ini untuk ibu, ini bagus buat kesehatan." kataku memberikan sekotak cokelat.
"Hahaha terima kasih... Ibu juga punya sesuatu, ini..." ibu menyerahkan sebuah amplop padaku.
"Apa ini bu?" tanyaku sambil hendak membuka amplop tersebut. "Ibu... Ini?"
"Ibu ada sedikit uang, pakailah.. Pergi bersenang-senang di festival kota!"
"Anio, lebih baik ini untuk obat ibu.." aku mengembalikannya.
"Ibu akan sedih jika kau tidak menerimanya..."
"Tapi bu..."
"Sudah, pergilah temukan pria yang kau cintai itu!"
Aku menatap ibu, kemudian memeluknya.
"Terimakasih Bu..."

Aku pamit pergi pada Ibu, dan menitip pesan pada tetangga-tetangga untuk tolong memperhatikan Ibuku.

. . . . . . .

*Eunhyuk POV*

"Hyung, kita kemana?" tanyaku.
"Itu disitu, kajja!"
Aku hanya bisa menuruti Kyuhyun Hyung...
"Nah ini dia. Donghae-ya!" panggil Kyuhyun Hyung.
"Ah, annyeong haseyo. Sunbaenim"
"Eunhyuk-ah, ini dia yang namanya Donghae." Kyuhyun Hyung memperkenalkannya padaku.
"Ah ye, annyeong haseyo. Eunhyuk imnida, bangapseumnida."
"Annyeong haseyo, Lee Donghae imnida."
"Kyuhyun-ah!" terdengar suara dari arah lain.
"Ah YE!" balasnya.
"Ya, kalian ngobrol dulu saja. Aku pergi dulu." lanjut Kyuhyun Hyung.
"Ne~" balasku dan Donghae berbarengan.

Kyuhyun Hyung akhirnya meninggalkan kami berdua. Ahh, aku tidak tahu apa yang mau aku katakan karena aku bukan orang yang pintar bicara.

"Donghae-ya!" panggilku.
"Ah ne Sunbaenim?"
"Yaaa~ kau benar-benar anak baru. Biasa saja memanggilku."
"Ne, Hyung."
"Hyung? Ya, apa aku terlihat setua itu? Berapa umurmu?" tanyaku.
"Nan? Mmmm... Sekitar 17 lebih." jawabnya ragu.
"Jinjja? Hahaha, panggil aku Eunhyuk kalau begitu!"
"Hah? Kau juga siswa SMA? Aku tidak percaya."
"O! Neo, bagaimanapun aku Sunbae-mu!"
"Hahahaha" kami tertawa bersama.

*Hyoyeon POV*
Haaahh... Dingin, padahal sudah siang.

Aku turun dari bis, dan masuk ke area festival. Orang-orang yang ada disini semuanya berpasangan, aku jadi merasa seperti orang bodoh. Datang ke festival Valentine sendirian? Aku jalan saja, mencari siapa tahu ada hal yang bagus. “O, ada konser!” Aku mendekat...
Ah sudah mau mulai, ada beberapa orang diatas panggung membelakangi penonton. Satu persatu berbalik, ahaha tampan. Saat yang terakhir...

“Eun... Eunhyuk?!”

Aku buru-buru berbalik, berjalan cepat, dan bersembunyi di balik pohon. Aku hanya bisa melihatnya dari jauh, jantungku berdetak kencang.
‘Aaa.. Igeumwoya? Wae?! Sudahlah aku pergi.’
Dep! Sesuatu menangkapku dari belakang,
OMO! Nugu-ya?!’

"Hyoyeon-ah~" seperti suara yang kukenal. "Hyoyeon kan?"

Kemudian orang itu memegang kedua pundakku lalu memutar badanku. Saat kulihat wajahnya, benar. Memang orang yang kukenal Eunhyuk!

"Ah, Eunhyuk? Sedang apa disini?" sapaku berusaha tidak terlihat canggung.
"Aku mengisi acara bersama temanku, kau?"
"Aku... Aku..." aku tidak punya alasan, eothokke?
"EUNHYUK!" seseorang berteriak, hahh selamat.
"Eunhyuk-ah!" orang itu berlari ke arah kami.
"Donghae? Ada apa?" tanya Eunhyuk.
"Kyu.. Kyuhyun Hyung dan Siwon Hyung..." ujarnya terengah-engah.

*Eunhyuk POV*

"Ada apa? Kenapa?" tanyaku.
"Mereka... Mereka pingsan!"
"Hah?! Kenapa bisa?"
"Aku juga tidak tahu, ah.. Ayo pali!" ajak Donghae.
"Ah wae? Siwon dan Kyuhyun Sunbaenim?! Aku ikut." sela Hyoyeon.
"Siapa dia, Eunhyuk-ah?" tanya Donghae.
"Dia... Temannya Siwon Hyung. Ah sudah kajja!" kami langsung berlari menuju backstage.

. . . . . . . . . . .

"Siwon Hyung! Kyuhyun Hyung!" teriakku.
"Sejak kapan ini?" tanyaku pada Donghae, tapi ia hanya mengangkat bahu.
"Eunhyuk-ah..."
"Siwon Hyung?!"
"Aku... Perutku sakit..." ringis Siwon Hyung.
"Ne?" aku memandangnya bingung.
"Masih ada perform terakhir aku dengan Yuri, tapi sepertinya aku tidak akan bisa..."
"Hah! Ne?"
"Kau... Bisakan gantikan aku?"
"NE?!" aku kaget tidak percaya.
"Hyung, nan andwae! Kenapa aku?" tolakku.
"Tadinya Kyuhyun yang jadi cadanganku, tapi liat dia sekarang.."
"Ahhh... Tapi..." aku mulai berpikir.
"Lakukan dengan Hyoyeon!" ujar Siwon Hyung tiba-tiba.
"MWO?!" serentak aku dan Hyoyeon berteriak.

. . . . . . . . . . . . . . .

"Hyoyeon-ah tidak ada jalan lain..." Kami berdiam diri di bawah pohon, berpikir dan berpikir.
"Bagaimana ini? Sudah tidak ada waktu lagi untuk berlatih... Sudah temukan lagunya?" kata Hyoyeon.
"Hahhh..." desahku.
"YA! PERHATIAN! KITA SUDAH SAMPAI DI PENGHUJUNG ACARA, LANGSUNG SAJA PENUTUPAN! PLEASE WELCOME, SM DANCER!"
"Euhyuk-ah, eothokke? Aku tidak bisa!" keluh Hyoyeon.
(Super Junior - My All Is In You reff)

Tanpa berpikir lagi, aku langsung menariknya ke atas panggung dan berusaha mengumpulkan rasa percaya diri yang banyak. Hyoyeon menatapku tajam, aku kembali menatapnya penuh dengan rasa percaya diri yang sudah kukumpulkan. Aku berbisik...

"Trust... Me..." Aku mendekapnya dengan gerakan dansa, serta memegang erat tangan dinginnya lalu perlahan memasang sebelah headset ditelinganya.

*Hyoyeon POV*

Aku bingung bagaimana aku... Kami bisa melakukannya. Tapi saat Eunhyuk membagi headsetnya. Hening... Kemudian tak lama, kurasakan tubuhku melayang.
(DBSK - Begin reff)
Bisa kurasakan, musik mengalir... Bukan dari I-pod-nya, tapi muncul dari kepalaku, sesuatu yang sangat hangat bagikan dialam mimpi dimana tidak ada seorangpun yang bisa menggangguku. Aku begitu menikmatinya, tubuhku terasa sangat ringan rasanya seperti... Terbang...

. . . . . . . . . .

"HOOO~ DAEBAK!!! YE YE YE!~" suara sorakkan menggema ditelingaku.

Aku baru tersadar, aku berakhir di pelukan Eunhyuk.

"Saranghaeyo..." Eunhyuk berbisik padaku, lalu menggandengku turun panggung.

Saat turun ada Siwon dan Kyu Sunbaenim didepan kami, bertepuk tangan dengan semangat.

"Sunbaenim, apa yang...?" tanyaku.
"Chukkae! Pasangan baru nih~" kata Siwon.
"Kok? Sunbaenim~" rengekku.
"Eunhyuk-ah, aktingku bagus tidak?" canda Siwon lagi.
"Akting? Sakit perut itu? Hah apanya yang bagus? SBS tidak akan menerima Hyung" jawab Eunhyuk.
"Hahahaha." kami semua tertawa.
"Tunggu, tapi buat apa kalian ber-akting?" tanyaku.
"Kami? Aku tidak.." jawab Kyuhyun Sunbaenim.
"Hehe, yah... Untuk menyatukan kalian. Apa lagi?" sambung Siwon.
"Hah?! Me.. Apa? Wae?" tanyaku kaget.
"Kau tahu? Setiap hari Eunhyuk menanyakanmu. Hahh, kepalaku sakit mendengarnya, makanya kembalilah ke grup Hyoyeon-ah!"

Aku melihat ke arah Eunhyuk, ia menggaruki kepalanya.

"Eunhyuk-ah, kau?"
"Ehm, ne?" ia salah tingkah.
"Eunhyuk-ah, jangan lakukan itu."
"Apa? Yang mana?"
"Jangan menggaruk kepalamu seperti itu!"
"Ah, NEO!" ia mengerti maksudku.
"Ah sudah sudah, Hyoyeon-ah kau mau kan kembali lagi?" sela Siwon.
"Aku mau, tapi tidak bisa..." aku menunduk.
"Tenang, masalah biaya kami siap membantu!"
"Gamsha hamnida, tapi ini juga soal ibu-ku. Ibu sedang sakit aku tidak bisa terus-menerus meninggalkannya..."
"Aku akan membawa ibu-mu untuk dirawat!"
"Tae... Taeyeon Eonni?!" kataku kaget.

*Eunhyuk POV*

"Noona?!"
"Hyoyeon, aku mau membantumu. Raihlah cita-citamu bersamanya!" lanjut Noona.

Setelah mendengar kata-kata itu Hyoyeon menangis, kemudian membungkukkan badan, menuangkan kebahagiannya dan juga rada terimakasih yang amat sangat.

"Gamsha hamnida... Jeongmal... Jeongmal gamsha hamnida... Sunbaenim, Seongseunim, Dongsaeng, Eonni, Oppa.. Jeongmal Gamsha hamnida semuanya... Hiks."

Aku senang sekarang...

. . . . . . . . . . . . . . . .

Ahhh~ Tiga Tahun Sudah!

"OPPA!" begitu Hyoyeon memanggilku, kami berada di Universitas sekarang. Kami terkenal sebagai "Dancing King & Queen".
"Ahjussi~ <3" begitu mereka memanggilku, Kyungsang dan Kyumin. Mereka anak dari Taeyoon Noona dan Leeteuk Hyung.
"Eunhyuk-ah!" hahaha dan teman - temanku tetap memanggilku seperti itu.

~END~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar