Genre : Romance
Rating : T
Author : @MarthAngel1004
Language : Bahasa Indonesia,
Korea
Main Cast :
Eunhyuk / Kim Eunhyuk
Kim Hyoyeon
Support Cast :
Kim Taeyeon SNSD / kakak
Eunhyuk
Leeteuk
Siwon
Kyuhyun
Donghae
*Hyoyeon POV*
"NEO??!!" dia berteriak
sambil menunjuk padaku. Sedangkan aku berusaha menatapnya dengan ketus, merasa
terganggu aku langsung menangkis jari yang menunjukku.
"Ya! Yang sopan kalau
bicara pada Sunbae-mu!" balasku.
"Kau, kenapa ada
disini?"
"Kau pikir apa?
Harus-nya aku yang bertanya, sedang apa kau disini?" jawabku lagi.
"A.. Aku... Aku mau jadi
DANCER!"
"Mwo?!" aku tidak
percaya, dengan begitu dia akan lebih sering berada dekat dengannku.
"Kenpa kaget
bgitu?" ujar-nya datar.
"Ani!"
"Baiklah kalu begitu Sunbae-niimm~
sampai jumpa lagi ya?~" nada bicara-nya seperti meledekku.
Saat
latihan pertamanya dia benar-benar berisik, dia tidak henti-hentinya menggoda
para senior terutama padaku. Saat menyelesaikan masa-masa paling berat saat
latihan tadi , akhirnya waktu pulang tiba.
"Haahh... Lelah sekali,
seperti-nya akhir-akhir ini aku kurang fit." keluhku sendiri.
"Hyoyeon-ah!" dia
lagi.
Tanpa
peduli aku tetap saja berjalan, dan berusaha mempercepat laju kakiku. ‘Jangan mengejarku... Jangan mengejarku...
Jaaangan...’
"Hyoyeon-ah?!" aku
tertangkap, dia sudah berdiri didepanku saat ini.
"Apa lagi sih?!"
"Waahh... Kalau sedang
marah, kenapa kau bisa secantik ini?"
"Ish, dasar gila!"
ujarku kemudian berbalik meninggalkan-nya.
"TUNGGU!!!" dia
menarik lenganku.
"Apa lag..." ia
menyentuh bibirku dengan jari telunjuknya.
"Hyoyeon-ah..."
Ap.. Ap.. Apa yang akan ia
lakukan?
"Hyoyeon-ah..."
"O.. Mwoya?!"
"Hyoyeon-ah..." dia
terus saja menyebut namaku dengan nada bicara seperti Yadong, setengah berbisik
dan menatap dengan tatapan sendu.
"Ah apa sih? Sudah aku
mau pulang!" saat aku berbalik lagi, ia kembali menarikku.
"Hyoyeon-ah...
Bagaimana, kalau kita ke Spa?"
"Eh? Mwo?"
“Kau mau kan?”
Tidak
jauh dari tempat latihan memang ada tempat Spa, tapi aku tidak pernah satu
kalipun menginjak tempat itu. Maka dalam kesempatan ini aku berusaha sabar
padanya, karena tidak ada ruginya juga kan?
"Jadi kau suka ke
Spa?" tanya ku yang sambil menikmati pijatan bersama Eunhyuk.
"Begitulah..."
"Sering?"
"Biasanya 1 bulan
sekali, tapi sepertinya aku harus lebih sering. Karena aku akan debut sebagi Dancer."
jawabnya percaya diri.
"Neo, Namja?
Yeoja?"
"Hah? Nan Namja! Harusnya
aku yang meragukanmu..."
“Kenapa?!”
“Tidak, kalau aku
mengatakannya aku bisa segera jadi daging cincang.” Candanya.
"Ah kau ini dasar...” ancamku
dengan mata melotot “Oh iya kau yang mengajakku kemari ya? Jadi kau yang harus
bertanggung jawab atas semua ini."
"Hmmm... Tidak usah
khawatir, itu masalah gampang."
Terasa
sebentar tapi sangat lama aku bersama Eunhyuk di Spa sampai akhirnya saat
keluar langit sudah gelap, setelah sebelumnya kami menikmati beberapa fasilitas
di sana yang membuat badanku kini terasa lebih nyaman dan ringan. Sambil
menggerakkan leherku kekanan dan kiri, kami kembali berjalan berdampingan
bersama.
"Ya! Hyoyeon, lapar
tidak?"
"Wae?"
"Ayo kita makan dulu,
baru pulang..." Dia berkata seolah anak kecil yang merengek pada ibunya. "Kajja!"
Eunhyuk menarik tanganku.
. . . . .
"Ahhh... Mashita~"
Kami
pergi ke Kwangjang untuk membeli jajanan, kami makan begitu banyak jajanan
disana. Setelah itu kami berjalan-jalan di sekitar lalanan Seoul, melihat
boneka, toko-toko aksesoris, sampai bermain melempar bola untuk mendapatkan
hadiah. Lemparan bolanya menghasilkan gantungan Ponsel berbentuk seekor monyet
kecil yang lucu.
"Ini, untukmu!"
kata Eunhyuk sambil memberikan benda itu padaku.
"Hah? Buat apa?"
"Agar kau selalu ingat
padaku,"
“Alasan macam apa itu?” tapi
ia tidak menurunkan tangannya. "Baiklah aku ambil... Lagi pula ini
manis."
*Eunhyuk POV*
Dia
menerima pemberianku, bahkan dengan alasan yang kubuat supaya mengingatkannya
padaku. Dia bahagia, dia tersenyum. Hatiku... Berdebar...
"Eunhyuk-ah! Coba lihat
ini mirip denganmu, hahaha!" Hyoyeon membandingkan wajahku dengan
gantungan ponselnya.
"HEI!" protesku.
"Hahaha, mungkin dengan
begini aku akan selalu teringat wajahmu begitu melihat monyet kecil ini.."
‘Hahh..
Tidak apalah, yang penting dia senang. Dan mau terus mengingatku.’
"Permisi... Kalian mau
berfoto?" tanya seorang Ahjussi.
"Tidak usah, terima kasih."
tolak Hyoyeon sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Ayolah, sepasang
kekasih harus mengabadikan momen-momen mereka." rayu si Ahjussi.
"A.. Anio, kami
bukan..."
"Sudahlah, ayo Ahjussi
foto kami ya?" aku merangkul Hyoyeon.
. . . . . .
Sudah
sangat malam, dia mengizinkanku mengantarnya sampai ke depan rumah, ia
menunjukkan letak rumanya yang berada di pelosok dan jauh dari jalanan kota. Tumben, ia tidak protes? Ah~ mungkin ia sedang
senang.
"Hyoyeon!
Annyeong!" salamku saat hendak pulang.
"Annyeong, Eunhyuk-ah.
Besok datang tepat waktu ya!"
Dari
jauh dia melambai padaku, akupun membalasnya. Hari ini benar benar, waahhh~
Aku mendorong pintu rumah
sekuat tenaga, "Aku pulaangg..."
"Ya! Hyuk, dari mana
saja kau?"
"Ah Yeonna?"
"Eunhyuk-ah, dari mana
saja kau?" tanya Eomma.
"Oh Eomma, mm.. Aku..
Ini.. Cuma jalan sama teman."
"Kenapa sampai selarut
ini? Sudah sana mandi, sudah eomma siapkan air panas!"
"OKE!" aku langsung
bergegas ke kamar mandi.
*Taeyeon POV*
"AAAAAHHH!!!" aku
berteriak saat melihat sesuatu yang tidak kuduga.
"Kenapa kau
berteriak?"
"Eunhyuk-ah! Apa yang
kau lakukan? Cepat sana keluar!"
"Aku ingin
bicara.."
"Iya, tapi pakai dulu
bajumu!"
Aku
lalu memaksanya keluar. Aku mendorongnya sambil memejamkan mata.
"BRAK!" aku
membanting pintu.
"Huh, anak itu
kebiasaan, tidak tahu malu! Masa masuk ke kamar Yeoja hanya memakai handuk di
bawah?"
Tak berapa lama kemudian...
"Yeonna? Suduh tidur
belum?" dia kembali masuk kamarku, tapi kali ini dengan pakaian lengkap.
"Hahh.. Kau lagi? Lihat
sekarang sudah jam berapa!"
"Mmm... Baru jam 10,
boleh aku bicara sebentar denganmu?"
"Apa?"
"Tahu tidak?"
Eunhyuk naik ke ranjangku.
"Kau tadi jalan jalan
kan?" tebakku.
"Iya~ tapi bukan jalan
jalan biasa."
"Oh, wae?"
"Tadi aku bersama
Hyoyeon."
"Eeii... Adikku yang
satu ini," ledekku.
"Ah wae? Kau yang
menyuruhku buru buru punya pacar!"
"Eh? Jangan jangan...
Saat aku menyuruhmu membawa Yeojachingu-mu waktu itu..."
"Omo! Ahhh~ ketahuan
juga akhirnya, hehehe."
"Kau! Jadi kau sepakat
dengannya? Apa yang kau berikan? Ahh.. Jinjja!"
"Aduh, kenapa jadi Noona
yang ribut sih? Sudahlah aku memberikan yang memang seharusnya jadi miliknya.
Dan jangan khawatir aku akan segera mendapatkannya!"
"Yasudah kalau begitu,
awas ya berani membohongiku!"
"Hehe, aku tidak janji
ya. Malam Yeonna~"
*Author POV*
Minggu
pagi dengan harapan tinggi, Eunhyuk berangkat ke tempat latihan SME. Berdoa
supaya pagi ini ia bisa melihat Hyoyeon.
"Annyeong Haseyo~"
sapa Eunhyuk.
"Oh, annyeong Eunhyuk-ah!"
sapa oleh salah seorang senior pindahan baru.
"Kyuhyun
Sunbaenim?"
"Haha, ne. Tumben datang
pagi sekali?"
"Mmm... Ini.. Kebetulan
aku bangun pagi, hahaha" canda Eunhyuk.
"Yaaa~ biasakan bangun
pagi ya? Jangan hanya kebetulan!"
"Ah ne Sunbaenim."
"Ayo latihan!"
*Eunhyuk POV*
‘Ahh...
Hampir 3 jam aku disini, mana Hyoyeon? Kenapa belum datang juga?’
"Eemm.. Sunbaenim! Aku
pulang duluan ya!"
Aku
buru berlari menuju parkiran, lalu memacu Motorku. Aku berencana mendatangi
rumah Hyoyeon, tapi... Oh My God! Dimana rumahnya? Ke arah mana?! Aduuuhhh...
Kenapa bisa lupa sih. Aku berhenti,
mengecek ponselku. Hyoo... Ya ampun! Nomernya juga tidak ada di ponselku.
Eothokke?!
Dalam
kebingunganku, tiba-tiba seorang Yeoja melintasiku. Dia menuju ke apotik, siapa
dia? Sepertinya aku mengenalnya dan karena penasaran aku memutuskan menunggunya
diluar apotik. Seseorang keluar.
"Hyoyeon-ah!"
panggilku, dan benar saja Yeoja itu berbalik.
"Ah, Eunhyuk?" katanya,
lalu aku menghampirinya.
"Hyoyeon-ah, kemana kau
pagi ini? Kok tidak latihan?"
"Aku..."
"Kau sakit?!" aku
mulai khawatir karna nada bicaranya yang ragu itu.
"Ani, bukan aku. Tapi,
ibuku."
"Ah, maafkan aku. Tapi,
kau akan kembali masuk kan?"
"Anieo..." jawabnya
lirih.
"Wae Hyoyeon-ah?"
"Aku sudah tidak ada
biaya lagi... Aku sudah lelah, penghasilan sebagai dancer tidak cukup untuk
beli obat. Jadi..."
"Kajja!" aku
menariknya, memaksanya naik ke motorku, aku mengajaknya ke taman kota.
"Ke.. Kenapa kita
kesini?" tanya Hyoyeon.
Tanpa
menjawab aku langsung menyetel musik yang keras dari ponselku. Kemudian
menatapnya dalam-dalam. Aku tahu mungkin Hyoyeon tidak akan berpengaruh pada
ide gila ini, tapi aku tetap harus membujuknya kembali. Hanya dengan cara ini
ia bisa kembali ke pelukanku.
"Wae?!"
"Lakukanlah, apa yang
kau suka Hyoyeon-ah!" kataku.
"Ap.. Apa
maksudmu?"
Kemudian
aku menutup matanya dengan telapak tanganku, membiarkannya berkonsentrasi pada
lagu yang kuputar. Tak lama kemudian, ia melepaskan tanganku yang menutupi
matanya lalu berkata.
"Mianhae Eunhyuk-ah, aku
tidak bisa..."
“Kau bisa! Karena aku...”
“Apa?! Kau bukan siapa-siapa
bagiku! Pegilah, dan jangan ganggu aku lagi!” Setelah mengatakan itu, Hyoyeon
berlalu pergi meninggalkanku yang sekarang merasa bodoh.
"Hyoyeon-ah!" aku
mencoba memanggilnya, ia menoleh.
"Aku, minta nomer
ponselmu.."
"Eopseo... Aku sudah
tidak punya apa-apa lagi Eunhyuk-ah.."
Aku
bingung harus mengatakan apa lagi untuk mencegahnya pergi, sampai akhirnya ia
sudah lenyap dari pandanganku tanpa kusadari. Bahkan saking bodohnya aku tidak
berusaha mengikutinya.
Aku
berpikir sejenak mungkin aku masih bisa mencarinya, lalu kembali buru-buru
melaju motorku menuju gedung latihan SME. Kulihat Siwon Hyung mau mengunci
pintu, karena sore hari waktunya tutup.
"Hyung, tunggu!"
teriakku.
"Eunhyuk-ah?"
"Hyung, benar
Hyoyeon-ssi sudah keluar dari SME?!"
"Oh, kau belum tahu ya?
Iya, katanya dia mau berhenti. Dia bilang dia sudah tidak sanggup lagi
berlatih," jelas Siwon Hyung.
"Bohong..." ujarku
pelan.
"Hah? Wae?"
"A.. Anio, Hyung kau
punya data-data member disini kan? Boleh aku melihatnya?" pintaku.
"Ituuu... Itu file
pribadi perusahaan" bisik Siwon Hyung.
"Tolong Hyung...
Please... Sekali ini saja! Kau kan orang terpercaya di SME" aku berusaha
membujuknya.
"Buat apaaa
Eunhyuk-ah?"
"Panjang ceritanya,
nanti saja. Ya? Tolong aku.."
"Ahh.. Ya baiklah
baiklah, setelah ini kau harus punya alasan yang bagus!"
"Gamsha hamnida Hyung,
jeongmal gamsha hamnida.."
. . . . . .
Nama : Kim Hyo Yeon
TTL : Incheon, 22 September
Golongan Darah : AB
Nomer Telepon : 098155 xxxxx
Alamat : -
‘I...Igeumwoya?
Kenapa tidak ada alamatnya?’
Percuma saja tadi aku memohon. Akhirnya aku hanya mencatat tanggal ulang
tahunnya di ponselku.
"Oke Hyung, gamsha
hamnida. Aku pergi dulu ya? Annyeong!"
Seampainya
dirumah, seperti biasa dengan lemas aku langsung pergi ke kamar, tanpa
mengidahkan suruhan Eomma.
“Dimana kau saat ini Hyoyeon-ah?
Nan, jeongmal bogoshipoyo.”
*Hyoyeon POV*
Dirumah,
selain menjaga ibuku aku tidak tahu apa lagi yang bisa aku lakukan. Yang aku
lakukan hanya memandang Eunhyuk yang lucu dan berukuran mini. Aku memutar mutar kalung ponsel berbentuk
monyet kecil lucu yang mengingatkanku padanya, Eunhyuk...
. . . . . . . . .
14th February Valentine's Day
*Eunhyuk POV*
"Eunhyuk-ah! Kajja, PALLI!"
"Argh, tunggu Noona..."
"Aku duluan~"
Aku
buru-buru berlari keluar mengejar Noona yang sudah masuk sedalam mobil
hitamnya, masih dengan satu kaki tanpa sepatu.
"Ya! Kau ini
lam..." Yeonna menghentikan ocehannya.
"YA! Bau apa ini? Kau
sudah mandi belum?!" Ia kembali berteriak.
"Apa maksudmu?! Kau
menungguku lama kau pikir apa yang aku lakukan?!" balasku.
"Oke baiklah, ganti kaos
kakimu!"
"Ini baru
kuganti..."
"Jeongmal? Ishh, kalu
begitu ganti kakimu itu!"
"Yap beres, kajja!"
kataku mengacuhkan kata-katannya.
"Ouhh..." keluhnya.
Kami
akan pergi ke festival Valentine's Day di kota, Taeyeon Noona mengantarku untuk
ikut performance. Leeteuk Hyung tidak menjemput Taeyeon Noona karena Yeonna
yang akan mengantarku, mereka berdua sudah berjanji akan bertemu nanti disana.
"Eunhyuk-ah."
"Hm?"
"Neo... Kenapa tidak
bersama teman-teman Dancer mu?"
"Aish, lalu apa gunanya
dirimu?"
"Hahaha, kau mau
mati?" ancamnya.
"Lalu kenapa tidak
bersama... Oh iya, Hyoyeon!" Yeonna melanjutkan.
"A, itu... Aku..."
"Wae? Kenapa grogi
begitu?"
"Di... Dia pindah
rumah!" kataku mantap.
"Benarkah, lalu tidak
kau susul dia?” aku memberikannya tatapan malas setelah pertanyaan itu “ Ah..
arasseo."
. . . . . . . . . .
"Sampai!"
"Aku tahu..."
ujarku.
Kami
keluar dari mobil, pandanganku langsung tertuju pada Yeonna yang tengah berlari
ke arah Leeteuk Hyung.
Waahhh...
Leeteuk Hyung tampan sekali, selalu trendi seperti biasa. Rambut cokelatnya,
pakaiannya, bahkan aksesoris, sampai sepatunya. Semuanya barang yang sudah
pernah kulihat ia memakainya, tapi bagaimana ia memadukannya membuat
barang-barang itu seperti baru.
"Eunhyuk-ah, aku tinggal
ya? ANNYEONG!" Yeonna berteriak, membuatku sadar.
"Ah, YE!" balasku.
"Hey Eunhyuk!"
"Kyuhyun Hyung!"
"Kau sendiri?"
"Ani, tadi aku datang
bersama kakakku."
"Ah... Oh iya, Are You
Ready?"
"O Yeah! Hahaha."
"Oke, kajja! Aku mau
memperkenalkanmu pada anggota baru."
"Siwon Hyung datang
tidak? Hah apa? anggota baru?"
. . . . . .
*Hyoyeon POV*
Haahh
Valentine... Akan terlewat seperti biasanya tanpa seorang Namja.
"Ibu~ Happy Valeantine,
aku sayang ibu..." ucapku pada Ibu yang terbaring di kasur.
"Hmm... Ya sayang."
"Ini untuk ibu, ini
bagus buat kesehatan." kataku memberikan sekotak cokelat.
"Hahaha terima kasih...
Ibu juga punya sesuatu, ini..." ibu menyerahkan sebuah amplop padaku.
"Apa ini bu?"
tanyaku sambil hendak membuka amplop tersebut. "Ibu... Ini?"
"Ibu ada sedikit uang,
pakailah.. Pergi bersenang-senang di festival kota!"
"Anio, lebih baik ini
untuk obat ibu.." aku mengembalikannya.
"Ibu akan sedih jika kau
tidak menerimanya..."
"Tapi bu..."
"Sudah, pergilah temukan
pria yang kau cintai itu!"
Aku menatap ibu, kemudian
memeluknya.
"Terimakasih Bu..."
Aku
pamit pergi pada Ibu, dan menitip pesan pada tetangga-tetangga untuk tolong
memperhatikan Ibuku.
. . . . . . .
*Eunhyuk POV*
"Hyung, kita
kemana?" tanyaku.
"Itu disitu,
kajja!"
Aku hanya bisa menuruti
Kyuhyun Hyung...
"Nah ini dia.
Donghae-ya!" panggil Kyuhyun Hyung.
"Ah, annyeong haseyo.
Sunbaenim"
"Eunhyuk-ah, ini dia
yang namanya Donghae." Kyuhyun Hyung memperkenalkannya padaku.
"Ah ye, annyeong haseyo.
Eunhyuk imnida, bangapseumnida."
"Annyeong haseyo, Lee
Donghae imnida."
"Kyuhyun-ah!"
terdengar suara dari arah lain.
"Ah YE!" balasnya.
"Ya, kalian ngobrol dulu
saja. Aku pergi dulu." lanjut Kyuhyun Hyung.
"Ne~" balasku dan
Donghae berbarengan.
Kyuhyun
Hyung akhirnya meninggalkan kami berdua. Ahh, aku tidak tahu apa yang mau aku
katakan karena aku bukan orang yang pintar bicara.
"Donghae-ya!"
panggilku.
"Ah ne Sunbaenim?"
"Yaaa~ kau benar-benar
anak baru. Biasa saja memanggilku."
"Ne, Hyung."
"Hyung? Ya, apa aku
terlihat setua itu? Berapa umurmu?" tanyaku.
"Nan? Mmmm... Sekitar 17
lebih." jawabnya ragu.
"Jinjja? Hahaha, panggil
aku Eunhyuk kalau begitu!"
"Hah? Kau juga siswa
SMA? Aku tidak percaya."
"O! Neo, bagaimanapun
aku Sunbae-mu!"
"Hahahaha" kami
tertawa bersama.
*Hyoyeon POV*
Haaahh... Dingin, padahal sudah
siang.
Aku
turun dari bis, dan masuk ke area festival. Orang-orang yang ada disini
semuanya berpasangan, aku jadi merasa seperti orang bodoh. Datang ke festival
Valentine sendirian? Aku jalan saja, mencari siapa tahu ada hal yang bagus. “O,
ada konser!” Aku mendekat...
Ah
sudah mau mulai, ada beberapa orang diatas panggung membelakangi penonton. Satu
persatu berbalik, ahaha tampan. Saat yang terakhir...
“Eun... Eunhyuk?!”
Aku
buru-buru berbalik, berjalan cepat, dan bersembunyi di balik pohon. Aku hanya
bisa melihatnya dari jauh, jantungku berdetak kencang.
‘Aaa..
Igeumwoya? Wae?! Sudahlah aku pergi.’
Dep! Sesuatu menangkapku dari
belakang,
‘OMO! Nugu-ya?!’
"Hyoyeon-ah~"
seperti suara yang kukenal. "Hyoyeon kan?"
Kemudian
orang itu memegang kedua pundakku lalu memutar badanku. Saat kulihat wajahnya,
benar. Memang orang yang kukenal Eunhyuk!
"Ah, Eunhyuk? Sedang apa
disini?" sapaku berusaha tidak terlihat canggung.
"Aku mengisi acara
bersama temanku, kau?"
"Aku... Aku..." aku
tidak punya alasan, eothokke?
"EUNHYUK!"
seseorang berteriak, hahh selamat.
"Eunhyuk-ah!" orang
itu berlari ke arah kami.
"Donghae? Ada apa?"
tanya Eunhyuk.
"Kyu.. Kyuhyun Hyung dan
Siwon Hyung..." ujarnya terengah-engah.
*Eunhyuk POV*
"Ada apa? Kenapa?"
tanyaku.
"Mereka... Mereka
pingsan!"
"Hah?! Kenapa
bisa?"
"Aku juga tidak tahu,
ah.. Ayo pali!" ajak Donghae.
"Ah wae? Siwon dan
Kyuhyun Sunbaenim?! Aku ikut." sela Hyoyeon.
"Siapa dia,
Eunhyuk-ah?" tanya Donghae.
"Dia... Temannya Siwon
Hyung. Ah sudah kajja!" kami langsung berlari menuju backstage.
. . . . . . . . . . .
"Siwon Hyung! Kyuhyun
Hyung!" teriakku.
"Sejak kapan ini?"
tanyaku pada Donghae, tapi ia hanya mengangkat bahu.
"Eunhyuk-ah..."
"Siwon Hyung?!"
"Aku... Perutku
sakit..." ringis Siwon Hyung.
"Ne?" aku
memandangnya bingung.
"Masih ada perform
terakhir aku dengan Yuri, tapi sepertinya aku tidak akan bisa..."
"Hah! Ne?"
"Kau... Bisakan gantikan
aku?"
"NE?!" aku kaget
tidak percaya.
"Hyung, nan andwae!
Kenapa aku?" tolakku.
"Tadinya Kyuhyun yang
jadi cadanganku, tapi liat dia sekarang.."
"Ahhh... Tapi..."
aku mulai berpikir.
"Lakukan dengan
Hyoyeon!" ujar Siwon Hyung tiba-tiba.
"MWO?!" serentak
aku dan Hyoyeon berteriak.
. . . . . . . . . . . . . . .
"Hyoyeon-ah tidak ada
jalan lain..." Kami berdiam diri di bawah pohon, berpikir dan berpikir.
"Bagaimana ini? Sudah
tidak ada waktu lagi untuk berlatih... Sudah temukan lagunya?" kata
Hyoyeon.
"Hahhh..." desahku.
"YA! PERHATIAN! KITA
SUDAH SAMPAI DI PENGHUJUNG ACARA, LANGSUNG SAJA PENUTUPAN! PLEASE WELCOME, SM
DANCER!"
"Euhyuk-ah, eothokke?
Aku tidak bisa!" keluh Hyoyeon.
(Super Junior - My All Is In
You reff)
Tanpa
berpikir lagi, aku langsung menariknya ke atas panggung dan berusaha
mengumpulkan rasa percaya diri yang banyak. Hyoyeon menatapku tajam, aku
kembali menatapnya penuh dengan rasa percaya diri yang sudah kukumpulkan. Aku
berbisik...
"Trust... Me..." Aku
mendekapnya dengan gerakan dansa, serta memegang erat tangan dinginnya lalu
perlahan memasang sebelah headset ditelinganya.
*Hyoyeon POV*
Aku
bingung bagaimana aku... Kami bisa melakukannya. Tapi saat Eunhyuk membagi
headsetnya. Hening... Kemudian tak lama, kurasakan tubuhku melayang.
(DBSK - Begin reff)
Bisa
kurasakan, musik mengalir... Bukan dari I-pod-nya, tapi muncul dari kepalaku,
sesuatu yang sangat hangat bagikan dialam mimpi dimana tidak ada seorangpun
yang bisa menggangguku. Aku begitu menikmatinya, tubuhku terasa sangat ringan
rasanya seperti... Terbang...
. . . . . . . . . .
"HOOO~ DAEBAK!!! YE YE
YE!~" suara sorakkan menggema ditelingaku.
Aku
baru tersadar, aku berakhir di pelukan Eunhyuk.
"Saranghaeyo..."
Eunhyuk berbisik padaku, lalu menggandengku turun panggung.
Saat
turun ada Siwon dan Kyu Sunbaenim didepan kami, bertepuk tangan dengan
semangat.
"Sunbaenim, apa
yang...?" tanyaku.
"Chukkae! Pasangan baru
nih~" kata Siwon.
"Kok? Sunbaenim~"
rengekku.
"Eunhyuk-ah, aktingku bagus
tidak?" canda Siwon lagi.
"Akting? Sakit perut
itu? Hah apanya yang bagus? SBS tidak akan menerima Hyung" jawab Eunhyuk.
"Hahahaha." kami
semua tertawa.
"Tunggu, tapi buat apa
kalian ber-akting?" tanyaku.
"Kami? Aku tidak.."
jawab Kyuhyun Sunbaenim.
"Hehe, yah... Untuk
menyatukan kalian. Apa lagi?" sambung Siwon.
"Hah?! Me.. Apa?
Wae?" tanyaku kaget.
"Kau tahu? Setiap hari
Eunhyuk menanyakanmu. Hahh, kepalaku sakit mendengarnya, makanya kembalilah ke
grup Hyoyeon-ah!"
Aku
melihat ke arah Eunhyuk, ia menggaruki kepalanya.
"Eunhyuk-ah, kau?"
"Ehm, ne?" ia salah
tingkah.
"Eunhyuk-ah, jangan
lakukan itu."
"Apa? Yang mana?"
"Jangan menggaruk
kepalamu seperti itu!"
"Ah, NEO!" ia
mengerti maksudku.
"Ah sudah sudah,
Hyoyeon-ah kau mau kan kembali lagi?" sela Siwon.
"Aku mau, tapi tidak
bisa..." aku menunduk.
"Tenang, masalah biaya
kami siap membantu!"
"Gamsha hamnida, tapi
ini juga soal ibu-ku. Ibu sedang sakit aku tidak bisa terus-menerus
meninggalkannya..."
"Aku akan membawa ibu-mu
untuk dirawat!"
"Tae... Taeyeon
Eonni?!" kataku kaget.
*Eunhyuk POV*
"Noona?!"
"Hyoyeon, aku mau
membantumu. Raihlah cita-citamu bersamanya!" lanjut Noona.
Setelah
mendengar kata-kata itu Hyoyeon menangis, kemudian membungkukkan badan,
menuangkan kebahagiannya dan juga rada terimakasih yang amat sangat.
"Gamsha hamnida...
Jeongmal... Jeongmal gamsha hamnida... Sunbaenim, Seongseunim, Dongsaeng,
Eonni, Oppa.. Jeongmal Gamsha hamnida semuanya... Hiks."
Aku senang sekarang...
. . . . . . . . . . . . . . .
.
Ahhh~ Tiga Tahun Sudah!
"OPPA!" begitu
Hyoyeon memanggilku, kami berada di Universitas sekarang. Kami terkenal sebagai
"Dancing King & Queen".
"Ahjussi~ <3"
begitu mereka memanggilku, Kyungsang dan Kyumin. Mereka anak dari Taeyoon Noona
dan Leeteuk Hyung.
"Eunhyuk-ah!"
hahaha dan teman - temanku tetap memanggilku seperti itu.
~END~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar